#3 Something

2.1K 157 22
                                    

Keadaan Yerin pagi ini semakin membaik tapi tidak untuk adiknya. Anak itu seakan akan ingin memakan Yerin saat itu juga.
Semalam karena kegaduhan yang Jimin lakukan membuat Jeno terbangun dan memergoki mereka berdua.

Jimin hanya tersenyum dan malah mengajak Jeno bercanda padahal Yerin sudah gelisah dan cemas. Bukan apa-apa, Jeno itu suka sekali membuat Yerin dalam masalah. Jika kejadian malam ini dia adukan pada Appa dan Eomma. Tamatlah riwayatnya.

Dan tatapan itu berlangsung hingga pagi hari. Yerin berulang kali berbicara lewat isyarat mata tapi Jeno seakan-akan mengejeknya dan terus saja menggodanya.

"Appa tadi mal~ akkhhh" dengan cepat Yerin menginjak kaki Jeno dengan sangat keras dan membuatnya berteriak kesakitan.

"Nunna"

"MWO?"

Jeno merengut kesal, niat untuk membuat kakaknya dalam masalah harus dia urungkan, kalau tidak, dia tidak yakin setelah ini kakinya bisa dia gunakan untuk berjalan.

"Annyeonghaseyo Abeoji" Jimin tiba tiba saja muncul di ruang makan membuat Yerin hampir saja tersedak makanannya sendiri.

Apa tadi dia bilang? Abeoji?

Kali ini giliran Yerin yang merengut kesal.
Sedangkan ayahnya malah terkekeh pelan. Tidak tersinggung sama sekali. Oh ayolah, Yerin benar benar ingin menjitak kepala Jimin saat ini juga.

"Sarapan bersama Jimin_ah?"

"Nde Eomm~ Appo..." Jimin merintih kesakitan saat kakinya berhasil diinjak Yerin.

"Ada garpu di tanganku Jimin"

Jeno tertawa lebar karena tidak tahan melihat tingkah kakaknya.

"Dan kau bisa menjadi mangsa selanjutnya adikku sayang" seringai Yerin dan mengacungkan garpu tepat ke arah Jeno.

"Appa" adu Jeno.

"Yerin" Appa nya mencoba memberi peringatan.

Kali ini giliran Jimin dan Jeno yang tersenyum menang.
Yerin melipat kedua tangannya, menatap kesal ke arah dua makhluk yang kebetulan punya sifat yang sama sama menyebalkan.

"Eomma, bisakah kau menolongku dari kumpulan pria menyebalkan ini"

"Tapi mereka semua mempesona chagiya"

"Aku berangkat" Yerin bangkit dari duduknya dan meraih tas yang berada disampingnya, nafsu makannya seketika langsung hilang.

"Sayang makananmu belum habis"

Yerin tidak menjawab, yang terdengar hanya pintu rumah yang tertutup. Eomma menghembuskan nafasnya pelan.

Jimin segera berpamitan dan memberikan julukan baru untuk Jung Jeno.

"Adik ipar"

Jeno langsung tersenyum lebar mendengar julukan barunya.

"Hati hati di jalan hyung"

Jimin mengangguk dan segera mengejar Yerin yang mungkin saja bersiap siap naik busway.
Dan benar saja saat Jimin keluar dari rumah, pria itu tidak mendapati keberadaan Yerin.
Dengan cepat Jimin menghapiri motornya.

Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk menemukan Yerin yang ternyata berjalan kaki menuju halte bus. Dengan wajah yang ditekuk. Yerin menggerutu dan sesekali menyumpahi Jimin.
Sedangkan kakinya menendang kerikil kerikil kecil yang menurutnya menghalangi jalannya.

"Serius, mau jalan kaki sampai sekolahan?"

"Bukan urusanmu"

"Tidak ingin berangkat bersama?"

°°Love And Secret°° (COMPLETE) Where stories live. Discover now