Isakkan tangis Nayeon memenuhi kamar penginapannya. Sambil memeluk guling ia menenggelamkan wajahnya. Ia dapat merasakan bibirnya yang masih berdenyut, sakit.
"Nappeun saekki.." Desis Nayeon.
Jarum jam sudah menunjukkan pukul 5 sore. Perutnya berbunyi. Ia baru ingat terakhir kali makan saat sampai disini tadi pagi.
Nayeon memencet bel dekat pintu bermaksud untuk memanggil Jhope untuk menitipkan makanan. Ia sedang terlalu malas keluar kamar dan bertemu Jungkook.
Tanpa menunggu waktu lama, Jhope datang. Nayeon menyuruhnya masuk.
"Yya, matamu kenapa sembab? Menangis?" Tanya Jhope khawatir. Nayeon menggeleng dan tersenyum.
"Aniya, aku hanya menonton drama saja begitu sedih dan mengharukan sampai-sampai aku menangis, hahaha." Jawab Nayeon berbohong. Ia tidak mau Jhope mengira Jungkook lelaki bejat.
Jhope menggeleng, "Ckckck, dasar wanita. Kau mau pesan makanan kan? Mau apa?"
"Kimchi jjigae dan wine."
"Wine? Tidak salah? Kau tidak mau soju saja yang lebih easy?" Tanya Jhope sedikit terkejut dengan jawabannya.
Nayeon menggeleng, "Ani, aku butuh wine."
"Hmm, baiklah. Akan kubawakan dalam waktu 30 menit, maaf karena banyak pesanan makan malam hari ini. Kau bisa menunggu sambil berendam di pemandian air panas. Dari lobby belok ke kanan dan lurus saja."
"Ne, kalau aku belum kembali, taruh saja di depan kamar."
"Yup, kutinggal ya." Jhope melangkah keluar,
Nayeon mengganti bajunya dengan jubah mandi dan mengikat rambutnya. Semoga saja dengan berendam pikirannya kembali fresh.
***
Selesai berendam, ia kembali ke kamar dan mendapatkan makanannya tersaji diatas dorongan depan kamarnya. Ia memasukkan kunci sampai akhirnya sebuah tangan menahan lengannya. Jeon Jungkook.
"Apa yang kau mau?" Tanya Nayeon ketus. Ia menepis lengan Jungkook dan membuka pintu kamarnya. Kali ini Jungkook menahan pintu.
"Aku ingin bicara denganmu." Ucap Jungkook.
"Bicara saja sekarang, aku lapar." Balas Nayeon. Jungkook melirik wine di meja dorongan milik Nayeon.
"Mianhae."
"Itu saja? Baiklah bisakah kau melepas genggamanmu di pintu? Aku ingin masuk dan menyantap makan siangku yang sangat terlambat."
"Kalau begitu ayo makan bersama, aku membawa ddeokbuki dan odeng." Jungkook mengangkat plastik berisikan jajanannya itu.
"Shireo, makan saja di kamarmu sendiri."
"Ah, nuna!"Rengek Jungkook. "Jebbal nuna! Mianhae!"
Kalau Jungkook sudah rewel seperti ini apa boleh buat. Meskipun gadis itu masih marah padanya.
"Berisik! Masuk lah."
Jungkook serasa mendapatkan medali emas. Ia tersenyum lebar dan masuk ke kamar Nayeon.
Nayeon duduk diatas kasur menyantap kimchi jjigae nya sambil menonton televisi. Sementara Jungkook duduk di lantai karena mendapat penolakkan keras dari Nayeon untuk ikut duduk di kasurnya. Ia bilang kalau Jungkook makan di kasur bisa belepotan seperti cara bebek makan.
Kimchi Jjigae nya habis menyisakkan wine yang belum disentuh sedikitpun.
"Sudah habis? cepat kembali ke kamarmu." Titah Nayeon. Jungkook menggeleng, ia harus mencari alasan agar ia tetap di terima disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not a Child Anymore! [COMPLETED]
FanfictionJeon Jungkook. Aku menyukai Nayeon nuna, tapi ia selalu menganggapku bocah ingusan yang polos dan imut. Tuhan, aku sudah berusia 22 tahun! Im Nayeon. Aku tidak mengerti dengan pikiran Jungkook, tetanggaku di apartemen. Kami sudah saling menge...