[4]

1.3K 251 20
                                    

NOVEL ROMAN DI TAHUN 2013

:::::

Aleyna memiliki dua alasan yang membawanya pergi mengunjungi toko buku. Pertama, untuk mencari buku pelajaran atau pelengkap untuk akademiknya di sekolah. Kedua, untuk mengisi kehampaan hasratnya akan bau novel-novel baru.

Tradisi mengunjungi salah satu toko buku yang punya banyak cabang di Indonesia itu memang sudah dijalani Aleyna sejak sekolah dasar. Arfael suka membawa Aleyna untuk menemani laki-laki tersebut membeli komik ke toko buku yang dimaksud. Memang benar, dari keluarganya sendirilah Aleyna menjadi jatuh cinta dengan buku-buku.

Pernah di awal 2013 setelah menyelesaikan kelas tambahannya di sekolah, gadis dengan rok abu-abu tersebut sibuk mengelilingi bagian novel di toko buku. Kalau biasanya dia akan ditemani Arfael atau Attaya, kala itu Aleyna ditemani oleh si Bule Gila yang pernah menawarkan chickLit kepada Aleyna di bulan Mei lalu.

Dennies Giovanny. Semenjak pertemuan pertama mereka di Zoe Cafe and Library, semesta seolah menghubungkan mereka untuk bertemu lagi bersama hal-hal berbau buku. Misalnya di bazar buku yang biasa dihelat saat akhir minggu, di daerah Palasari yang terkenal sebagai pasar buku Kota Bandung, dan tentu saja di toko buku.

Namun, di satu hari pada tahun 2013 kala itu mereka berdua memang sengaja pergi bersama. Semenjak kebetulan-kebetulan tersebut, mereka menjadi akrab dan sering membuat janji untuk berburu buku bersama.

"Kak Dennies, kapan balik ke Depok lagi?" tanya Aleyna sambil kembali membolak-balikkan sebuah novel, membaca sinopsisnya.

Saat pertemuan di bulan Mei lalu, Dennies berada di bangku kelas dua belas SMA dan Aleyna masih di kelas sembilan SMP. Sekarang Aleyna sudah kelas sepuluh dan Dennies berstatus sebagai mahasiswa semester pertama Sastra Indonesia di salah satu perguruan tinggi negeri.

"Awal bulan Februari. Kamu mau menemani saya ke suatu tempat sebelum saya balik ke Depok?" tanya Dennies, membuat Aleyna menghentikan acara baca-membaca sinopsisnya.

Aleyna memandang Dennies masih dengan sebuah buku bacaan di tangannya. "Ke mana?"

Dennies menggaruk kepala dan tersenyum canggung. Gelagatnya menunjukkan kalau laki-laki tersebut ragu untuk mengutarakan kalimat yang akan dikeluarkannya. Aleyna menatap Dennies bingung karena jawaban atas pertanyaannya belum kunjung dijawab juga.

"Ke panti asuhan di daerah Subang. Saya pernah pergi ke sana, tapi sudah lama tidak mengunjungi tempat itu lagi."

Aleyna membulatkan matanya karena ajakan Dennies. Secara tak sadar mengangguk-anggukkan kepala. Ah! Ternyata laki-laki keturunan Australia itu memiliki akitivitas pribadi mengunjungi panti asuhan. Membuat rasa kagum Aleyna kepada sosok Dennies semakin bertambah.

Aleyna tersenyum dan menganggukkan kepalanya sekali lagi. Hal tersebut membuat Dennies ikut tersenyum. Aleyna segera mengambil novel pilihannya untuk dibayar ke kasir, sebuah novel berjudul Refrain. Novel tersebut sudah lama rilis dan akan diangkat ke layar lebar Juni 2013 saat itu dengan Maudy Ayunda dan Afgan sebagai pasangan romannya. Salahkan Dennies yang membuat Aleyna sekarang menyukai novel berbumbu cinta seperti itu.

Dennies benar-benar membuat Aleyna mau membaca novel roman. Itu semua berawal dari novel berjudul Remember When. Awalnya Aleyna menikmati alur ceritanya karena mengisahkan tentang empat orang sahabat, tetapi kisah cinta tokohnya diceritakan dengan sangat menarik, membuat Aleyna menikmatinya. Sejak saat itu Aleyna selalu meminta rekomendasi novel sejenis kepada Dennies.

Benar tebakan Arfael, Aleyna tidak menyukai novel roman karena gadis tersebut memang sengaja tidak menyentuhnya sama sekali. Padahal kalau sudah masuk ke dalam alurnya, susah untuk keluar dari daya tarik cerita cinta yang disuguhkan.

"Hanya satu novel?" tanya Dennies mengarahkan tatapannya ke tangan Aleyna.

"Kakak mau membelikan aku novel?"

Dennies menggelengkan kepalanya dan terkekeh pelan. Kekehan yang unik di telinga Aleyna. Waktu yang banyak mereka habiskan bersama dengan melakukan hal yang mereka sukai berhasil membuat Aleyna jatuh kepada Dennies. Bisa dikatakan rasa kagumnya terhadap Dennies itu sudah pantas disebut sebagai rasa suka. Namun, mana mau Aleyna mengungkapkan perasaannya terlebih dulu. Kalau Dennies hanya menganggapnya sebagai teman yang kebetulan memiliki hobi yang sama, bagaimana?

"Ceritanya bagus, loh." Dennies memiliki hobi untuk menggoda Aleyna dengan berpura-pura akan memberitahukan jalan cerita novel yang akan dibaca gadis itu.

"Jangan spoiler!" Dan Aleyna akan membalas dengan memukulkan kantung plastik berisikan novel yang baru dibelinya.

Toko buku menjadi tempat mereka sering menghabiskan waktu bersama baik di akhir minggu, sepulangnya Aleyna dari sekolah, atau saat hari libur. Kalau membicarakan Aleyna dan Dennies, pasti topiknya selalu tentang buku, buku, dan buku. Kalau membicarakan Aleyna, pasti topiknya selalu tentang novel roman apalagi yang harus direkomendasikan Dennies untuk gadis tersebut.

Namun, bagi Aleyna membicarakan Dennies itu adalah tentang bagaimana Dennies berhasil membuat si gadis tersebut merasakan cinta seperti di novel-novel kesukaannya.

Mei di tahun 2012 hingga akhir Januari tahun 2013, Aleyna mengenal sosok Dennies. Segala keunikan yang ada pada diri laki-laki tersebut menjadi suatu sengatan lucu tersendiri bagi Aleyna. Mereka memang tidak banyak berbicara satu sama lain. Mereka akan berbicara hanya saat membahas novel yang sedang atau akan mereka baca.

Aleyna menyukainya. Menyukai cara mereka berkomunikasi lewat judul-judul cerita yang mereka baca. Menyukai cara mereka saling mengerti hanya dengan melihat gelagat satu sama lain saat membaca. Juga menyukai cara mereka mengetahui emosi masing-masing dengan melihat keadaan satu sama lain setelah menghabiskan satu novel yang dibaca.

Aleyna bahkan berkesimpulan kalau Dennies benar-benar mengisi seluruh hatinya. Semenjak Dennies menjadi mahasiswa di kota yang berbeda, tentu membuat Aleyna tidak bisa ke toko buku bersamanya. Namun, mereka tetap sering bercerita tentang buku apa yang mereka baca hari itu. Hal itu membuat mereka justru tidak sabar bertemu untuk sekadar saling bertukar buku atau menceritakan lengkap alurnya.

Kadang kala Aleyna berpikir, apakah ini semua hanya suka karena terbiasa? Bagaimana kalau Dennies tidak ada di dekat Aleyna dan mereka tidak saling berbagi cerita lagi? Apa Aleyna tetap memilih Dennies untuk mengisi hatinya?

Ah, kasihan laki-laki yang akan mendekati Aleyna nantinya. Dia harus benar-benar bisa merebut hati Aleyna yang sudah terikat dengan segala keunikan Dennies di mata gadis tersebut.


AZALEAWhere stories live. Discover now