Part 1: Awal Perjumpaan

127 32 123
                                    

Fajar telah menyingsing dilangit yang masih nampak kelam dan masih disinari sedikit cahaya rembulan. Tapi aku sudah terjaga saat kala semua masih tertidur.

"Ibu aku pergi ya." seruku sambil memakai sepatu saat itu

"Iya. Apa kau lupa sesuatu nak?"

"Kurasa tidak bu. Semua sudah siap"

Senyum hangat itu mengawali langkah kakiku dihari ini. Tapi ibu sedikit tersenyum melihatku saat itu.

"Kau melupakkan bento milikmu."

"Ehh, aku lupa bu. Hehehe"

"Onii-chan selalu ceroboh seperti biasanya ya."

"Sudah-sudah kalian harus bergegas kan menuju sekolah. Nanti kalian terlambat lagi"

"Baiklah bu, kami pergi dulu ya."

Wanita itu tersenyum lebar saat melepas kedua buah hatinya menuju pergi ke sekolah.

Aku segera mengeluarkan sepeda milikku dari sebuah garasi kecil disebelah rumah. Sepeda itu memiliki sebuah tempat duduk dibagikan belakang dan setiap hari aku harus mengantarkan adikku terlebih dahulu menuju sekolahnya yang lumayan cukup jauh dari rumah dan tak terlalu jauh dari sekolahku.

Kami berdua melewati persawahan milik para penduduk desa. Ya, kalian benar aku tinggal disebut desa kecil yang jauh dari pusat keramaian kota.

Sebuah desa yang tenteram dengan sedikit angin yang selalu berhembus memberikan sebuah kesesuaian tersendiri dan tak lupa udaranya masih terasa sangat segar untuk dihirup.

Kriingg

Kriiinggg

Tak lupa aku membunyikan lonceng sepeda milikku untuk menyapa mereka yang sedang bekerja diladang.

"Selamat pagi paman Yoshi." sapaku dengan senyuman hangat dan tak lupa adikku juga tersenyum saat itu

"Ohh iya selamat pagi  juga"

Dan tak lupa paman Yoshi membalas sapaku dibagi yang cerah dengan suara kicauan merdu dari burung-burung kecil yang bertentangan dilangit yang biru.

Ku kayuh terus pedal sepadaku perlahan demi perlahan dan sesekali bercanda bersama adikku untuk menghilangkan rasa bosan saat diperkirakan.

***

"Apa kau sudah menyiapkan semuanya sayang?" tanya wanita itu

"Ya, sudah semua ibu. Bahkan ibu tak perlu mengingatkanku untuk tak lupa membawa bekal makan siangku"

"Kalau begitu bergegaslah naiki mobil dan ibu sekarang harus segera pergi. Karena ibu ada rapat dikantor. Jangan lupa kalau selesai sekolah langsung pulang ke rumah dan jangan lupa belajar."

"Baik bu." Aku hanya mengangguk dan tersenyum sedikit

"Kau sudah bersiap sayang?" tanya lelaki dengan pakaian yang serba rapi menggunakan jas dan tak lupa membawa tas jinging ditangan kanannya

SAKURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang