8#Lotb

15.7K 2.9K 106
                                    

Byurrr.........
Menggerakkan tubuh didalam air dengan lincah lalu menyelam dan muncul diujung kolam membuat otot di tubuhnya terasa renggang.

Dua kali bolak-balik cukup bagi Illy, nggak sanggup berlama-lama dikolam renang. Illy naik dan duduk ditepi kolam dengan kaki yang menjulur kedalam air. Kakinya bergerak memainkan air, mencipratkan air diruang yang kosong sambil tersenyum.

Diam-diam berenang dikolam renang rumah itu saat Illy merasa senggang sudah pernah ia lakukan. Pikirnya tak ada orang dirumah dan kebetulan semua pekerjaan beres lalu merebahkan diri di sofa tapi tak dapat tidur siang lebih baik berenang. Dingin segar disiang yang panas.

"Bos asik kerja ini, mana tau kolam renangnya sudah terkontaminasi dengan kulit pembantu..." Illy meringis.

Membayangkan jika si Killer tahu tiap pagi ia mandi dikolam bekas tubuh pembantunya. Mungkin dia akan langsung mengganti air didalam kolam. Jangan-jangan yang biasanya ia kuras sebulan sekali langsung ia kuras lagi meskipun kemarin sudah dikuras petugas langganannya. Tapi Illy memastikan tak mungkin Ali akan mengetahui kolam renangnya sudah dipakai pembantu karna ia tahu sekarang bukan jam pulang jadi pasti akan aman. Tapii bagaimana kalau tiba-tiba dia pulang mendadak?

"Ah, nggak mungkin siang ini si killer itu tiba-tiba pulang, waktunya pulang saja dia lambat-lambat pulangnya apalagi belum waktunya pulang!"

Illy berdiri dari duduknya. Ingin berenang lagi menyebrangi sisi satunya lalu mengakhiri renang. Mau tidur dulu siapa tahu habis capek berenang ngantuk bisa datang. Serasa tinggal dirumah sendiri. Membereskan rumah, makan siang sendiri, istirahat terkadang tidur, nggak bisa tidur lalu berenang. Nikmat mana lagi yang mau ia dustakan? Bekerja disana sebagai pembantu tapi serasa pemilik rumah.

Menaiki tepi kolam Illy mengibas rambut panjangnya. Ia memang tak memakai cup penutup kepala karna ingin keramas saja setelah ini. Lagipula tak sampai bos datang pasti juga akan kering.

Melakukan peregangan dengan menarik kedua tangan yang diselip keatas kepala lalu membungkukkan pinggang sedikit karna sedikit pegal akibat langsung menceburkan diri Illy merasa tubuhnya sangat nyaman. Ia menarik napas dan menutup matanya ketika menjijit kakinya dengan tangan yang masih mengangkat keatas diatas kepala.

"Illy?"

Tak tahan melihat pemandangan didepannya Ali memanggil Illy yang seketika melonjak. Illy melebarkan mata ketika ia melihat sesosok dingin itu didepannya sekarang.

'Mati gue!'
Baru juga dipikirannya pria itu nggak akan pulang ternyata sekarang sudah ada dihadapannya. Jam berapa ini? Kenapa dia bisa muncul dijam-jam seperti ini? Tadi Illy melihat jam dinding baru menunjukkan pukul dua siang.

"Apa nggak sayang kulitnya yang halus kena matahari siang sepanas ini?"

Pertanyaan yang diluar dugaan dari si killer membuat dua rasa yang tadi sempat singgah dibenaknya yaitu rasa kaget dan rasa takut bertambah dengan rasa malu. Illy merasa wajahnya yang basah memanas. Apa katanya? Kulitnya yang halus? Illy menyadari sekarang tubuhnya hanya dilapisi kaos tanpa lengan berwarna hitam yang hanya sampai menutup pusar lalu pahanya yang mulus terekspose meski sebenarnya cuma menggunakan celana pendek menutup setengah pahanya.

Sesaat. Benar-benar hanya sesaat Illy berdiri kaku kebingungan sebelum akhirnya meraih handuk diatas meja yang ada didekat kolam. Tanpa memandang wajah Ali, gadis itu melewatinya tak bersuara. Yang ada dipikiran Illy hanya membilas diri dan memakai baju yang lebih pantas yang harusnya dipakai dihadapan pria itu.

Pikir Illy urusan disemprot gara-gara memakai kolam renang tanpa ijin dikesampingkan dulu yang penting tubuhnya jangan seperti dikuliti karna dipandang dari atas sampai bawah tanpa sengaja.

Love Of The BestDonde viven las historias. Descúbrelo ahora