DIP 3 [ Revisi ]

747 40 4
                                    

Sampai 2 hari berlalu dan kejadian kemarin belum terselesaikan. Minimnya saksi serta bukti membuat pihak kepolisian mengalami kesulitan dalam menentukan pelaku. Ditambah CCTV toko yang tidak berfungsi karena pada saat itu juga terjadi pemadaman listrik mendadak.

" Udah dua hari tapi kasusnya belum kelar. Pinter amat si pelaku, pemimpin juga lagi nggak bisa bantu. Hah, masa iya kita lembur?"

" Mungkin pemimpin bisa bantu besok atau lusa, soalnya denger-denger dari petugas lain pemimpin dipanggil atasan buat laporan apa gitu."

" Mungkin kita jaga sampek jam sebelas terus ganti shift lain. Udahlah jangan ngeluh. "

Perbincangan selesai dan masing-masing dari ketiganya melanjutkan untuk berpatroli menjaga lokasi kejadian. Senter menyoroti ke berbagai tempat walaupun tidak terlalu berguna karena semua barang bukti telah ditemukan. Namun, siapa yang menyangka bahwa senter salah satu dari mereka menemukan selembar kertas. Merasa dipanggil kedua polisi lainnya menghampiri. Karena menemukan bukti lain mereka sepakat untuk menelpon kantor yang pada saat itu kebetulan pemimpin juga berada dikantor.

" Bagaimana perkembangan kasus ini" sang pemimpin langsung menanyai ketiga polisi yang melakukan shift malam ini. Karena dipanggil oleh atasan selama 4 hari sang pemimpin tidak mengetahui perkembangan kasus secara terperinci.

" Masi belum ada titik terang karena kurangnya bukti tapi kami baru saja menemukan sebuah surat. Silahkan bapak baca."

Tulisan yang terbuat dari potongan huruf berbagai font terlihat memenuhi pandangan kepala polisi.

Teruntuk policeman,

Serigala tengah menjadi domba manis yang polos. Menipu domba-domba kecil yang tidak tahu apa-apa.

Dunia tidak seperti pepatah daun kelor yang kecil.

Ada berlian yang ditutupi debu. Celah kecil membuat debu tidak terlihat.

Ada hitam dan ada putih. Ada pelaku dan korban. Ada yang berkorban dan ada yang dikorbankan.

Tertanda DIP

Secara garis besar kepala polisi tahu arti surat itu. Yang membuatnya heran, mengapa dia membantu polisi? Apa ada maksud tertentu? Atau ini hanya kecohan dari sang pelaku?

" Pak Satyo, hari sudah larut. Anggota shift yang selanjutnya sudah datang, kami pamit dulu pak. Permisi." ketiganya melapor bahwa sudah waktunya pergantian shift. Setelah memberi hormat dan dibalas oleh atasannya mereka segera meninggalkan tempat kejadian.

" Tolong kalian perhatikan setiap sudut dan celah yang tak terlihat dengan teliti. Mungkin terdapat beberapa petunjuk yang tertinggal. Saya ingin kembali ke kantor terlebih dahulu." setelah menginstruksi bawahan yang baru datang, kepala kepolisian itu segera pergi dari tempat kejadian.

Semenjak menjabat sebagai kepala kepolisian beberapa bulan yang lalu, ini adalah kasus pertama Satyo yang membuat sakit kepala. Bukan karena kasus yang rumit tapi tentang surat yang baru dibaca ya beberapa menit yang lalu. Dia hanya berpikir siapa DIP? Kelompok teroris? Kelompok perusuh? Atau hanya orang yang ingin mengacaukan kasusnya?

Mengabaikan pertanyaannya sejenak, Satyo kembali mengemudikan mobilnya saat lampu lalu lintas telah berubah menjadi hijau.

o0o

Hari ketiga semenjak kasus dilaporkan masih belum ditemukan petunjuk yang jelas tentang pelaku. Seluruh karyawan telah dimintai keterangan atas kejadian ini Begitupun masyarakat sekitar. Dari beberapa keterangan yang diperoleh polisi menemukan beberapa kesamaan.

1. Saat perusakan terjadi saat itu terjadi pemadaman listrik mendadak pada 3 blok daerah toko.

2. Beberapa pemilik rumah yang dekat dengan toko melihat sekelebat bayangan sebelum terdengar suara kaca pecah.

Ditemukannya kesamaan tersebut membuat polisi memperluas area penyelidikan. Daerah awal penyelidikan hanya daerah sekitar toko tapi sekarang menjadi 5 blok. Penyelidikan yang diperluas juga tidak membuahkan hasil sampai Satyo menemukan sebuah kamera dengan inframerah yang mengarah pada jalan kecil di depan rumahnya. Kamera itu dipasang dengan tujuan untuk membuat video times lap yang berhubungan dengan tugas kuliah pemiliknya.

Entah kebetulan atau apa kamera inframerah yang terpasang menggunakan arus listrik dari blok 4 yang kebetulan tidak mengalami pemadaman. Jadi pada saat pemadaman kamera tetap merekam segala peristiwa yang terjadi.

Setelah meminta salinan video, para polisi segera menuju kantor pusat untuk menindaklanjuti. Hingga pada sore hari kasus tersebut akhirnya menemukan titik terang.

o0o

S

atyo yang melihat bukti yang dikumpulkan oleh bawahannya. Semua bukti menunjukkan bahwa pelaku adalah Chao tapi jika dipikir lagi apakah Chao termasuk orang idiot jika dia yang menjadi pelaku, jawabannya tentu saja tidak.

Chao termasuk orang yang cerdas jika dia ingin menjadi pelaku maka setidaknya dia tidak akan meninggalkan jejak yang begitu jelas. Penjelasan terakhir tentang semuanya adalah bahwa pelaku yang sebenarnya ingin membuat Chao sebagai kambing hitam.

Satyo tersenyum dan menggelengkan kepalanya saat memikirkan hal ini. Dia hany menertawakan pelaku yang begitu bodoh. Sayangnya kali ini dia berhadapan dengan Satyo, orang yang paling tidak suka omong kosong ataupun berbasa-basi. Jadi, pelaku harus bersedia mengakui kesalahnnya dengan cepat sebelum Satyo menembaknya dengan bukti yang membuat seseorang tidak berkutik.

o0o

Selamat menikmati chapter-chapter yang udah aku revisi.

Terimakasih.

Sylan

Detektif IPWhere stories live. Discover now