Kamu, salah satu orang yang mampu buat aku tak mampu menahan senyum dikala kamu tersenyum.
Saat ku sadar kamu tak ada disekitar ku, maka mata ku akan sibuk mencari dimana kamu.
Hadirmu saja sudah buatku bahagia. Apalagi jika kita bersama?
Jika aku terbangun bersama mentari pagi, dan membuat harapan tuk hari itu, pasti kamu masuk di salah satu harapku.
Menghabiskan hari, dengan senyummu sebagai pelengkapnya.
Aku tak akan pernah takut kehilanganmu. Karna aku hamba dari Tuhan yang Maha Menjaga.
Aku belajar ikhlas di setiap hariku, jika nanti kamu bersama yang lain. Itu hal biasa. Berarti kamu ditakdirkan bukan untukku dan ini ujian keikhlasanku.
Tapi izinkan aku untuk selalu menjadi penikmat senyum indahmu dan selalu memasukkan namamu dalam catatan harianku yang kan kubuka saat
bersamamu atau harus tanpamu.
Angin yang kan menjadi saksi saat aku sedang melewati masa ini. Berjalanlah kemanapun, kembalilah bersamaku.
YOU ARE READING
Teruntuk Kamu
Random"Kamu", bila esok "kamu" menemui tulisanku disini , semua ini kutuliskan untukmu. Kutuliskan setelah aku merasakan apa yang terjadi antara aku dan "kamu".
