[30] Yes.

1.5K 73 9
                                    

"ASTAGA!!" Pekikan yang keluar dari mulut Rachel menggema di dalam kelas.

"Berisik."

"Lo jadian? Kenapa gak bilang? Omaygat." Ujar Rachel heboh.

"Gak jadian. Suara lo rese deh." Giesele berjalan ke luar kelas.

Tetapi di depan kelas, Rio menahan tangannya.

"Pagi." Senyuman yang dulu. Senyuman yang mungkin membuat orang yang melihatnya luluh.

"Minggir." Ujar Giesele ketus.

"Lo jadian sama Dimas? Haha." Rio tertawa. Seakan akan itu adalah hal paling lucu yang pernah dia temukan.

"Kenapa?" Tanya Giesele balik.

"Gapapa. Yaudah deh." Rio melepas tangan Giesele lalu berjalan menjauh.

"Aneh."

***

Dimas berjalan sambil berusaha melepaskan tangan cewek yang menggenggamnya erat ini.

"Eh, itu bagus deh. Ayok kesana." Badannya seakan akan hanya mengikuti kemana perginya tangan yang menariknya.

"Dim, kenapa sih?" Tanya orang yang menggenggam tangannya itu. Cella.

Dimas masih Diam.

Tuninit...

Handphonenya berbunyi. Dia mengeluarkan hpnya dari saku celana, lalu melihat siapa yang menelfon.

Giesele?

Dengan cepat dia mengangkatnya.

"Halo?"

"Dim."

"Kenapa?"

"Gue mau."

Dimas tersenyum. Entah apa maksud perkataan itu.

"Mau apa?"

"Hah? Itu..."

"Itu apa?"

"Ah udahlah."

Tuuuuut...

Sambungan dimatikan.

"Kamu kenapa senyum-senyum sendiri?" Tanya Cella yang terheran melihat Dimas tersenyum sendiri.

"Ayo pulang."

Bersambung...

Sengeja pendek, biar kerasa😂
Btw, ada yg penasaran ga? Alecia itu syp. Wkwk

Vote and comment💜

BrokenestWhere stories live. Discover now