First Day of School

45.5K 1.7K 72
                                    

Earth Jeslyn Marioline's POV

"Jes,Jes bangun sayang... ayo,ayo ini hari pertamamu sekolah." Sontak saja aku sangat kaget dengan teriakkan ibu tiriku ini. Tunggu, biar kujelaskan. Ibu kandungku bernama Razita Marioline yang berarti bunga mawar lautan, telah meninggal. Ayahku bilang ibuku meninggal pada saat membela kerjaan.

Oh, dan ayahku bernama Addison Patres yang berarti putera Adam. Sedangkan ibu tiriku yang menyebalkan ini bernama Abigail Chavali yang berarti sumber kebahagiaan. Dan aku sendiri bernama Earth Jeslyn Marioline yang berarti bumi yang diberkahi dengan kekayaan dan kecantikan bintang lautan.

Semua nama orang dinegeri ini memiliki arti masing-masing mungkin juga dilengkapi dengan marga mereka seperti margaku yaitu Marioline, tapi aku tidak tau apa gunanya marga seperti ini.

"Apa kau tidak melihat aku sedang tidur!" Ucapku,
"Iya tapi inikan hari pertamamu sekolah, sayang. Cepat kau siap-siap, ibu buatkan kau sarapan." Orang menyebalkan ini pergi begitu saja menuju dapur.

"Oh... menyebalkan! Aku sangat malas hari ini!" Ucapku. Tapi mau tak mau aku harus segera bersiap-siap ini hari pertamaku di sekolah.

Aku bergegas ke kamar mandi dan mempersiapkan segala barang yang akan ku bawa ke sekolah beberapa pakaian tidur,handuk dan gaun, juga tidak lupa dengan peralatan mandi.

Oh, aku akan memberi tahu bahwa sekolahku itu seperti asrama yang mengekang muridnya untuk beraktivitas bebas. Rasanya sangat menyebalkan, bukan?

"Apakah semua peralatanmu sudah siap, sayang?" Lagi-lagi orang menyebalkan ini terus bertanya padaku.
"Ya." Jawabku ketus. Ketika mendengar jawabanku ini ayahku berkata.
"Kenapa sikapmu masih keras pada ibumu ini!"

Aku sangat kesal ketika ayah bilang bahwa orang ini ibuku.
"Ayah! Ayah tidak mengerti ibuku hanya ada satu yaitu Razita Marioline." Ucapku marah. Kemudian ayah hanya diam dan mengantarku ke sekolah.

Sesampainya disekolah aku melihat beberapa orang berjubah ada digerbang masuk.
"Ayah siapa mereka?"
"Mereka para wizard(penyihir) mereka yang menjaga sekolahmu." Ucap ayah.
"Apa mereka bisa sihir?" Tanyaku.
"Tentu saja." Aku masih bingung ketika aku melihat seorang wizard menggunakan jubah putih tanpa menutup bagian kepalanya.

Lantas aku bertanya.
"Kalau wizard(penyihir) yang tidak menggunakan penutup kepala itu apa dia bisa sihir, Yah?"
"Tidak nak, dia hanya membaca pikiran setiap orang yang akan masuk kedalam sekolah."
"Tapi untuk apa?"
"Agar seisi sekolah tetap aman."
Aku hanya menganggukan kepalaku.

"Dimana surat-suratmu?" Tanya seorang wizard kepadaku.
"Ini semua surat-suratku." Kataku sambil memberikan surat-surat yang kubawa.

Dia memeriksanya kemudian wizard yang tidak menggunakan tutup kepala hanya mengedipkan matanya kepada wizard yang memeriksa surat-suratku, kemudian gerbang besar itu terbuka dengan sendirinya.

"Ayah hanya bisa mengantarmu sampai sini nak, Dahh!!" Ucap ayah sambil melambaikan tangan.
"Dah ayah...!" Balasku.

Wah! Wah! dan wah! sekolah itu sangat terlihat megah dengan taman dan air mancur yang langsung menyambut ketika gerbang terbuka.

Atap sekolah itu berwarna biru langit yang sangat indah dipadukan dengan warna keemasan dindingnya. Inilah sekolah impian semua anak dinegeri ini.

Ketika aku sedang berjalan untuk melihat daftar kamar seseorang menabrakku dan langsung meminta maaf.
"Ouch, maaf." Ucapnya.
"Tidak apa. Hehe." Balasku.
"Kenalkan namaku Balerina neely yang berarti juara penari balet, sejak kecil aku sangat suka menari balet. Dan siapa namamu?" Ucapnya sambil mengulurkan tangan.

The Queen Of ElementWhere stories live. Discover now