10. Cahaya saat Mati Lampu

349 6 5
                                    

Masih di lokasi kos lama...

Memang banyak cerita-cerita "unik" di kosku yang dahulu. Salah satunya cerita ini, pengalaman ini sudah berlalu cukup lama, bahkan aku sudah lupa semester berapa. Begini ceritanya...

Malam itu hujan turun cukup deras, petir dan kilat menyambar-nyambar menimbulkan kengerian dari langit, suaranya sungguh menggelegar dan membuat jantung dag-dig-dug.

Awalnya aku biasa saja jika hujan seperti ini, namun karena waktu itu teman-teman sedang keluar, aku cukup bergidik juga.

Akhirnya kututup pintu depan untuk meredakan suara hujan yang jatuh ke atap seng, lalu aku kembali ke kamar. Ternyata salah satu temanku yang berada di kamar depan sudah berada di kos lagi, sebut saja We.

*****

Beberapa menit setelah berada di kamar tiba-tiba saja lampu mati, keadaan langsung gelap gulita. Aku tak bisa melihat apa-apa sesaat, mataku harus menyesuaikan keadaan. Setelah bisa membedakan beberapa benda, aku mencari hp-ku. Kunyalakan senter hp untuk menerangi ruang kamar dan mencari lilin.

Kemudian aku ke kamar depan untuk melihat keadaan We, setelah sejenak mengobrol di kamar, kami melanjutkan pembicaraan di depan tv sambil menunggu listrik kembali menyala.

Suasana kos sangat hening, yang terdengar hanya gemuruh hujan dan guntur yang samar, dalam kegelapan dan cahaya remang-remang lilin kadang kami mengobrol, dan kadang kami juga saling diam.

Entah berapa lama listrik padam, kami menunggu lama, dan terasa lebih lama lagi setiap detiknya.

"Kok belum nyala juga ya mbak?" tanya We padaku.

"Haha... Aku juga nggak tahu We."

"Semoga saja segera menyala."

"Iya... Ngomong-ngomong anak-anak belum pada pulang ya?" tanyaku.

"Tadi kayaknya ada orang di kamar belakang. Tapi nggak tau juga sih mbak."

*****

Kami kembali hening, lilin yang kami miliki juga tingginya sudah menyusut cukup banyak.

Tiba-tiba dari kegelapan, kami bisa menyaksikan sekelebat cahaya yang membuat kami kaget. Cahaya itu berada di depan kiri kamarku yang dibatasi oleh sekat tembok.

Awalnya kami pikir itu pak kos yang membawa senter, tapi keadaan di dalam rumah sangat hening, tidak ada suara langkah kaki atau apapun.

Kami berdua menahan napas sambil saling toleh. Kemudian aku bergegas ke belakang dengan senter hp, aku setengah berlari untuk mencari tahu asal cahaya tadi.

Tapi sampai di belakang pun nihil, tidak ada jejak-jejak atau tanda-tanda keberadaan cahaya tadi.

Aku langsung kembali ke depan,

"Siapa mbak?" tanya We padaku.

"Nggak tahu... Nggak ada orang."

Setelah dipikir-pikir bukannya tadi saat awal mati lampu pak kos sudah mengunjungi kami lewat pintu depan? Dan dia membawa senter dengan cahaya putih.

Sedangkan cahaya di depan kamarku tadi lebih mirip seperti kobaran api dan cuma sekejap mata, tapi cukup jelas, karena bayangannya memantul dari pintu kamarku yang mengkilat.

"Mbak, terus itu tadi apa ya?"

"Hmmh, nggak tahu...." aku hanya cengar-cengir, tak ingin membayangkan yang tidak-tidak.

Saat itu, satu-satunya yang masuk akal bagiku justru merupakan hal yang kurang masuk akal... Karena aku berpikir itu adalah semacam banaspati.

Astaga... Apa yang kupikirkan?!

Aku segera membuang jauh-jauh pikiran itu. Tak lama kemudian lampu kembali menyala, dan kami kembali pada aktivitas masing-masing.

Terima kasih udah baca sampai bagian ini ya...
Maaf slow update karena alasan tsb di awal...

Adakah yang punya pengalaman serupa dengan yang saya alami?

PENGALAMAN HOROR-Percaya gak PercayaOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz