Chapter 8: Fear

723 90 42
                                    

Licorice

Story by DarkChoffa™

Pairing : Mino-IU, Tao-IU, Taehyun-IU, Seungri-IU, Mino-Tiffany (busett! Banyak banget)

~Diwajibkan membaca Hang dulu, latar cerita ini berasal dari sana.~

~Terinspirasi dari drama favoritku: Full House, Flower Boy Boyband dan Nana~

Part 8: Fear

Jieun menutup semua jendela dan pintu rumahnya. Gadis itu meringkuk ketakutan di sudut kamarnya. Dia membungkus tubuhnya dengan selimut tebal. Badannya gemetaran tak karuan. Jieun tidak bisa menahan tangisnya. Dia menangis lagi. Dia ketakutan mengetahui fakta jika Tao sudah kembali. Pria itu menepati janjinya untuk datang kembali. Jieun takut jika Tao akan mengganggu hidupnya seperti dulu. Dia belum siap menghadapi semuanya seorang sendiri. Dia tidak tau akan meminta bantuan kepada siapa. Dia merasa dirinya selalu sendirian selama ini.

Mino menepikan mobil sport merahnya di garasi rumah. Waktu menunjukan pukul 8 malam. Semua lampu di rumahnya belum dinyalakan. Mino berpikir mungkin Jieun belum pulang. Pria itu memilih masuk ke dalam rumahnya lalu menyalakan semua lampu. Saat berjalan menyusuri rumahnya, Mino mendengar suara isakan dari lantai atas.

Mino menghidupkan lampu kamar Jieun. Dia melihat Jieun terbungkus selimut di atas ranjangnya. Lelaki itu menghampirinya. Gadis itu menangis. Mino tidak pernah sekalipun melihatnya menangis. Jieun tidak pernah menangis di hadapannya. Gadis itu selalu terlihat tegar selama ini.

"Kau kenapa Jieun?" Mino duduk di tepi ranjang Jieun. Pria itu memasang raut wajah khawatir.

"Hiks..hiks..hiks..." Jieun tidak menjawab pertanyaan Mino. Dia hanya menangis sesegukan.

"Kalau kau ada masalah mungkin aku bisa membantumu. Aku selalu ada untukmu," ujar Mino tulus. Jieun yang mendengarnya menatap Mino. Perkataan pria itu membuat hatinya sedikit menghangat.

"Hey..berhentilah menangis! Aku tidak suka melihatmu seperti ini," Mino mengusap air mata di wajah Jieun. Tapi gadis itu tetap menangis. Pria itu melihat sorot ketakutan di mata Jieun. Mata hitamnya terlihat sebam karena air mata. Mino merasa de javu. Mata itu kembali mengingatkannya pada seorang gadis yang ditemuinya 6 tahun lalu. Gadis di tengah malam yang ketakutan. Gadis yang ditolongnya dari segerombolan orang jahat. Gadis itu bahkan berjanji menjadi fans pertamanya. Nyatanya gadis itu tidak pernah muncul kembali di hadapannya.

"Mino oppa, d-dia sudah kembali. Aku bertemu dengannya. Hiks..hiks," tangis Jieun.

"Kembali? Siapa? Siapa yang kembali?" Jawab Mino bingung.

"Tao. Aku takut Mino oppa. Aku takut dia mencelakaiku lagi,"

Mino memeluk erat Jieun. Gadis itu membalas pelukannya. Jieun menangis di dadanya, air matanya bahkan membasahi kaos yang dipakainya. Mino mengusap pelan rambut Jieun. Mino ikut merasakan ketakutan yang dialami Jieun. Gadis itu terlihat rapuh kali ini.

"Kau tak perlu takut! Aku akan melindungimu! Aku tidak akan membiarkan pria brengsek manapun kembali melukaimu!" kata Mino menenangkan.

Mino melepaskan pelukannya. Pria itu memegang erat kedua pundak Jieun, "Berhentilah menangis! Ayo tersenyum!" Mino menarik kedua sudut bibir Jieun untuk tersenyum. Gadis itu menurut, perlahan Jieun-pun mulai tersenyum. Lalu Mino ikut tersenyum karenanya.

"Berjanjilah untuk tidak meninggalkanku Mino oppa," Jieun tidak tau kenapa dia mengucapkan kalimat tabu seperti ini. Dia terlalu bingung untuk meminta perlindungan seseorang.

"Tentu saja. Aku akan selalu berada di sampingmu. Aku akan selalu melindungimu!"

"Terima kasih."

Licorice ✔Where stories live. Discover now