Curiga

37 0 0
                                    

Nadine POV.
Pagi ini aku udah buat chocolate cookies buat Rizky sama Gita. Aku yakin mereka suka cookies buatan aku. Foto ah...

Eh aku buat cookies buat kalian lho, tulisku di group whatsapp
Wahh, pasti enak tuh dine, bales Gita.
Gak sabar deh ngerasain cookies buatan kamu nad :)), bales Rizky

Aduh senangnya, kayaknya mereka bakalan suka sama cookies yang aku buat.
Aku segera packing cookiesnya di dalam toples dan aku taruh di dalam paper bag.

Aku keluar rumah, lalu masuk ke dalam mobil untuk pergi ke kampus. Karena mami masih tidur, aku whatsapp mami
Mam, aku pergi ke kampus dulu ya, have a nice day mam :*, tulisku di whatsapp.

Sekitar 30 menit kemudian, aku sampe di depan kampus. Aku keluar dari mobil terus berjalan ke dalam kampus.
"Nadine !"
Aku menoleh ke belakang dan ternyata itu Gita.
"Eh, kamu mau cobain cookies aku gak?", kataku.
"Mau lah, makannya aku manggil kamu", kata Gita excited.
Aku mengangguk, lalu kami pergi ke kantin dan mencari tempat duduk untuk 3 orang.
Beberapa menit kemudian, Rizky datang sama Dimas.
"Hi", kata kami serentak hampir barengan.
Dimas mengambil bangku dari meja sebelah karena meja yang aku duduki hanya muat untuk tiga orang.
"Aku denger dari Rizky, kamu buat cookies ya dine ?", tanya Dimas
Aku senyum sambil mengangguk lalu mengeluarkan dua buah toples dari dalam paper bag yabg aku bawa.
"Silahkan dicobain cookiesnya", kataku dengan semangat.
"Yeay!!", jawab mereka serentak.

Mereka mencoba menggigit bagian yang banyak chocochipnya terlebih dahulu.
"Parah, enak banget sih", kata Gita.
"Ah masa sih ?", tanyaku
Mereka mengangguk. Mungkin karena saking enaknya, Rizky ngefoto cookies aku terus diupload ke instagram terus captionnya, guys, kapan lagi dibuatin cookies sama sahabat :))

Aku seneng banget punya sahabat kayak mereka ini.

Gita POV.
Sejak Rizky dateng muka gue mulai cemberut. Entah kenapa sejak akhir akhir ini, Rizky selalu senyum terus ke Nadine. Gue jadi curiga. Untuk itu gue ngadain penyelidikan terhadap sikap Rizky yang aneh banget.

Pastinya gue gak sendirian. Gue minta bantuan dari Dimas. Gue minta biar Dimas enggak ngasih tau apapun yang gue omongin ke dia soal Rizky.
"Dim, lu punya perasaan gitu gak sih kalo si Rizky itu akhir akhir ini sikapnya aneh gitu ?", tanya gue ke Dimas waktu jalan di koridor.
"Enggak tuh, emang kenapa git ?", tanya dia agak bingung.
"Kayaknya gue punya perasaan kalo Rizky itu suka sama Nadine", kata gue.
"Lo cemburu ya ?"
"Iyalah. Masa Rizky enggak ngebolehin gue punya pacar, tapi dia malah mau ke Nadine ?"
"Kalo lo emang suka sama Rizky, ya ngomong lah... sebelum terlambat"
"Pengennya gitu dim, tapi lo tau dia kayak apa"
"Iya sih, pokoknya soal Rizky..."
"Kenapa nih ? Ngomongin gue ?", kata Rizky tiba tiba pada saat tiba di depan gue dan Dimas.
Gue dan Dimas langsung kaget dan langsung diam.

Tanpa berkata apapun gue nyelonong kearah berlawanan dari Rizky terus jalan cepat ke arah depan kampus. Gue malu banget. Tapi kayaknya sih gak ketauan.
"Git!", kata Dimas teriak tapi gue gak denger.

Haduh gawat nih penyelidikan gue gak akan berhasil.

Gue akhirnya memutuskan untuk pulang pake ojek online.
Nyampe rumah, Chika ngeliat muka gue yang kacau balau gara gara malu.
"Kak, kenapa ? Sakit ?"
"Gak papa Chik, aku ke kamar dulu ya", kata gue dengan malesnya.

Tinggg... ada notification whatsapp, mampus dari Rizky.
Git, lo kenapa sih ngehindarin gua ? Lo nyembunyiin sesuatu ya dari gue ?, tulis Rizky di whatsapp
Enggak papa ky, jawab gue singkat
Ga mungkin, gue ke rumah lo sekarang, tulis dia lagi.

Gue gak bisa ngebales lagi, karena biasanya kalo dia udah kayak gitu, berarti dia udah serius banget.
5 menit kemudian, Rizky datang dan mengetuk pintu. Chika ngebukain pintunya dan mempersilahkan Rizky untuk duduk.
Chika manggil gue di kamar agar segera datang ke ruang tamu.
Gue deg degan setengah mati. Dengan rasa takut gue jalan ke ruang tamu dan duduk di depan Rizky. Gue ngeliat muka Rizky yang keliatan marah. Gue hanya nunduk ke bawah.
"Git, gue gak suka lo kayak gini, gue tau lo nyembunyiin sesuatu dari gue", kata dia serius.
"Ee..sebenernya gue..", kata gue terbatah batah.
"Gue.. gue.. gue suka sama lo... gue sayang sama lo ky... gue ga peduli lo mau nanggepin apa, yang penting gue udah ngomong sama lo", kata gue lagi.

BE MY BAEMAXWhere stories live. Discover now