Bab 1 - Murid Baru

4.9K 309 1
                                    

Halaman SMA Addison terlihat ramai di pagi hari. Banyak murid berlalu-lalang menuju kelas masing-masing. Waktu masih menunjukkan pukul 06.30 WIB tetapi sebagian besar siswa-siswi sudah berada di lingkungan sekolah.

SMA Addison memang terkenal dengan kedisiplinan dan prestasi sekolahnya. Tidak hanya murid, namun sebagian besar guru juga ikut menyumbangkan piala dan piagam dari berbagai kompetisi akademik maupun non akademik antar sekolah sampai jenjang internasional. Bisa disimpulkan bagaimana sulitnya ujian masuk ke sekolah tersebut.

 Bisa disimpulkan bagaimana sulitnya ujian masuk ke sekolah tersebut

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.

Vianna berjalan mantap menuju ruang guru. Pagi ini penampilannya sangat rapi memakai seragam baru. Bagaimana tidak? Hari ini dia resmi menjadi siswi SMA Addison. Salah satu sekolah swasta favorit yang berada di Jakarta.

Tidaklah sulit untuk menemukan ruang guru, karena letaknya berada di gedung utama. Kebetulan, beberapa hari kemarin dirinya ikut ayahnya kesini untuk mengurus berkas kepindahan.

Setelah mengetuk pintu dan berbicara kepada salah satu guru, dirinya dipersilahkan duduk di deretan kursi kosong di dalam ruang guru. Sepertinya kursi tersebut memang dipergunakan untuk tamu ataupun siswa yang menunggu guru.

Vianna menunggu dengan gelisah. Sudah beberapa kali dia mengecek jam di pergelangan tangannya. Bahkan kakinya tidak mau diam mengetuk-ngetuk lantai dengan pelan. Keinginannya terkabul. Terdengar bel tanda masuk kelas. Gadis itu menarik napas kuat-kuat dan menghembuskannya panjang.

Tak lama setelah bel masuk berbunyi, seorang wanita paruh baya namun tetap terlihat cantik berjalan ke arahnya. Wanita itu tersenyum padanya dan memeriksa berkas yang ada di tangannya lalu berkata, "Kamu Vianna Primadita siswi baru? Saya wali kelas kamu, Ibu Rini."

Vianna langsung tersenyum dan mengangguk ke arah Bu Rini dengan sopan.

"Ikut saya sekarang, Ibu akan mengantarkanmu ke kelas."

Seketika jantung gadis itu berdetak lebih cepat.

Sepanjang perjalanan menuju kelasnya, dirinya menerka-nerka seperti apa suasana kelasnya, teman-temannya, apakah ada yang mau berteman dengannya, ataukah dia akan dikucilkan. Semua pertanyaan yang ada dalam benaknya tiba-tiba menghilang setelah mereka berdua sampai di depan ruang kelas.

Di atas pintu tertera dengan jelas tulisan ruang kelas XI IPA 2. Bu Rini memasuki ruang kelas terlebih dahulu dan Vianna menunggu di luar selama beberapa saat sampai wali kelasnya tersebut memanggil namanya dan mempersilakannya masuk.

Vianna menarik napas panjang dan menghembuskannya. Dengan percaya diri, dia mulai berjalan masuk dan bertemu dengan teman-teman barunya. Dia telah siap dengan dunia sekolahnya yang baru.

---

---

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.
INTERLUDEWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu