14 :: Ayah, mengapa aku berbeda?

286 5 0
                                    

Aqeela adalah gadis remaja yang berusia 16 tahun. Dan juga Aqeela adalah gadis remaja yang ramah, baik, sopan santun rajin dan pintar. Aqeela duduk di bangku kelas 2 Sekolah Menengah Atas (SMA).

Dia hidup berdua dengan ayahnya setelah ibunya meninggal dunia saat dia masih berusia 6 tahun. Ayahnya adalah seorang tukang ojek yang berusia 42 tahun.

Dikala hari yang cerah, ketika Aqeela sedang memasak di dapur. "na... na... na... na... na..." menyanyi sambil memasak. Tiba-tiba ayahnya datang dan berkata "kamu lagi masak apa sayang yah?"

"aaa... aaa... aaa... eee... eeooo... uuu... uuuu... niii", kata Aqeela sambil memperlihatkan hasil masakannya.

Setelah memasak mereka pun langsung ke meja makan dan memakan makanan hasil masakan Aqeela.

Dan Setelah selesai menyantap sarapan pagi dan menyelesaikan semua pekerjaan rumah Aqeela pun berangkat ke sekolah dengan diantar oleh ayahnya menggunakan sebuah sepeda motor tua yang berwarna hitam kecoklatan.

Dengan rambut terurai yang indah Aqeela tampak cantik seperti putri yang turun dari atas motor yang dikendarai oleh ayahnya. Aqeela pun menjabat dan mencium tangan ayahnya.

Ayahnya pun pergi dan Aqeela pun masuk ke dalam kelas. Tapi, di jalan teman kelas Aqeela yang bernama Angga bersama teman-temannya. Angga adalah seorang anak kepala sekolah di sekolahnya.

Dia adalah teman Aqeela dari SMP. Angga adalah orang yang sok jagoan di sekolahnya. Angga bersama teman-temannya malah menjahili Aqeela dengan mengambil tas dan melempar dari tangan satu ke tangan yang lainnya. Aqeela pun menangis dan berkata "aaaa... aaaa... ae... ai... ie... ae, dengan nada sedih" Aqeela pun pergi dan sedih tiba-tiba Angga dan teman-temannya berenti melempar-lemparkan tas Aqeela dan melihat Aqeela yang sedih dan pergi duduk di bangku dekat taman sekolah.

"Kamu tidak apa-apa kan? maafkan aku dan teman-teman aku yah, aku tidak bermaksud melakukan semua itu" kata Angga dengan nada menyesal.

Tiba-tiba datang seseorang yang tak lain adalah kakak kelas Aqeela yang paling populer di sekolahnya yang paling banyak disukai cewek-cewek di sekolahnya, dia bernama Andes.

Andes adalah tipe orang penolong. "kamu tidak apa-apa kan?" kata Andes yang datang di dekat Aqeela.

"aaa... aaa...aa. aaa" menjelaskan kalau dia tidak apa-apa.

Hari pun sudah mulai sore Aqeela pun akhirnya pulang sekolah, tiba-tiba di jalan dekat rumahnya datang seorang anak kecil yang meledek Aqeela. "ada orang bisu... orang bisu aaa... a... a... aaa..." kata anak kecil itu.

Aqeela pun lari masuk kedalam rumah dan langsung masuk kamar dan menangis meratap-ratap.

Tiba-tiba ayahnya datang "Assalamu alaikum... Aqeela ayah pulang sayang" nada memanggil. Ayah langsung masuk ke kamar Aqeela dan berkata "Aqeela kamu kenapa lagi sayang, setiap pulang sekolah kamu pasti menangis terus".

Aqeela pun memeluk ayahnya dengan erat sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Kamu yang sabar yah nak yah, orang sabar pasti disayang Tuhan yah nak yah, dibalik semua ini pasti ada hikmahnya" kata ayah sambil mengusap kepala Aqeela.

Aqeela pun menganggukkan kepalanya dan menghapus air matanya.

Aqeela pun mengambil sebuah kertas dan menulis sesuatu "Ayah, mengapa aku berbeda? aku ingin seperti yang lainnya aku ingin hidup normal seperti mereka, aku cape dihina terus sama orang-orang ayah" Aqeela memberikan kertas yang sudah ditulisi kepada Ayahnya dan ayahnya pun membaca tulisan itu, tiba-tiba air mata Ayahnya pun juga jatuh karena sedih melihat tulisan yang ditulis oleh anaknya Aqeela.

INDONESIA MEMBACAWhere stories live. Discover now