6

48.3K 2.5K 19
                                    

"Kamu mau tau apa akibatnya bagi kamu kalau kamu memakai pakaian minim di depan seorang laki-laki, hehh? Ini akibatnya." Arjuna langsung mendekap Nayya dan mendorongnya hingga terlentang di tempat tidur. Bibirnya mencium bibir Nayya dengan rakus.
Nayya sangat terkejut. Om Arjun telam mengambil ciuman pertamanya. Tapi bukan ciuman pertama seperti ini yang diharapkannya. Ciuman pertama itu harusnya lembut dan mesra, tidak seperti ini.
Nayya terus memberontak ketakutan dengan ciuman Om Arjun yang penuh nafsu kepadanya. Ketika nafasnya hampir habis, tiba-tiba ciuman Om Arjun berubah lembut membelai bibirnya. Bibir Nayya dikecup-kecupnya mesra. Nayya yang tadinya menolak ciuman Om Arjun jadi berubah membalasnya. Merasakan balasan dari Nayya, Arjuna pun makin bergairah. Detak jantung Nayya bekerja cepat dan rasanya hampir meloncat keluar mendapat perlakuan mesra lelaki untuk pertama kalinya. Bibir Arjuna perlahan turuh kebawah menciumi leher Nayya yang mulus. Dan tangannya sudah meremas-remas payudara Nayya yang bulat kencang dari atas bikininya. Tidak tahan dengan benda yang menghalangi tangannya, ditariknya bikini Nayya yang menutupi payudaranya. Wajah Arjuna terangkat sejenak untuk melihat pemandangan indah di depan matanya. Kemudian dengan tidak sabar diisapnya puncak payudara Nayya dan memain-mainkan lidahnya di puncak payudara, sementara tangannya yang satu lagi meremas-remas payudara Nayya. Detak jantung Arjuna pun berdentum-dentum keras tidak kalah dengan dentuman jantung Nayya. Nafas mereka tersengal-sengal. Mulut Arjuna tidak berhenti memainkan payudara Nayya. Menjilat, menghisap dan menggigit-gigit kecil membuat Nayya melenguh.

"Aahhhh......ahhhhhh......Om.....Arjun...aahhhhhh....." racau Nayya.

Mendengar desahan suara Nayya, Arjuna tiba-tiba tersadar dengan perbuatannya. Diapun langsung bangkit melepaskan Nayya dari dekapannya. Dia merasa malu telah mencumbu anak kecil, ini tidak boleh terjadi, ya Tuhan, aku pasti sudah gila, pikirnya. Nafasnya memburu dan dia berusaha untuk menenangkan diri.

Nayya yang tiba-tiba dilepaskan dari gairah yang sedang melandanya untuk pertama kali jadi terbengong dan menatap nanar wajah Om Arjunnya.

Arjuna memalingkan matanya dari tubuh telanjang Nayya. Dia menelan ludahnya.
"Om hanya menunjukkan sama kamu apa yang akan terjadi jika kamu memakai pakaian seperti itu di depan lelaki. Kamu jangan mengira macam-macam." Katanya dingin dan arogant kemudian meninggalkan Nayya yang masih terpaku menatap kepergiannya.

Air mata Nayya menetes mendengar kata-kata Om Arjunnya yang menyakitkan. Nayya menangis tanpa suara. Ditariknya selimut untuk menutupi tubuh telanjangnya. Dia menangis hingga akhirnya tertidur.

***

Setelah kejadian di kamar Nayya tadi, Arjuna langsung meninggalkan rumah. Sekarang dia sedang duduk di bar dan entah sudah berapa gelas dia minum alkohol.

"Hei, Jon, kamu kenapa? Gak biasanya kamu minum alkohol sebanyak ini." Ucap seorang wanita yang duduk di sebelahnya.

"Gak ada apa-apa. Aku cuman pengen minum aja Claudia."

"Udah lama kita gak ketemu ya Jon. Kamu kemana aja? Sombong banget sih kamu sekarang." Ujar Claudia dengan nada manja.

"Aku sibuk. Kerjaan banyak banget."

"Tapi bukan karena banyak kerjaan kamu minum sebanyak ini kan. Pasti karena persoalan lain. Kamu jangan bohong Jon. Aku sudah lama mengenalmu. Ayo ceritakan padaku Jon, kita ini sahabat lama."

Yah, sekarang Arjuna dan Claudia memang hanya bersahabat saja. Claudia sadar apapun yang dilakukannya untuk membuat Arjuna jatuh cinta kepadanya adalah sia-sia. Dia sudah menghabiskan waktu bertahun-tahun melakukannya dan tidak berhasil. Dia harus move on, karena sekarang usianya tidak muda lagi.

Kesadaran Arjuna udah setengah hilang. Dia mulai meracau.
"Nayyaaaa......" racaunya dengan kepala berada di meja bar.

Claudia memanggil-manggil nama Arjuna untuk menyadarkannya.
"Jon....Jon....wake up.....hei Jon...."

GARA-GARA WASIAT KAKEKWhere stories live. Discover now