CHAPTER 13: COULD BE GONE

3.2K 324 50
                                    

"Cepatlah sadar dan pulih nak... Lalu aku berjanji akan membawamu pergi dan kau akan selalu bahagia bersama baba" monolog namja itu sambil terus memandangi wajah Sehun

Cklekk....

Tiba-tiba saja pintu ruang UGD terbuka dan masuklah Jongdae ke ruangan tersebut. Namja itu lantas langsung bersikap senormal mungkin dan tersenyum ramah kearah Jongdae.

"Ohh uisanim, anda sudah datang? Apa anak ini akan segera dipindahkan ke ruang rawat biasa?" Tanya namja itu sopan

"Aaahhh... nnde, itu benar.. Bolehkah saya bertanya sesuatu pada anda?" Tanya balik Jongdae

"Nde, tentu saja boleh. Anda ingin bertanya apa, uisanim?" Sahut namja itu

"Eummm.... Tadi saya tidak sengaja melihat anda mencium kening pasien. Kenapa anda melakukan hal itu? Bukankah anda tidak mengenal pasien?? Maaf, saya bukan ikut campur atau tidak sopan menanyakan hal ini. Tapi karena pasien ini merupakan keponakan saya, jadi saya rasa saya berhak mengetahui alasan anda melakukan hal itu pada pasien yg notabenenya adalah keponakan saya" ucap Jongdae hati-hati

Namja itu tampak tersentak dan ia terlihat gugup, tapi buru-buru ia langsung mengubah raut wajahnya menjadi biasa lagi dan tersenyum tipis sambil terkekeh pelan.

"Hahaha... Saya pikir uisanim akan bertanya apa, jadi rupanya uisanim hanya bertanya soal kenapa saya mencium anak?? Saya hanya menyukai anak kecil, uisanim. Karena anak kecil mengingatkan saya pada anak saya yg sudah tiada" jawab namja itu tenang dan seyakin mungkin

Jongdae mengangguk paham, ia sepertinya percaya dengan jawaban namja itu. Jongdae bahkan jadi merasa tidak enak hati dengan namja itu karena sudah berpikir yg tidak-tidak. Beruntung namja itu sama sekali tidak mempermasalahkannya sehingga Jongdae bisa tenang.

Setelah berbincang-bincang cukup lama, namja itupun pamit pergi dan Jongdae segera memindahkan Sehun dari ruang UGD ke ruang rawat biasa. Junmyeon, Kris dan Minseok pun juga ikut menemani Sehun yg kini sedang dipindahkan oleh para petugas rumah sakit

Tanpa mereka sadari, namja yg telah mendonorkan darah untuk Sehun ikut mengantar Sehun ke ruang rawatnya dengan diam-diam. Ia terlihat sedih dan menahan kerinduan yg begitu mendalam saat melihat Sehun sudah dibawa masuk ke ruang rawatnya.

"Sabarlah sebentar, sayang. Sebentar lagi kita akan bersatu dan bahagia bersama" batin namja

.

.

Minseok kini tengah berada diruang direkturnya karena ia harus menyelesaikan setumpuk pekerjaan dikantornya. Ia memijat-mijat pelipisnya pelan saat merasakan kepalanya begitu penat akibat pekerjaan, belum lagi kondisi Sehun yg masih belum sadarkan diri membuat bebannya semakin bertambah

Tok... Tok... Tok...

Tiba-tiba pintu ruang kerjanya diketuk pelan dan tanpa menunggu lama, Minseok pun langsung mempersilahkan orang yg mengetuk pintu ruangannya untuk masuk.

Cklekk..

Pintu ruang kerja Minseok terbuka dan masuklah seorang namja dengan setelan jas rapi kedalam ruangan tersebut dan membungkukkan badannya hormat pada Minseok yg masih sibuk menatap layar komputernya

"Annyeonghaeseyeo, sajangnim. Saya Xi Luhan, saya adalah asisten baru anda tuan" ucap namja itu

Minseok akhirnya mengalihkan pandangannya dari layar komputer dan menatap namja berwajah cantik dan bermata teduh itu dengan intens. Minseok baru ingat bahwa mulai hari ini ia akan mempunyai seorang asisten baru karena asisten lamanya telah mengundurkan diri.

BEST DADDY EVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang