Chapter 13+ : Pain

841 83 46
                                    

Licorice

Story by DarkChoffa™

Marry You by Bruno Mars

Rating : 18+

Pairing : Mino-IU

~Diwajibkan membaca Hang dulu, latar cerita ini berasal dari sana.~

~Terinspirasi dari drama favoritku : Full House, Flower Boy Boyband dan Nana~

Part 13: Pain

Walaupun sudah dua bulan berlalu semenjak kedatangan ibunya dan peristiwa Seungri menghina Mino, pikiran Jieun belum sepenuhnya menghapus memori itu. Mino memang selalu bersamanya, tapi di lubuk hati terkecilnya dia khawatir perkataan Seungri dan ibunya akan menjadi kenyataan. Mereka mengatakan Mino bukan pria yang bisa bertanggung jawab dan berkomitmen. Jieun akui dia mulai lelah dengan hubungannya bersama pria itu. Dia mengharapkan kisahnya akan sama seperti kisah sahabatnya Eunji. Sebagai wanita normal dia ingin Mino melamar atau menikahinya. Dia memang berstatus sebagai kekasih Mino, tapi status 'kekasih' tidak menjamin apapun. Dia tidak mau bernasib sama seperti Chaerin. Wanita itu terlalu lelah menunggu pria itu demi keseriusan hubungan mereka.

Mengenai hubungannya bersama Mino, mereka tidak mempuyai masalah apapun yang cukup serius. Mereka saling terbuka satu sama lain. Tapi Jieun tidak pernah menceritakan kekhawatirannya mengenai hubungan mereka pada pria itu. Dia takut Mino akan marah atau berakhir meninggalkannya, walaupun dia yakin Mino tak akan melakukannya. Pria itu mencintainya, Jieun yakin dan tak pernah ragu akan hal itu.

Sebenarnya Jieun tidak akan mempermasalahkan keseriusan Mino padanya, tapi hubungan mereka yang sudah memasuki area di luar batas membuatnya sulit untuk melepas Mino. Pria itu sudah menodainya dan mereka terus melakukan hubungan penuh dosa itu hingga sekarang. Jieun menganggap dirinya adalah perempuan kotor yang menjijikan. Dia bahkan meyukai momen-momen saat Mino bercinta dengannya. Bahkan tanpa malu berkali-kali Jieun-lah yang mengajak lelaki itu untuk melakukannya. Jieun yakin isi otaknya sudah keluar dari peredarannya.

.

.

.

Awal musim gugur memang sudah dimulai. Daun-daun berjatuhan mengotori jalanan. Pohon-pohon terlihat mulai meranggas. Udarapun menunjukan temperatur yang semakin menurun. Udara terasa dingin di musim ini. Angin berhembus membuat siapapun memakai jaket tebal berlapis-lapis dan memilih berdiam diri di rumah.

Tapi musim yang dingin ini tidak berarti apapun untuk dua orang manusia yang sedang sibuk bergumul di atas ranjang. Udara dingin tidak menyurutkan nafsu mereka untuk segera menyelesaikan aktivitas yang sedang mereka lakukan saat ini. Sprei putih tampak berantakan karena ulah mereka. Bunyi decitan ranjang terus terdengar di sela aktivitas mereka. Jieun tidak bisa menahannya. Desahan terus keluar dari mulut mungilnya. Oh Tuhan! Jieun benar-benar merasa melayang sekarang. Mino tidak jauh berbeda. Pemandangan tubuh polos Jieun di depannya membuatnya hampir gila. Perempuan itu selalu saja membuatnya tergoda.

"Akh..aaakh...ouh...ah.......ah..uh.......Minoo oppaa...lebih..cepaat....Arrghh!" Mino menggodanya. Pria itu memelankan tempo tusukannya, "Berhenti menggodaku Mino oppa! uhh...Errgghh!, mmmmmppppphhhhh!"

Mino menciumnya secara brutal, Jieun membalas ciuman itu. Tapi sia-sia, Jieun tidak bisa mengimbangi Mino. Kekasihnya itu terlalu bersemangat menciumnya. Di sela ciuman mereka, lelaki itu tetap berada pada posisinya. Dia membiarkan miliknya tertanam di dalam milik Jieun. Mino sangat menyukai sensasi saat milik Jieun menjepit erat miliknya

"Akuuu...mohoon..berhentilah bermain-main," Jieun berkata dengan napas terengah-engah. Pria itu hanya tertawa menyeringai ke arahnya, "Aku selalu menyukai ekspresi marahmu saat kita sedang bercinta."

Licorice ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang