Chapter 9

13.2K 924 13
                                    

Ini adalah hari minggu, Prilly lebih memilih diam di rumah saja karena ia sedang bad mood kemana mana. Tadi Nayla sempat ngajakin Prilly jalan ke Mall tapi Prilly tidak mau dan akhirnya Nayla pun pergi ke Mall bersama Kelvin sang pacar. Sebenarnya sih ia mau saja ikut tapi Prilly mikir dua kali kalau ia ikut bisa jadi nyamuk kan nyesek tuh.

Suara Hp Prilly berbunyi ia menatap layar hp nya tertera nama 'Ali'. Prilly tersenyum senang dan ia menarik nafas nya dalam dalam sebelum mengangkat telpon Ali.

"Hallo"

"Hallo Pir lo di mana"

"Di rumah kenapa?"

"Di rumah lo ada siapa aja"

"Gue sendiri, emang kenapa sih?"

"Ah bagus, gue mau ke rumah lo ni"

"Hah? Seriusan?"

"Iya bukain pintu nya gue udah di depan ni"

"Jangan bercanda deh Li"

"Gue gak bercanda sayang, cepetan bukain pintu pegel ni kaki gue"

"Beneran udah di depan rumah"

"Iya bawel, coba lo liat keluar kalau gak percaya"

Prilly hanya diam namun telpon nya masih tersambung dengan cepat ia berlari untuk membuka kan pintu dan ternyata benar kalau Ali sudah ada di depan rumah nya.

Prilly kaget banget dengan melongo tidak percaya, ia masih saja menempelkan hp nya di telinga. Kemudian Ali tersenyum sangat manis pada Prilly.

"Ekhemm" Ali berdehem membuat Prilly tersadar dan ia pun menjauhkan hp nya dari telinga

"Kok lo mendadak gini sih ke rumah gue" Prilly celingak celinguk melihat ke arah belakang Ali

"Lo sendirian?" tanya Prilly

"Gak, sama bayangan" jawab Ali santai

"Seriusan Ali"

"Ya iyalah sendiri Prilly" ucap Ali mengacak rambut Prilly gemas.

"Duh kok makin deg degan gini sih jadi keringat dingin" batin Prilly

"Ekhem gue gak di suruh masuk?"

"Eh ya ampun lupa, masuk yuk" Prilly menyuruh Ali masuk.

Ali tersenyum kemudian ia pun masuk dan duduk di samping Prilly, Prilly mengajaknya duduk di ruang tv sekalian ia bisa nonton katanya soalnya lagi ada film kesukaan Prilly.

"Mau minum apa"

"Gak usah repot repot yaudah air putih blender aja"

Ali dan Prilly tertawa dengan ucapan Ali barusan terdengar sangat lucu.

"Apaan dah Li ya kali ada air putih blender" Prilly memukul lengan Ali pelan dan Ali pun terkekeh

"Gue buatin minum dulu" Prilly pun pergi kedapur

Sembari menunggu Prilly, Ali terlihat gelisah ia merasa jantung nya berdebar dan keringat dingin ia bingung nanti nya ia akan mengungkap nya seperti apa? Ali mengacak acak rambutnya sedikit frustasi

"Kenapa Li" Prilly datang dengan membawakan Ali minuman segar

"Haa? Kenapa apa nya? Ali terlihat gelagapan

"Lo kayak gelisah gitu, gerah ya? Lo hidupin aja kipas anginnya" Prilly kembali duduk di samping Ali

"Gak kok gerah, malahan tambah dingin apalagi dekatan sama lo" Ali terkekeh

Pilih Aku Atau Dia (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang