Chapter 3

38K 3.1K 60
                                    

Lost Mate

🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀

Sia Anderson POV

   Aku sedang berada disebuah taman yang sangat indah. Aku duduk dibawah sebuh pohon maple sambil mendongak menatap langit biru diatasku.

Ahh, seandainya suasana seperti ini bisa kurasakan setiap hari. Aku baru saja akan menutup mataku ketika tiba-tiba kudengar sebuah suara memanggilku...

" Sia... " panggilnya.

Mendengar itu aku yang tadinya sedang berbaring segera bangkit untuk duduk. Seketika itu juga aku menemukan Moon Goddes sedang duduk didepanku, ia menggenggam tanganku sambil tersenyum lembut...

"Kau harus segera kembali, Sia," ucapnya.

Aku menggeleng, "aku tidak mau! Tidak bisa kah aku tinggal disini saja, Moon Goddes?" tanyaku.

Ia menggeleng pelan..

"Kau tidak bisa berada disini selamanya, My Dear. Ingat, kau punya mate yang harus kau dampingi," ucapnya.

Aku menunduk, mengingat Damian membuatku sedih, "dia tidak perduli padaku," ucapku lirih.

"Tidak, My Dear!  Damian sangat mencintaimu. Kalau kau pergi meninggalkannya, dia akan berubah menjadi monster bagi kaumnya sendiri," ucap Moon Goddes sambil membelai puncak kepalaku lembut.

Benarkah? Benarkah jika aku meninggalkannya maka Damian akan berubah menjadi monster bagi bangsa werewolf? Apa sebesar itu pengaruh dari kepergianku terhadap nya?

"Dia punya Sara yang bisa mendampinginya," ucapku.

Jangan tanya darimana aku bisa tahu tentang Sara, karena selama aku tidak sadarkan diri, banyak kilasan dari hari-hari yang dijalani Damian masuk kedalam otakku.

Sebagian besar di antara nya cukup untuk melukaiku, tapi tidak dapat dipungkiri bahwa ada secercah rasa bahagia dihatiku mengetahui bahwa sebelum bertemu dengan Sara dia sudah setia menungguku selama hampir 17 tahun lamanya.

"Sara sudah ditakdirkan untuk orang lain, suatu hari nanti orang itu akan datang untuk membawanya pergi, hanya kau lah yang paling dibutuhkan oleh Damian, Sia."

"Bagaimana aku bisa tahu bahwa dia benar-benar membutuhkanku?"

"Tutup matamu dan bukalah hatimu selebar mungkin. Kau akan bisa mendengar suaranya dari sini."

Aku menuruti perintah Moon Goddes, kututup mataku meresapi suara-suara yang ada disekitarku...

"Aku tidak mendengar apapun!" ucapku.

Kurasakan Moon Goddes membelai wajahku pelan, "kau tidak mendengarnya dengan telingamu, My Dear. Tapi, dengarlah dengan hatimu,"
nasehatnya.

Aku mengangguk pelan sambil tetap menutup mata, kurasakan sesuatu yang menyejukkan mengaliri hatiku bersamaan dengan terdengarnya suara lirih Damian dari sana.

"Sadarlah, Sia. I beg you!"

Aku mengernyit, apa benar itu kau Damian? Mengapa suara mu terdengar begitu lirih? Ada apa?

Aku membuka mataku, mendengar suara Damian lebih lama lagi hanya akan membuat benteng pertahanan yang dengan susah payah kubangun runtuh dalam sekejap. Aku tidak memungkiri, perasaan ingin kembali itu memang ada, tapi jika aku sadar begitu saja...aku takkan tahu bagaimana posisiku bagi Damian.

"Kau adalah mate nya, Luna nya! Itulah posisimu, jangan egois Sia!  Damian sangat membutuhkanmu!" ucap Moon Goddes menasehatiku.

"Bukan posisi seperti itu yang aku ingin tahu, lebih tepatnya dimana tempatku selain Sara"

Lost Mate (Mate Series#1) (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now