Chapter 1 - Intro

8.2K 521 40
                                    

Jaebum adalah seorang Manager di salah satu perusahaan di Seoul. Ia sudah bekerja disana selama lebih dari 7 tahun. Ia biasanya kerja mulai dari pukul 9 pagi hingga 4 sore, merupakan waktu normal untuk para pekerja kantoran .

Hari itu seperti biasa ia pergi dari apartemennya menggunakan mobil sedan hitam miliknya. Mobil mewah yang ia beli dari hasil kerjanya selama ini. Hidup Jaebum memang mapan dan bisa dibilang sedikit mewah, namun ia tak ingin menghambur-hamburkan hasil kerjanya dengan membeli sesuatu yang sia-sia.

Ia keluar dari apartemen sekitar pukul 6.15 pagi. Ia selalu pergi pada jam tersebut dikarenakan jalanan kota  selalu lebih padat di pagi hari kerja. Jaebum menyetir kendaraannya menuju kantor dengan kecepatan sedang.

Saat di persimpangan jalan yang kebetulan saat itu lampu merah sedang menyala, ia melihat seorang anak laki-laki ? Entahlah sepertinya laki-laki itu berusia lebih muda darinya. Laki-laki muda itu terlihat sedang di marahi oleh beberapa pria berwajah sangar.

Ia di dorong bahkan salah satu dari (sebut saja preman) hampir saja melemparkan  botol minuman kearah wajah laki-laki malang itu.

Melihat hal semacam ini, naluri kemanusian Jaebum timbul. Ia segera turun dari mobilnya dan menghampiri preman-preman itu. Tak mau membuat suasana semakin kacau, dengan ramah Jaebum bertanya ada masalah apa. Namun bukannya mendapat jawaban ia malah mendapat cibiran karena bertingkah layaknya pahlawan.

Tak hanya cibiran, preman itu malah makin menjadi jadi. Ia mendorong Jaebum agar menyingkir, tapi ia tak bisa membiarkan masalah ini terjadi. Jadi dengan cepat ia mengeluarkan hpnya dan hendak menghubungi polisi. Ia tak sungkan untuk mengancam para preman tersebut dan memasukan mereka ke penjara dengan tuduhan kekerasan.

Para preman yang kesal dengan ucapan Jaebum hanya menatap sinis dan pergi meninggalkan ia dan laki-laki malang itu.

"Kau tak apa ?" Tanya Jaebum menunduk, laki-laki itu terduduk di trotoar jalan. Ia menggeleng pelan dan hanya memegang wajahnya tanpa menoleh kearah Jaebum. Saat sadar jika wajah laki-laki itu terluka, Jaebum segera memberikan sapu tangannya.

"Ini..Bersihkan darahmu dengan ini" ucap Jaebum, tak kunjung di terima. Jaebum menyetarakan posisinya dan kembali menyodorkan sapu tangannya. Akhirnya laki-laki itu mengambil sapu tangan milik Jaebum dan membersihkan sudut bibirnya yang berdarah cukup banyak.

Secara tak sengaja Jaebum melihat jam tangannya yang kini menunjukan pukul 7. 15, matanya membesar dan ia kaget, karena ia hanya punya waktu kurang dari 45 menit untuk sampai di tempat kerja.

Dengan berat hati, ia berkata pada laki-laki itu.
"Hey..Uh sepertinya aku harus pergi sekarang. Tolong jaga dirimu ya... Jangan sampai mereka memperlakukanmu seperti ini lagi" Jaebum menepuk pundak laki-laki itu dan kembali menjalankan mobilnya.

Setelah Jaebum pergi laki-laki itu bangkit dari duduknya. Ia meringis kesakitan karena beberapa bagian tubuhnya kini terasa linu. Ia berniat untuk pulang tapi ia baru sadar jika sapu tangan pria tadi masih ia pegang dengan erat. Disudut saputangan tersebut terdapat nama 'Jaebum'.

"Oh jadi pria itu bernama Jaebum" ucapnya. Ia tersenyum walau sangat tersenyum bibirnya terasa perih. Seketika ia menjadi sedih juga, karena ia belum sempat mengucapkan terima kasih padanya. Ia terlalu canggung untuk menatap pria yang sepertinya berusia 8 tahun lebih tua darinya. Bukan karena ia takut jika Jaebum juga akan melukainya, tapi ia terkesima dengan wajahnya yang tampan dan berwibawa itu.

Saat Jaebum beradu argumen dengan para preman itu ia sempat mencuri-curi pandang kearah Jaebum. Entah kenapa detak jantungnya tiba-tiba berdegup lebih kencang. Semuanya terasa aneh terlebih saat Jaebum menepuk pundaknya, pundaknya jadi terasa panas dan seluruh tulangnya seperti meleleh ke jalan.

The Manager-nim (GOT7/JJP)[√]Where stories live. Discover now