Pendaftaran Taruna

3.5K 89 2
                                    

Pukul 08.00 Arka dan Adrian mendatangi salah satu sekolah pelayaran yang berada di Jakarta. Gedung sekolah pelayaran itu sangat luas dengan patung yang berdiri kokoh di pintu gerbangnya.
Adrian pun memarkir motor kawasaki ninja kesayangannya dan berjalan masuk bersama Arka sahabatnya. Dengan bermodalkan bertanya pada satpam, mereka pun menyusuri gedung dan memasuki salah satu ruangan tempat pendaftaran catar (calon taruna). Sesampai disana mereka harus melalui beberapa tes seperti tes tinggi badan dan berat badan, setelah memenuhi syarat standar tinggi badan dan berat badan, baru mereka boleh di berikan formulir.

"Aku baru tau kalo tinggi aku 169cm. Tinggi kamu berapa?" Tanya Arka

"170cm" jawab Adrian cuek

"Hey tu muka kok daritadi kusut mulu sih.. masih mikirin soal Nessa yah? Ya elahh.. aku kan udah bilang urusan Nessa tuh belakangan. Setidaknya kita lulus dulu, nanti kalo udah lulus, baru deh kamu ceritain ini ke Nessa"

"Aku cuma takut, dia bakalan marah sama aku" ujar  Adrian

"Paling marahnya cuma sebentar kok. Percaya deh sama aku. Ya udah yuk kita pulang." Ajak arka

"Trus kapan kita kembaliin formulir ini?"

"Tahun depannnnn... ya lusa lah kita kembaliin kan masih banyak berkas yang harus kita lampirkan"

Setelah melakukan pendaftaran, Arka dan Adrian pun pulang. Adrian masih harus mengantar Arka ke rumahnya. Sepanjang perjalanan Adrian terus memikirkan Nessa. Setelah ia selesai mengantar Arka, ia pun berinisiatif menemui Nessa.
Adrian lalu ke rumah Nessa, sesampai di rumah Nessa ia pun turun dari motor dan memencet bel yang ada di pagar rumah berwarna coklat milik keluarga Cloe. Setelah beberapa kali memencet bel, akhirnya ada orang yang keluar dari balik pagar. Perempuan setengah baya dengan memakai daster, namanya bi Ima asisten rumah tangga keluarga Cloe

"Eh mas Adrian ganteng dateng, pasti nyari non Nessa yah?" goda bi Ima

"Hehe.. iya bi.. Nessa ada?" Tanya Adrian

"Iya Nessa ada kok di kamar..nya, mari masuk mas"

Bi Ima dan Adrian pun masuk ke rumah keluarga Cloe. Adrian lalu duduk di kursi yang berada di ruang tamu Nessa.
Sembari menunggu bi Ima memanggil Nessa, Adrian melihat-lihat dinding ruang tamu Nessa, disana terdapat foto keluarga Cloe, ada bapak Adriel Cloe papanya Nessa, ada ibu Fani mamanya Nessa, ada Nessa dan kakak Nita kakaknya Nessa. Papa Nessa berprofesi sebagai Kontraktor dan Nita kakak dari Nessa sedang berada di Turki, kak Nita mendapat beasiswa disana dan melanjutkan pendidikan dokternya.

"Hay sayang.. kamu kok nggak bilang sih kalo mau kesini?" Tanya Nessa sambil menuruni tangga

"aku kan mau kasi surprice ke kamu" jawab Adrian

"Aaa.. kamu bisa aja deh. Eh kok kamu nggak ngabarin aku tadi pagi?"

"Aku telat bangun sayang. Eh kamu siap-siap gih, kita pergi nonton yukk" jawab Adrian sambil berusaha menyembunyikan kebohongannya

"Kamu tunggu disini yah. Aku dandan dulu" jawab Nessa dengan penuh sumringah

Nessa pun bergegas menuju kamarnya dan meninggalkan Adrian sendiri di ruang tamu yang masih sibuk dengan pikirannya sendiri. Selang beberapa menit kemudian, muncullah bi Ima sambil membawa nampan yang berisi minuman dingin dan beberapa makanan kecil.

