CHAPTER ONE

1 0 0
                                    

AUTHOR NOTE : ini ceritaku yang udah ditulis sebelumnya sama aku diakun wattpat yang satu lagi, namanya @bintangal tapi aku lupa kata sandinya saat mau buka di laptop karena handphoneku rusak, terpaksa aku bikin akun yang baru lagi, kalau dicerita yang sebelumnya itu udah ada beberapa Chaptre yang aku tulis, tapi di cerita ini, ada yang aku udah. trims buat dengerin curhatannya

***

HAPPY READING

*
*
*
*

***

Kelima remaja berusia sekitar 16 tahun sampai 17 tahun sedang mengelilingi sebuah meja bundar disebuah ruangan serba putih, kelima remaja yang memiliki kepribadian yang berbeda, dan negara yang berbeda ini memperhatikan seorang pria yang sejak kemarin memandu mereka ditempat entah berantah itu.

"baiklah, perkanalkan aku Bart, sebelumnya memeang aku belum memperkenalkan diri pada kalian" ucap pria itu.

seorang remaja menggeprak meja dengan keras sambil bangkit berdiri. "tuan Bart yang terhormat, ijinkan saya untuk bertanya" ucap pria berambut coklat.

"silahkan tuan Dallas" pria itu mempersilahkan pria itu, pria itupun menghela napas sambil menatap tajam Bart yan berdiri didepan.

"tolong jawab dengan jujur, untuk apa kau membawa kami ketempat ini? untuk apa kau mengurung kami ditempat yang sangat jauh dari rumah kami?" tanya pria itu.

"nanti aku jelaskan, sekarang kau duduk!" tegas Bart sambil menunjuk remaja itu dan dibalas tatapan tajam yang sangat menakutkan dari remaja itu.

"sekarang, tolong kalian perhatikan proyektor didepan dengan seksama" ucap Bart. lalu seorang kakek tua muncul dilayar, hanya terlihat dari kepala sampai dada saja seperti sedang berbaring, dan bagian belakang kakek itu terdapat peralatan medis seperti sedang berada dirumah sakit.

"hai, perkenalkan aku profesor Felix" sapa kakek itu membuat kelima remaja itu bingung melihat tingkah sang kakek.

"hai" akhirnya mereka memutuskan untuk menjawab sapaan itu.

"apakah kalian penasaran mengapa aku menyuruh kalian untuk datang kemari" ucap sang kakek.

"sorry sir, lebih tepatnya menculik bukan menyuruh" potong seorang remaja berambut coklat dengan sebuah bandana di kepalanya.

"dasar remaja" gumam kakek itu namun masih terdengar oleh seluruh orang diruangan itu.

namun yang disindir malah menaikan sebelah alisnya sambil melihat kearah Bart.

"tujuanku untuk manculik kalian adalah" kakek itu menjeda dan mengambil napas.

"empat tahun yang lalu, aku membuat sebuah mesin waktu yang akan membawa kita kemasa lalu. saat mesin itu sudah sempurna, dengan tidak sengaja cucuku yang bernama Grace Hunter mengaktifkan mesin waktu itu, dia terjebak didalamnya dan dia menghilang. aku sangat yakin bahwa dia terjebak dimasa lalu"

"aku sangat depresi, dan aku memutuskan untuk membuat mesun waktu itu dengan semirip mungkin, saat mesin itu jadi aku dengan segera ingin menyusul cucuku kemasa lalu, tapi aku berpikir dua kali untuk melakukannya, aku memikirkan bahaa yang ada disana mengingat usiaku sudah lanjut, aku takut jika sebelum bertemu dengan cucuku aku mungkin sudah mati terbunuh"

"jadi aku menyuruh agen CIA untuk memantau siswa dan siswi terbaik yang bersekolah dicabang sekolah yang kudirikan, dan aku percaya, agen Cia tidak salah pilih telah memilih kalian sebagai siswa dan siswi yang terbaik"

"jadi, maukah kalian untuk membantuku menemukan keluargaku satu-satunya?" tanya sang profesor.

Yayımlanan bölümlerin sonuna geldiniz.

⏰ Son güncelleme: Mar 27, 2017 ⏰

Yeni bölümlerden haberdar olmak için bu hikayeyi Kütüphanenize ekleyin!

LOST WORLDHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin