luka

13 15 0
                                    

Terulang lagi.

Meski terlalu sering aku mendengarnya, hatiku tetap sakit. Dan mereka tidak pernah menyadarinya. Selalu seperti itu.

Setiap kali mereka melakukannya, aku sakit. Disini, tepat di hatiku. Seperti diremas begitu kuat hingga aku sulit untuk bernapas

"Na, beri aku tempat untuk kabur."

"Hallo, Ra? Ada apa? Katakan yang jelas aku tak mendengarnya"

Aku masih terisak. Tanganku yang menggenggam ponsel bergetar. Ku gigit bibir bawahku kuat-kuat untuk meredam suara isakanku.

"Na... A-aku..aku. I-ini begitu sakit." ku usap air mataku yang terus mengalir. "Bawa aku dari sini, Na. Bawa aku. Aku tak ingin mendengarnya lagi. Itu.. I-itu sangat sakit."

"Ra... Tenanglah. Mereka menyakitimu lagi? Sekarang kau dimana?"

"A-aku di kamar,"

"Bertahanlah. Kau harus tetap bertahan sesakit apapun itu. Kau ingat?"

"Ya, aku tau. Tapi-tapi..."

"Tak apa. Semua akan baik-baik saja. Mereka sampah karena telah menyia-nyiakanmu. Kau harus kuat untuk menunjukkan pada mereka bahwa kau tak membutuhkan mereka yang sampah."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 18, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Menghitung LukaWhere stories live. Discover now