((6))

7.5K 817 34
                                    


Sebenarnya apa itu Takdir?
Apa dia semacam ancaman yang suka ataupun tidak, harus dijalani?

Kim Taeyeon mengerjap kembali, menunggu jawaban atas apa yang dia tanyakan beberapa detik lalu, oh atau mungkin itu bukan pertanyaan. Melainkan harapan atau juga paksaan jika dia dalam masa gila.

Atau dirinya benar-benar gila.

Betapa tidak, bagai sampah yang dia buang sejauh mungkin namun dengan serakahnya Taeyeon ingin memungut kembali barang itu.

Seakan tidak rela,

Dia sepenuhnya tidak mungkin bisa memiliki pria itu seutuhnya,
Namun dirinya juga tidak rela jika Baekhyun tidak dia miliki atau bahkan dimiliki orang lain.

Yah, Baekhyun yang membuatnya seperti hilang ingatan.

Bisakah kita kembali? Aku ingin kau memilikiku lagi.

Atau mungkin hilang harga diri.

Baekhyun yang tepat didepannya, menonton Taeyeon yang sedang berbaring sembari menangis,
Mengiba ingin dimiliki. Hatinya berdebar tatkala telinganya menangkap seuntai kata dari bibir gadis itu.

Bagaimana dengan tidak mungkin nya dia meminta Baekhyun untuk mengulang kembali masa indahnya.

Baginya itu masa indah,
Dan juga masa lalu.

Apa masa lalu yang indah boleh di ulang?

Baekhyun masih terdiam, dari dua hari yang lalu memang dirinya selalu menemani Taeyeon di rumah sakit.
Rela memaksa penjaga rumah sakit untuk masuk ke ruangan ini saat larut malam, sepulang kerja. Dan kembali ke asrama pagi buta lalu kembali bekerja.

Tanpa tahu kapan dirinya harus makan,
gosip apapun yang mungkin akan muncul setelahnya dia tak lagi peduli.

Yang dia tahu hanya Taeyeon yang membutuhkan dirinya.

Setidaknya fakta ini sedikit Baekhyun ragukan mengingat Taeyeon sendiri yang menginginkan mereka berpisah.

Namun apa yang ada dihadapannya,
Apa yang mengalir begitu menyakitkan dimatanya,
Dia benar-benar tak mengerti.

Apa noona-nya ini serius?

"A aku tidak tahu.."
Jawabnya parau, pria itu melepaskan genggaman Taeyeon dan berpura-pura sibuk mengupas Apel di nakas.

Taeyeon mengernyit, berusaha bangkit dari berbaringnya dan menaikan sandaran tempat tidur.
Memperhatikan Baekhyun yang dengan telaten mengupas aApel dan memberikannya pada Taeyeon.

Dia bilang tidak tahu,
Lalu apa maksudnya semua ini?

"Maafkan aku Baek, aku tidak bisa hidup tanpamu.."

Taeyeon menghindari suapan Apel di tangan Baekhyun, lalu kembali meraih tangan pria itu.

Baekhyun mengerjap, setidaknya apa yang dia inginkan harus dia dapatkan.

"Aku juga menginginkanmuNoona.."

Meraih Taeyeon dalam pelukannya dan berniat mengawali semuanya kembali dari awal.

Ya, biarkan saja dirinya egois.

"Kau serius?"
Taeyeon bertanya dalam pelukan Baekhyun, pria itu berdehem lalu mengangguk.
Masih ragu, namun dirinya tak ingin lagi kehilangan gadis yang dia cintai.

Sudah cukup Baekhyun menderita karena tak bisa menjangkau kembali Taeyeon.

Namun kali ini, nampaknya Baekhyun akan tidur pulas.

Autumn - Byun BaekhyunWhere stories live. Discover now