Chap 6

2.5K 335 5
                                    

Satu kewajaran jika baekhyun menangis ketika ia bercerita, menceritakan seperti apa kehidupannya yang tidak pernah layak untuk diingat, dan ketika bagian dimana ia menemukan ayahnya tergantung seutas tali dilangit2 kamar, dengan sepucuk surat dibawah kakinya ,baekhyun merasa itu benar2 bagian yang paling penting untuk diketahui ibunya namun bagian itu pula yang paling baekhyun ingin lupakan, suaranya tertahan ditenggorokan membuatnya seperti tercekik dan hampir mati, kenangan itu terlalu menyakitkan dan terlalu menakutkan, sampai sampai ia selalu memimpikan tentang semuanya setiap hari, seolah dia adalah awal dari semuanya, seolah semuanya adalah hukuman atas dosa yang bahkan ia tidak tahu telah melakukan apa, itu terlalu tidak bisa baekhyun fikirkan, hidupnya terlalu sulit untuk dia fahami, semuanya benar2 tidak adil,tapi tuhan tetaplah yang maha kuasa, menciptakan langit dan bumi, juga siang dengan malam, mungkin baekhyun memiliki banyak cerita buruk , tapi dari itu semua, ada sedikit yang patut baekhyun ceritakan dengan satu rasa syukur, ketika itu seorang wanita datang dan mengaku seorang kerabat pada detektif kemudian mengajukan satu hak asuh, dia adalah ibu sehun, dan dia mengangkatnya menjadi anak lelakinya, menjadikannya adik dari sehun, sehun adalah anak semata wayang, dan dia telah mengenal sehun lebih awal, ibu sehun menjaganya dengan baik hingga ia benar2 dewasa dan menyelesaikan sekolahnya, bahkan ibu sehun ingin memasukan baekhyun ke universitas bersama sehun, tetapi saat itu baekhyun menolak dan lebih memilih bekerja dan pulang kerumah yang telah ia tinggalkan, untuk mengais sisa sisa kenangan bahagia yang mungkin bisa membuat alasan dirinya agar lebih layak untuk melanjutkan hidup, untuk memulai memperbaiki apa yang telah rusak, sehun pergi untuk menuntut ilmu lebih tinggi keseoul, karna pada dasarnya sehun telah lebih dulu bersekolah mengengah disana, meski baekhyun menginginkan itu, tapi dia tidak bisa melakukannya.

Minyoung mendengarkan cerita baekhyun tanpa air mata, ia merasa tentang ketidak pantasan untuknya menangis, ia hanya mendengarkan dengan baik dengan seluruh hatinya terasa remuk, ada satu kesadaran menghampiri tentang bagaimana bisa ia memperlakukan anaknya dengan tidak adil,selama ini ia memang mengabaikan baekhyun sepenuhnya, tidak berniat mencari anak itu karna dia merasa bahwa baekhyun tidak layak untuk bertemu dengannya lagi, dalam artian, ketika rasa bersalah hinggap setiap malam, minyoung tidak memilih pulang dan kembali dengan satu kata maaf, tapi lebih memilih semakin jauh karna dia fikir mungkin baekhyun akan menyimpan semua tentangnya dalam kebencian, namun ternyata itu adalah satu kesalahan besar, baekhyun mengatakan melakukan apapun untuk mengetahui keadaan mereka, tapi ia tidak berhasil, dan entah beralasan apa karna tidak ada yang membantunya sama sekali,.

"Baekhyun"

Matanya yang basah baekhyun arahkan pada ibunya, bergulir penuh dengan perasaan, entah bahagia atupun sakit atau mungkin keduanya minyoung tidak tau

"Maafkan ibu"

Baekhyun menggeleng "tidak ibu, ini salahku, aku yang melukai hatimu"

"Tidak, ibu yang salah dan kau harus melakukan sesuatu untuk membuat ibu menyesal telah melakukan itu padamu"

"Tidak,!! Tidak ibu, aku hanya ingin bersamamu dan kita kembali hidup bersama sebagai keluarga sesungguhnya" baekhyun melirik baekhee yang sejak tadi hanya diam, menyimak semua pembicaraan mereka

"Baekhee nonaa akan punya bayi, dia memiliki suami, kita benar2 akan menjadi keluarga, meski tanpa ayah"

Minyoung menatap baekhee dengan tersenyum, mengelus pipinya dengan sayang, menarik diri untuk mendekat pada dua anaknya lalu memberi pelukan mereka, dengan air mata yang tidak bisa lagi dia kendalikan.
*
*
*
*
"Kau akan kembali kebusan?"

Baekhyun melipat pakaiannya dengan lebih rapi untuk ia susunkan kedalam koper, sehun memperhatikan lelaki itu dengan berdiri diujung ranjang baekhyun, semalam ketika sehun menjemputnya, baekhyun tengah berbincang dengan dua wanita dan baekhee salah satunya, dan ketika sehun memanggilnya, baekhyun tersenyum dan memperkenalkan ibunya dengan bahagia

B R O T H E R Where stories live. Discover now