You Are The One I Love

3.9K 387 3
                                    

part 27


"Izumi.. Izumi..Izumi..."

Panggil Lucian mondar mandir ditempat Izumi berdiri seperti seekor anjing yang meminta makan pada tuannya.

"Aku mau bertemu Hana.."

"Dia lagi istirahat. Di larang masuk."

"Tapi Izumi, aku mau ketemu Hana!"

"Tidak bisa! Kenapa kau tidak sopan dengan orang yang lebih tua!"

"Apa maksudmu? Kita sudah biasa panggil nama bukan? Jangan bilang Izumi ingin aku memanggilmu paman?!"

"Bukan itu maksudku, bodoh! Hana san! Hana san! Dia lebih tua darimu! Kenapa kau memanggilnya cuma sebutan nama?! Dimana sopan santunmu?!"

"Hana tidak mempedulikannya. Mau manggil dia apapun oke, aku akan memanggilnya honey mulai saat ini."

Ucapnya sambil tertawa senang.

"Anak ini!"

"Izumi tidak terkejut melihat umurnya?"

"Aku sampai tidak bisa bicara. Dia lebih tua dariku?!!"

"Benarkan? Izumi juga tertipu."

"Kenapa kau menyukai yang lebih tua?!"

"Cinta tak memandang umur Izumi. Cinta pandangan pertama itu adalah keajaiban sepertiku dan Hana."

Ucapnya melankoni.

"Mulai lagi, kenapa juga Hana mau dengan orang lebay sepertimu."

"Apanya yang lebay?! Aku hanya mengungkapkannya dengan cantik dan indah."

"Terserah. Pokoknya kau dilarang masuk."

Ucapnya tidak membiarkan Lucian masuk ke dalam kamar Hana.

Sedangkan Hana hanya tertawa kecil mendengar keduanya ribut.

"Kenapa Hana san tidak mau bertemu dengan Lucian?"

Tanya Shira yang menemani Hana.

"Aku hanya tidak ingin bertemu dengannya saat ini, dan panggil saja Hana. Namamu Shira kan?"

"Iya, panggil saja begitu."

"Baiklah. Aku mengerti."

"Hana san.."

"Iya?"

"Aku benar-benar kagum padamu."

"Kenapa? Apa yang hebat dari orang buta sepertiku?"

"Aku sempat berpikir Hana san tidak buta. Karena Hana san seperti bisa melihat segalanya."

"Itu karena aku sudah melakukannya sejak kecil. Aku sudah buta sejak lahir karena kelainan. Jadi aku sudah dilatih ibuku untuk melakukan hal sendiri walau tidak bisa melihat. Ibuku selalu bilang "Gunakan mata hatimu, maka kau akan melihat jalan." Itu yang selalu ku lakukan selama ini."

"Tetap saja itu luar biasa. Aku saja yang kakiku cacat tidak bisa melakukan hal sesempurna Hana."

"Terima kasih atas pujiannya kalau begitu. Kalau ku boleh tahu, apa yang terjadi pada kakimu?"

"..."

"Maaf kalau kulancang menanyakan hal pribadi ini."

"Tidak apa-apa, bukan hal besar. Ini karena kecelakaan sewaktu kecil. Jadi kakiku tidak dapat berdiri dengan tegap tanpa bantuan alat bantu."

You Are The One I LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang