(anggap saja) Review dari Pembaca

2. DUNIA NADHIRA

Cinta itu buta.
Sepertinya istilah itu harus ditendang jauh-jauh dari cerita mbak Alnira yang satu ini. Bagaimana tidak?
Nadhi, perempuan single berusia 27 tahun lebih memilih meninggalkan -putus- dan tidak memperjuangkan cintanya yang berbeda keyakinan. Ia memilih pindah kerja untuk menyukseskan rencana move on nya.
Tapi, takdir seolah mengoloknya. Nadhi yang berprofesi sebagai karyawan bank harus menerima kenyataan bahwa bank tempatnya bekerja sekarang bekerja sama dengan bank tempat bekerjanya dulu. Otomatis Nadhi juga harus menerima kenyataan berinteraksi kembali dengan sang mantan.

Galau. Seakan rencana move on nya akan gatot -gagal total- ketika sang mantan masih menginginkan ia kembali.

Selalu ada pelangi setelah hujan.
Itulah yang dipercayai Nadhi. Bermula dari pertemuannya dengan seorang jaksa muda bernama Sakha Abimanyu, membuat takdir seakan merestui dengan pertemuan-pertemuannya yang tak disengaja dengan sang jaksa muda itu.

Di awali dengan keisengan teman-teman Sakha yang menjodohkan mereka dan diakhiri dengan tindakan Sakha yang memilih bergerak maju menghasilkan hubungan antara Nadhi dan dirinya.

Sakha yang tidak pernah pacaran dan menginginkan langsung menikah, akhirnya menguatkan tekadnya untuk meminta -melamar- Nadhi langsung ke ayahnya saat ia diajak Nadhi pulkam -pulang kampung- untuk menghadiri acara nikahan adiknya.

Sayangnya, pembaca harus kecewa dengan keputusan mbak Alnira tentang 'happy ever after forever' setelah menikah. Kenapa?

Alasannya simple, mereka terhalang restu ibu Sakha. Kesempatan saat Sakha pulkam digunakan sang ibu untuk menjodohkannya dengan teman seprofesi ibunya yang menurutnya lebih baik.

Walau Sakha tetap mempertahankan Nadhi dan restu sudah didapat, tapi permintaan ibu Sakha dan ibu Nadhi yang tidak mau mengalah membuat suasana semakin memanas.

Perdebatan antara Nadhi dan Sakha pun tidak terelakan. Kerenggangan mulai tercipta antar keduanya. Pernikahan teramcam batal jika tidak ada solusi.

Sepertinya mbak Alnira tidak cukup menguji mereka sampai di sini. Kehilangan ayah bukanlah sesuatu yang mudah bagi Nadhi, membuatnya jatuh ke titik terendah. Tidak sampai di situ, ujian itu membangkitkan kemarahan Sakha atas tindakan yang sempat dilakukan Nadhi.

Selain itu, kegalauan Nadhi yang tak kunjung hamil menjadi beban tersendiri baginya.

Selalu ada hikmah di setiap kejadian. Itulah yang dihadirkan mbak Alnira di Dunia Nadhira ini.

Masih sama, dengan bahasa yang lugas dan terkesan santai, tapi pesan yang tersirat mampu membuat pembaca seakan 'tertikam' dengan kata-katanya. Bukan hanya tulisan fiksi belaka, mbak Alnira juga menghadirkan fakta yang cukup akurat, penjabaran yang detail membuat pembaca bukan hanya menikmati alur ceritanya saja, tapi juga menambah pengetahuan -bagi yang belum tahu-.