Chapter 5

278 37 7
                                    









"Benar benar sejuk"
Chanyeol merentangkan kedua tangannya sambil memejamkan mata membiarkan semilir angin disungai han menerpa wajahnya.

Ia membuka mata melihat sungai Han dihadapannya dan melirik kesekitar, hanya ada beberapa orang sekitar sini.
Kakinya mulai melangkah berjalan menikmati udara pagi, sinar mentari pun mulai menampakkan wujudnya.

Chanyeol berbalik kebelakang, ia merasa ada yang mengikutinya dari tadi. Apa mungkin itu suruhan ayahnya? Ia bahkan tak berbuat macam macam bagaimana bisa ia harus berada dalam pengawasan selama seumur hidup.

Perempuan itu tersenyum pada chanyeol, lalu berjalan mendekatinya
"Sendirian disini?" ucapnya.

Chanyeol melihat perempuan yang ada dihadapannya dari bawah sampai ke atas, ia tersenyum simpul
"Noona" ucap chanyeol.

Chorong pun berjalan semakin dekat dengan chanyeol dan memeluknya.
"Bagaimana noona tau jika aku disini?"
Chanyeol membalas pelukkan chorong sambil menepuk pundaknya pelan.

"Aku tadi akan berkunjung kerumah mu, tapi kulihat kau menaiki mobil dan pergi aku pun mengikutimu. Dan ternyata kau kesini, chanyeol-ah aku benar benar merindukanmu"

Chanyeol melepaskan pelukkan dan menatap chorong.
"Sepertinya aku banyak berhutang penjelasan dan minta maaf pada semua orang. Aku meninggalkan kalian tanpa berkata apa pun, aku minta maaf"
Chorong tersenyum
"Aku sangat senang bisa melihat kau, kau sudah tumbuh menjadi lebih tinggi sekarang"

Chanyeol tertawa pelan
"Hanya itu saja?"
"Lalu, apa yang akan ku katakan lagi?"
"Noona, tak ingin mengatakan ku semakin Tampan. Semua orang berkata seperti itu kecuali kau"

"Kau pasti sudah tahu jawabannya, dan aku tidak akan membiarkan sifat kepercayaan dirimu itu semakin tinggi" ucap chorong lalu menjitak kepala chanyeol.
"Hm.. Bagaimana jika noona menemani aku seharian ini? Aku tidak mau jika tersesat dikota kelahiranku sendiri" tawar chanyeol sembari tertawa pelan.

Chorong berfikir sejenak lalu mengangguk. Itu hanya jual mahal semata tanpa diminta pun chorong akan mengikuti chanyeol seharian ini, semua orang juga tahu jika Chorong itu menyukai Chanyeol sejak dari sekolah menengah dulu. Tapi chanyeol saja yang tidak pernah menyadari hal itu.

"Noona, bagaimana rasanya menjadi dokter?" didalam mobil chanyeol memulai percakapan sambil fokus menyetir.
"Kau tahu dari mana?"
Chorong yang berada disamping chanyeol kembali bertanya.
"Sehun bercerita banyak tentangmu"

"Oh, anak itu. Ya seperti itu lah menyenangkan bisa membantu orang lain, kadang membuat kita lelah dan itu butuh tanggung jawab yang penuh apalagi jika nyawa seseorang bergantung pada kita"
Chanyeol mengangguk
"Mungkin aku beruntung mempunyaimu noona, siapa tahu jika aku sakit. Kau yang bisa mengobatimu dan juga bisa saja itu gratis" chanyeol tertawa sendiri mendengar ucapannya.
"Dasar, kau sudah kaya masih saja ingin yang gratisan" ucap chorong sambil tertawa pelan.





Seharian penuh Chanyeol dan Chorong berkeliling kota seoul dari tempat tempat wisatanya, memasukki beberapa kedai dan toko dan juga berkeliling disalah satu taman bermain.
Tak terasa hari pun sudah semakin sore, sebagai penutupnya Chorong mengajak Chanyeol makan disalah satu Restoran favoritnya.

"Kita akan makan disini?"
Ucap chanyeol menatap bangunan yang ada dihadapannya. Bukankah ia kemarin pergi kesini juga
"Ya, aku, baekhyun dan sehun juga sering makan disini. Makanannya sangat enak"

Chanyeol mengangguk lalu berjalan masuk kedalan restoran dengan chorong.
Mereka duduk disalah satu meja disana tak lama pelayan pun menghampiri
"Kau ingin memesan apa?"
"Aku ikut kau saja"

My Destiny Where stories live. Discover now