chapter 2

303 36 2
                                    




Chanyeol menyibakkan selimutnya, lalu menggeliat meregangkan tubuhnya.

Tok.. Tok.. Tokk

Suara ketukan dari pintu kamarnya membuat chanyeol melirik sebentar dan kembali mengabaikannya.
"Tuan, apa kau sudah bangun? Bersiaplah 30 menit lagi Guru Im akan sampai"
Chanyeol memutar bola matanya malas, setiap hari ia harus belajar dirumah tentu aja mempelajari tentang saham, laba dan sebagainya yang bersangkutan dengan perusahaan. Jika saja ayahnya tidak menentang cita citanya ia pasti sudah kuliah dijurusan kedokteran sekarang. Sejak kecil chanyeol selalu menginginkan menjadi seorang dokter bahkan saat di SMA ia mati matian belajar agar lulus tes masuk pun Universitas itu. Tapi sang ayah menentang keras dan menyuruh chanyeol mengambil kuliah dijurusan perusahaan tentu saja chanyeol akan menjadi satu sarunya pewaris dan pengganti Tn.Park nanti.

Awalnya chanyeol tak mempedulikan perkataan serta ancaman ancaman ayahnya, hingga saat itu chanyeol lulus tes dengan hasil yang begitu sempurna. Ia berfikir jika ayahnya tahu jika chanyeol lulus diUniversitas itu Tn.Park akan bangga padanya, tapi itu hanya pemikiran chanyeol.

Tapi saat Tn.Park mengetahui anaknya sudah berjalan sejauh itu, Tn.Park mengancam chanyeol akan mengirimnya ke negara yang tidak akan pernah ketahui dan juga Tn.Park akan membuat chanyeol sangat menyesal karena tidak menuruti semua perkataannya.

Chanyeol bangkit dari tidurnya menuju kamar mandi, suara air shower pun terdengar disana. Dan juga bau sabun dan shampo yang benar benar wangi membuat siapa saja melayang akan baunya.
Setelah selesai chanyeol keluar dan memakai pakaiannya, chanyeol melihat dirinya dicermin tubuh yang tinggi dengan kulit yang putih dan juga wajah yang tampan membuat gadis mana saja tertarik padanya. Apalagi jika chanyeol sedang tersenyum atau tertawa benar benar bisa membius kaum hawa dalam beberapa detik, tapi sayangnya senyuman itu begitu mahal di dirinya bahkan orang orang yang beruntung bisa melihat senyuman chanyeol, Atau bisa dibilang keajaiban dunia.

Chanyeol keluar dari kamarnya lalu turun menuruni anak tangga ke ruang makan. Saat diruang makan beberapa pelayan ada disana lalu membungkuk padanya, chanyeol tak mempedulikan itu ia berjalan lalu duduk dikursi.

Dan liat betapa banyak makanan dimeja makan, bahkan perut chanyeol pun tak sanggup untuk memakan satu mangkuk sup ayam saja.
Chanyeol melirik pelayan yang masih berdiri disana, sadar karena telah ditatap beberapa pelayan pun membungkuk dan meninggalkan chanyeol sendirian.

Selama sarapan chanyeol hanya memakan sepotong sanwich dan susu setelah itu ia menemui Guru Im. Begitu banyak makanan yang tidak ia sentuh dan itu terbuang percuma, chanyeol tak mau ambil pusing toh bukan dia yang rugi lagi pula itu semua mengunakan uang ayahnya dan juga chanyeol tak pernah meminta makanan sebanyak itu.

Setelah selesai belajar chanyeol kembali kekamarnya,tak ada yang ia kerjakan lagi rumah ia sangar besar dan mewah tapi seakan tak berpenghuni hanya ada Chanyeol, beberapa pelayan, dan juga pengawal.
Kadang chanyeol tertidur seharian dan malamnya menjadi burung hantu karna tak bisa lagi tertidur dan kadang ia bermain game seharian dikamarnya.

Apa chanyeol tidak mempunyai teman? Tentu saja tidak punya. Teman temannya disekolah sangat enggan berteman dengan chanyeol selain karna chanyeol anak dari pemilik perusahaan chebol dan juga saat sekolah chanyeol selalu didampingi 2 pengawal. Dan itu lah yang membuat chanyeol seperti ada dalam penjara.

Ingin berjalan jalan keluar, pasti ia tak bisa sendiri ia harus bersama pengawal. Itu dilakukan agar chanyeol bisa terlindungi dan juga mencegah agar chanyeol tak kabur, chanyeol sudah bisa dibilang ratusan kali mencoba kabur tapi semua usahanya sia sia.

"Andai saja ada sebuah keajaiban" guman chanyeol sambil menatap langit langit rumahnya.

Tiba tiba ponsel chanyeol berbunyi, chanyeol mengangkat telpone dan meletakkannya ditelinga.
"Yeobseyo?"
"Tuan muda, sedang apa saat ini?"
Tanya sekertaris kim basa basi.
"Seperti yang ada duga ahjussi, aku seperti Putri yang terkurung disebuah menara" jawab chanyeol asal.

My Destiny Where stories live. Discover now