Unintended Choice Part 22

730 32 2
                                    

Sudah jam delapan malam

Ify baru menuruni tangga dari rooftoof yang sudah sejak dua hari ini menjadi tempat persembunyiaan Ify, Ify kemudian memasuki lift yang mengantarkannya ke lantai paling bawah perusahaan papanya, sontak kehadiran dari Ify si orang hilang menjadi sorotan para pegawai perusahaan papanya yang Ify yakin sudah mengetahui perihal hilangnya anak dari boss mereka.

Ify hanya berjalan santai, tak mempedulikan tatapan heran dan kehebohan yang terjadi ketika Ify melewati beberapa karyawan yang baru saja ingin pulang kerja, Ify janji akan pulang kerumah sebelum jam delapan tapi sampai sekarang Ify masih berada disini dan parahnya Ify tak meniatkan dirinya untuk pulang ke rumahnya, Ify ingin ke makam Rio.

Tepat ketika sudah sampai didepan perusahaan papanya, Ify langsung ditawari untuk diantar pulang oleh karyawan perusahaan papanya, Ify yakin ada pegawai yang melaporkannya dan jadilah papa nya mengutus orang untuk mengantarkannya pulang,

Namun Ify hanya menggeleng dan kemudian berjalan santai ke arah jalan raya yang sudah cukup sepi, Karyawan itupun mengikuti kemana Ify pergi dan kemdian memberanikan diri untuk bertanya pada Ify,

"Maaf, Tetapi saya diamanatkan untuk mengantarkan mu pulang, Orang tua mu mengkhawatirkan mu" Ucap seoraang karyawan tadi dengan amat sopan pada Ify,

"Tenang pak, Aku ngak berniat untuk kabur kok, Aku nanti akan pulang kerumah sendiri, jadi mending Bapak pulang aja, Keluarganya pasti juga lagi nunggu Bapak pulang kan?"

"Tapii...."

"Papa bukan orang yang jahat, Bapak ngak usah takut bakal dipecat hanya karena ngak bisa bawa aku pulang kerumah, Aku akan pulang sendiri nanti"

Ify tersenyum dan kemudian melanjutkan laju jalannya dan dapat Ify perkirakan karyawan papanya dibelakangnya masih menimang antara tetap memaksa Ify untuk ikut dengannya atau membiarkan Ify pergi,

Ify bukan ingin mengkhawatirkan keluarganya atau ingin membuat si karyawan tadi kehilangan pekerjaan nya hanya karena Ify tak mau diantar pulang, Bakan kalau bisa Ify sudah sedari tadi menghubungi Tristan untuk memintanya mengantar Ify pulang, namun Ify enggan, Ify benar-benar ingin pergi ke makam Rio.

Ify terus berjalan diatas trotoar jalanan yang basah karena bekas hujan tadi sore, sudah hampir satu kilo meter lebih sepertinya Ify berjalan, Tapi kakinya sama sekali tak merasakan pegal hanya pikiran Ify saja yang melambung kemana-mana hingga Ify harus dengan rela kaki cantiknya tersandung batu atau akar pohon.

Flashback

Saat itu di minggu siang, Langit sedang dengan gencar menurunkan kekuatannya, Hujan deras tengah mengguyur jakarta siang itu, Ify dan Rio sudah merencanakan untuk pergi ke toko buku saat itu, namun karena hujan Ify dan Rio pun mengurungkan niatnya, Ify mengajak Rio untuk menonton drama korea yang belum selesai Ify tuntaskan.

Ify terkekeh saat itu, Rio terlihat dengan bosannya menemani Ify menonton drama korea yang Ify yakini Rio tak menyukainya dan ify tetaplah wanita seperti kebanyakan orang, yang menggilai para aktor dalam drama,

"Kenapa di film ini, Kim woo bin harus punya penyakit sih? Iiih Ify kesel"

"Aaah, Gimana ya perasaan Suzy pas tau orang yang dia suka ternyata punya penyakit kayak gitu?"

"Oppa, Saranghae"

"Kak Rio, Kakak kan artis, Menurut kakak pemeran utamanya di akhir akan beneran meninggal atau nanti akan ada keajaiban lain?"

"Ughhh, Kisah cinta mereka kenapa miris banget"

"Kak Rio, Ajak Ify liburan ke korea dong, Kan siapa tau Ify bisa ketemu Oppa-Oppa ganteng disana, Kai Exo, Ji chang wook, atau lee min ho atau kim woo bin"

Unintended ChoiceOù les histoires vivent. Découvrez maintenant