Límíng

770 41 1
                                    

This stories are special for you all, readers-tachi.

Part : Dawn

Pairing : Sasuhina

.
.
.

Sore Hari di Musim Semi yang Hangat.

Uchiha Amaya adalah seorang anak berusia empat tahun yang ceria. Namun, hari-harinya hanya ia habiskan di ranjang kamar mewahnya di ruangan berukuran sepuluh kali sepuluh meter di rumah sakit. Akhir-akhir ini, harinya hanya ia habiskan untuk melamun dan memikirkan masa depannya yang mungkin tidak akan terjadi kepadanya.

Bagaimana tidak? Dua hari lalu, secara tidak sengaja ia mendengar percakapan antara dokter dengan pamannya mengenai dirinya. Dalam percakapan mereka tersebut, dokter itu memvonis umurnya tinggal tiga minggu lagi paling lama.

Sejak saat itu, ia menjadi sedih. Bahkan, hiburan dari paman tercintanya pun tak mampu menggerakkan hatinya yang dilanda kesedihan untuk kembali bahagia dan tersenyum. Seperti sedia kala.

Pertama, ia memiliki cita-cita mulia. Menjadi seorang dokter yang membantu banyak orang yang membutuhkan bantuan kemanusiaannya. Kedua, ia ingin sekali berkeliling dunia di sela-sela kesibukannya sebagai dokter. Menolong dan mengenal banyak orang dengan bahasa yang paling indah. Senyuman.

Dan impian terakhirnya adalah ia ingin melihat paman tercintanya menikah, punya anak, dan hidup bahagia. Namun, apakah semua impian itu dapat ia capai dalam waktu tiga minggu? Tentu saja tidak mungkin bukan. Calon dokter seperti dirinya harus terpaksa berbaring di ranjang yang sekelilingnya dipenuhi oleh alat penunjang hidupnya. Hidupnya juga harus terkungkung dalam sangkar emas yang memisahkannya dari orang-orang sekitarnya.

Ia tidak punya teman. Hanya pamannya dan seorang wanita baik hati yang setia mendampinginya.

Pintu tiba-tiba terbuka. Menampakkan sosok pria tampan dan matang di usianya yang kedua puluh empat tahun. Namun, Amaya masih bergeming.

Pria itu mendekati keponakan kesayangannya dan mencium keningnya. "Ohayou, Amaya-chan. Bagaimana harimu?" Sapanya lalu menanyakan keadaannya. Amaya tersenyum meski keadaannya kurang baik. "Ohayou, Sasuke-jiichan. Aku baik," jawabnya.

Sasuke, nama pria itu, mengusap rambut pendek keponakannya yang senada dengan miliknya lembut. "Amaya-chan, Jii-chan membawa sesuatu dari Hinata-neesan," kata Sasuke. Pandangan Amaya menjadi senang. Matanya menjadi berbinar. Karena Hinata-neesannya pasti membawakan sesuatu yang baru, menurutnya.

"Apa itu, Jii-chan? Cepat tunjukkan kepadaku!" Pintanya tak sabar. Sasuke menggeleng. Keponakan satu-satunya ini memang tidak sabaran jika menyangkut hal-hal yang berhubungan dengan 'Hinata'.

Sasuke membuka paper bag dan mengeluarkan majalah fesyen terbaru. Amaya menyambar majalah itu dari tangan Sasuke dan membuka sampul plastik tipis yang menyelimuti majalah itu. Setelah sempurna, ia membuka halaman demi halaman yang ada.

Banyak mode fesyen yang ada. Yang paling hangat adalah mode spring/summer collection terbaru tahun ini dari Casablanca dan disusul oleh Harold's. Keduanya memang tak ada tandingannya dalam mode terbaru.

Amaya tersenyum dan sesekali menceritakan sedikit tentang pakaian yang jadi trend dalam masalah itu kepada Sasuke. Sasuke tersenyum. Sesekali ia menimpali pernyataan Amaya.

Fesyen memang menempati posisi penting dalam keluarga Uchiha. Sejak kecil saja, Amaya telah memiliki seorang desainer sendiri yang merancang hampir semua pakaiannya. Maka tak heran, mereka selalu stylist dalam keadaan apapun.

Dawn and Dusk Where stories live. Discover now