Chapter 21

8K 424 6
                                    


*
*
*
*
*

#HappyReading#

Sudah seminggu Ale tidak menjenguk Vero , Ia hanya mendapat kabar dari Devan dan Sendi bahwa keadaan Vero memburuk .

Dan kini Ale datang dimana Vero di rawat , Ia merindukan Vero .

Langkah kaki Ale menuju ke arah ruang dimana Vero di rawat .

Perasaan menyesal menyeruak di lubuk hati Ale , seharusnya ia tidak meninggalkan Vero , seharusnya ia tidak berbicara seperti itu pada Vero , seharusnya ia menyuport Vero , seharusnya ia tidak marah karena ucapan Vero ,dan masih banyak kata seharusnya di dalam pikiran Ale .

Ale duduk di samping ranjang Vero , menatap wajah tampan Vero dengan alat bantu oksigen berupa uap yang menutupi sebagian wajahnya . Pucat ,namun tampan , itulah yang dapat Ale deskripsikan tentang Vero .

Ale menggenggam erat tangan Vero

"Ve maaf "

Ale menarik nafas lalu menghembuskanya perlahan

"Ve gue tau gak seharusnya gue ngelakuin hal yang kemarin ke lo , gue hanya takut lo ninggalin gue , gue gak mau kehilangan lo "

Ia terdiam sejenak ,pandanganya jatuh ke bawah

"Ve , besok hari ulang tahun gue , besok hari terspesial buat gue , tapi kenapa Tuhan ngasih gue hadiah dengan keadaan lo yang kaya gini , gue pingin lo dateng ke acara ulang tahun gue , gue pingin ngasih potongan kue pertamanya buat lo , gue pingin lo ngacak rambut gue setelah gue meniup lilin , gue pingin lo nyium kening gue "

Ale mengehela nafas

"Gue pingin lo dateng Ve " lirih Ale ,air matanya tumpah . Namun dengan segera ia mengusapnya .

Rose ,Devan ,Sendi yang melihat hal tersebut merasa iba , mereka tidak ingin melihat Ale menangis setiap hari siang bahkan malam hanya untuk menangisi Vero .

Ale periang kini berubah menjadi Ale yang pendiam dengan tatapan yang kosong .

Devan merangkul Rose , sementara rose menyandarkan kepalanya di bahu Devan .

Sementara Sendi kini ia menyandarkan tubuhnya di tembok .

Bukankah esok adalah hari terspesial untuk ale ? Namun sampai sekarang pun tidak ada seberkas rasa bahagia di hati Ale ,karena kini sumber yang menjadi ia bahagia tengah berjuang untuk hidup dan matinya .

'Ve lo harus sadar dan buat kejutan untuk Ale ! '

*****

Malam ini , malam dimana keadaan rumah Ale ramai . Dekorasi yang indah dengan lampu lampu yang menghiasi menambah kesan menakjubkan .

Kedua orang tua Ale pun datang untuk merayakan hari ulang tahun putrinya ke 17 tahun .

Teman teman seangkatan Ale pun datang bahkan ada beberapa adek kelas dan kakak kelas yang datang juga .

Ale kini sedang berada di kamarnya bersama Rose , Devan dan Sendi berada di luar ruangan .

"Le udah , ini hari spesial buat lo ,lo jangan nangis " ucap Rose menenangkan Ale .

"Gak lengkap"

"Gue tau , tapi lo harus tetep senyum, gue yakin Vero baik baik aja "

Ale mengangguk kemudian rose membantu Ale merias wajahnya .

Ale kini terlihat sangat menakjubkan di balut dres berwarna hitam dengan dandanya yang natural , she look so perfect .

Ale dan Rose keluar dari kamar Ale , di sambut Devan dan Sendi .

My Coldest Bestfriend - Completed ( Proses Editing ) Where stories live. Discover now