"Eh mas ganteng kok ngelamun sih?" Tegur bi Ima yang menyadarkan lamunannya

"Eh bi Ima" jawab Adrian kaget

"Ngelamunin apa sih mas?" Bi Ima penasaran

"Ah..nggak kok bi.. nggak Ngelamunin apa-apa kok" Adrian menyangkal

"Ooo.. eh mas ini bibi buatin minum, di minum dulu yah kan cuaca lagi panas tuh di luar. Oh iya non Nessa mana?"

"Makasih yah bi. Jadi nggak enk ngerepotin bibi. Itu Nessa lagi di kamarnya dandan"

"Nggak papa mas. Bibi nggak ngerasa di repotin kok. Hhmm..biar bibi tebak, pasti kalian mau keluar yah?" Jawab bi Ima

"Hehehe..bibi tau aja deh. Biasalah anak muda bi" jawab Adrian terkekeh

"Bibi jadi ingat masa muda bibi dulu."

Di tengah pembicaraan bi Ima dan Adrian, Nessa datang menghampiri mereka. Saat itu Nessa tampil cantik dengan make up tipis dengan dress berwarna biru.

"Sayang yuk kita jalan" ajak Nessa

"Bi Ima kami pergi dulu yah" pamit Nessa

"Bi aku pergi dulu yah, nanti kalo mama pulang, bilang aja aku keluar sama Adrian" pesan Nessa

"Siap non. Hati-hati di jalan yah" pesan bi Ima.

"Iya bi" jawab Nessa

Nessa dan Adrian  pun pergi ke mall. Mereka langsung menuju XXI dan memilih film action yang kebetulan baru tayang hari itu. Setelah mereka selesai menonton film, Adrian pun mengajak Nessa untuk makan.
Di tengah-tengah saat mereka makan, Nessa menanyakan sesuatu yang aneh dari Adrian hari ini.

"Sayang kamu kenapa sih? Kayak nggak semangat gitu? Kamu ada masalah yah?" Tanya Nessa

"Ah..nggak kok..cuma perasaan kamu aja" jawab Adrian

"Kamu kalau ada masalah, cerita dong sama aku."  Kata Nessa

"Iya sayang aku pasti cerita kok." Jawab Adrian sambil mengacak-acak rambut Nessa

"Ih..kebiasaan deh. Eh aku ke toilet dulu yah" pamit Nessa

Nessa pun pergi ke toilet dan tak lama setelah Nessa ke toilet handphone Adrian berbunyi dan tulisan "Papa" yang tertera di layar handphone Adrian.

"Halo Pa..papa dimana?" Adrian menjawab telepon

"Halo nak.. ini papa masih di Arab, oh iya kata mama kamu, kamu daftar di sekolahnya papa yah?" Tanya pak Arifin

"Iya pa.. mama yang suruh. Aku udah ambil formulirnya tadi sama Arka" jawab Adrian

"Ohh gitu..trus kamu mau ambil jurusan apa nak? Nautik atau teknik?" Tanya Pak Arifin

"Teknik dan Nautik itu apa yah pa? Papa dulu ngambil apa?" Adrian bertanya balik

"Papa dulu ambil jurusan Nautik. Kalo Nautik itu yang posisinya di deck, kamu  nanti bisa jadi kapten kayak papa. Sedangkan teknik itu yang posisinya di mesin kapal. Tapi papa saranin kamu sama Arka ambil Nautik aja. Trus kapan kamu kembaliin formulirnya?"

"Oh gitu yah. Iya deh pa.. nanti aku pilih jurusan Nautik. Hhmmm.. 3 hari lagi pendaftarannya tutup pa.. jd mungkin lusa aku kembaliin formulirnya apalagi masih banyak berkas yang mau di kumpulkan."

"Oh oke nak.. sukses yah." Pesan pak Arifin pada anaknya

"Makasih pa.. papa jaga kesehatan yah disana. Oh iya pa udah dulu yah" jawab Adrian

Adrian lalu melihat Nessa sudah muncul dan berjalan menuju meja makan mereka, makanya ia buru-buru menyudahi telepon dari papanya.  Sesampainya di meja makan, Nessa mengintrogasi Adrian

"Sayang tadi kamu teleponan sama siapa?" Tanya Nessa

"Telepon dari papa sayang" jawab Adrian menjelaskan

"Ohh.."

Mereka pun melanjutkan makan dan setelah makan, Adrian mengantar Nessa pulang ke rumahnya.

Untukmu Pelautku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang