Target 3: Mafia Kafe 'Closed'

413 44 30
                                    

Hari ini adalah hari terakhir dari festival seni sekolah menengah pertama Namimori. Selama dua hari berturut-turut kelas 3-B adalah kelas yang mendapatkan paling banyak pengunjung.

Dua hari para pengunjung dimanjakan oleh pemandangan para ikemen dan gadis-gadis cantik yang sukses membuat para pedo dan hentaier berkeliaran di sekolah. Hal itu membuat anggota kedisiplinan memperketat penjagaan di sekolah dan Hibari kyouya menyeringai setiap hari—lebih dari biasanya.

Kapan lagi coba bisa dapetin banyak buruan untuk memuaskan haus darahnya Hibari Kyouya. Mari bersama menghening cipta sejenak untuk para korban Hibari Kyouya. Semoga amal ibadah mereka diterima di sisi tuhan.

Next!

Kalian pernah mendengar 'Dame-Tsuna?' anak remaja bodoh yang payah dalam segala hal bidang tapi entah kenapa selalu menarik perhatian para laki-laki ikemen yang menggiurkan fujoshi maupun yang straight . Nah~ remaja malang ini sejak dua hari yang lalu mendapatkan posisi dimana semua anak laki-laki impikan.

Background bunga everywhere , para gadis-gadis cantik dengan beraneka penampilan. Mulai dari yang ugly, sexy alias montok, inosen, sampai dari kudere, tsundere, yandere, dan yang lain lain lainnya...

That's harem for Tsuna!

"Ne ne biarkan onee-san menyuapimu!"

Tsuna memalingkan kepalanya dengan semburat merah di kedua pipinya. "A-aku bisa makan se-sendiri..."

Tiga gadis sekolah menengah atas yang menjadi pelanggan mafia cafe sukses membeku lalu histeris dengan keimutan bintang kafe kelas 3-B.

"Kyaaa~ kawai~ mou jangan malu dan buka mulutmu~" wajah Tsuna semakin memerah saat salah satu dari gadis itu menyodorkan sendok yang berisi kue krim.

Tsuna benar-benar ingin kabur dari tempat ini. Remaja coklat itu sama sekali tidak mengerti kenapa tiba-tiba saja banyak pelanggan yang meminta servis darinya. Bukankah Gokudera, Yamamoto dan Chrome lebih baik darinya dalam hal seperti ini?

Tsuna memejamkan matanya, mau tak mau dia harus melakukannya atau dia tidak akan dibiarkan tidur lagi oleh guru les jahanam bernama Back to Life . Sudah cukup kemarin dia tidak tidur dan guru les itu membuat kedua lututnya bergetar setiap dia berdiri. Tsuna membuka mulutnya dan menampilkan gigi putih bersih yang dibalut bibir mungil berwarna merah muda.

Hap!

"Kyaaaaa~ kamu boleh ku bawa pulang?!" gadis remaja yang tadi menyuapi Tsuna segera memeluk calon bos Vongola dengan erat.

"Tidak adil! Aku juga mau membawanya pulang!" salah satu teman gadis itu mengerucutkan bibirnya.

"Tsuna ayo buka mulutmu lagi~"

Tsuna menghela nafas lelah tapi dia tetap membuka mulut dan melahapnya. Sambil mengunyah

Tsuna melirik ketiga penjaganya dari ekor matanya. Gokudera seperti biasanya melayani pelangan dengan kerutan dan sikap cueknya.

Yamamoto melayani pelanggan sambil melempar canda tawa yang membuat tamu tertawa. Dan Chrome, gadis pemalu itu seperti biasa berusaha untuk memainkan perannya dengan baik.

Tanpa pemuda coklat itu sadari, bibirnya tertarik membuat senyuman. Festival tahun ini bisa dibilang festival terbaik yang pernah ia rasakan. Tahun lalu, Tsuna dan teman-teman memutuskan untuk membuat rumah hantu dan Tsuna selalu merasa jantungnya mau lepas.

Terlebih saat Reborn dengan keisengannya membuat bola api melayang yang terlihat nyata di mata Tsuna. hal itu tentu membuat calon bos Vongola lari terbirit-birit.

"Festival terakhir di tahun ini, mungkin tidak ada salahnya aku menikmatinya," gumam Tsuna pelan yang hanya bisa didengarnya.

"Kau bicara sesuatu Tsuna?"

Festival ala Vongola StyleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang