Part 1

64.3K 2.8K 20
                                    

Happy Reading & Enjoy All

"Gue liat laki loe."

Gadis itu mendongak. Lalu tersenyum tipis.

"Di mana?"

"Mall."

"Oh..." gadis itu tersenyum tipis. Dia membayangkan hal baik bahwa mungkin saja suaminya ke mall untuk membelikannya sesuatu. Semacam kejutan yang manis mungkin.

"Anggun, tapi—" nada ragu sangat kental dan membuat kening perempuan bernama Anggun itu mengernyit.

"Tapi apa?" dia mulai khawatir sekarang.

"Dia sama perempuan lain."

Jantung Anggun langsung berdetak dua kali lebih kencang. Dia meremas tangannya yang ada di bawah meja.

"Mungkin asistennya kali. Loe tau kan kalo dia salah satu manager utama." Anggun mencoba tersenyum.

Teman Anggun terkekeh pelan penuh ironi. "Dan menurut loe asisten manager harus gandeng lengan manager-nya kalo lagi jalan berdua? Mereka lebih dari sekedar bos dan bawahannya."

Anggun menunduk, diliputi rasa sakit yang semakin bertambah tiap detiknya. Dan inilah yang dia sebut sebagai kejutan yang manis. Sangat manis hingga air matanya menetes.

***

Pulang secepatnya.

Itulah yang dia lakukan. Dia tidak bisa bersama Tesla –temannya– dan terus membicarakan kemungkinan suaminya selingkuh. Dia harus cari tahu sendiri.

"Kok tumben kamu pulang cepet?"

Suara itu menyambutnya saat Anggun turun dari mobilnya. Suaminya juga kebetulan baru sampai.

"Bosku lagi di Malang, kerjaanku juga udah beres." Anggun memberi penjelasan. Ditatap mata suaminya. Apa mungkin suaminya berkhianat? Tatapan penuh cintanya tak pernah hilang dari dua tahun lalu sampai sekarang.

"Mas sendiri juga baru pulang? Kok tumben?" tanyanya setelah hening beberapa saat.

"Mas kangen sama kamu, cinta." Tanpa peringatan sang suami menghampirinya. Memberikan kecupan singkat disudut bibirnya lalu memeluknya erat.

Dada Anggun bergetar. Tidak. Suaminya tidak mungkin selingkuh. Mereka menikah karena saling mencintai. Mereka rukun-rukun sama selama ini. Tidak ada alasan yang bisa membuat suaminya berkhianat.

Tidak mungkin.

***

Begitu menguatkan hatinya, seharusnya Anggun melupakan perkataan temannya dan percaya begitu saja. Tapi hatinya masih tak tenang. Dipandanginya suaminya yang sedang lahap memakan makan malamnya. Makanan kesukaannya yang di masak oleh istri tercintanya.

"Kamu seharian ini di kantor terus?"

Suami Anggun mendongak lalu mengangguk ringan. "Iya, kenapa?"

"Gakpapa sih, biasanya kan kamu ada inspeksi lapangan gitu. Kali aja kamu keluar," suara Anggun terdengar misterius.

"Hari ini nggak ada. Aku sibuk di kantor."

"Oh gitu..." Anggun mengetuk-ngetuknya jarinya di atas meja. "Asisten kamu laki-laki atau perempuan?"

"Laki-laki. Kamu lupa ya? Itu lho, namanya Fadli. Dia pernah kok main ke sini,"

Anggun terkesiap karena salah memberi pertanyaan. Ya, dia lupa karena rasa khawatir. Stok pertanyaan Anggun habis. Yang bisa dilakukannya hanya diam.

"Kamu kenapa sih kok banyakkan diem? Kamu sakit?"

Anggun tergagap, lalu menggeleng pelan. "Enggak kok,"

"Kamu makannya udah?" Anggun mengalihkan topik.

"Dikit lagi. Makanan enak buatan istri gak boleh tersisa, harus habis."

Anggun tersenyum tipis. Rasanya nggak mungkin.

Begitu selesai, Anggun langsung memberesi semuanya. Makanan yang masih sisa dimasukkan ditutupi oleh tudung makanan, sedangkan piring kotor langsung dicuci.

Begitu selesai, Anggun berniat memasukkan pakaian kotor ke dalam mesin cuci. Seperti kebiasaannya. Dia akan merogoh saku celana suaminya, siapa tahu ada sesuatu yang tertinggal.

Lalu Anggun menemukan sesuatu di saku celana suaminya yang dipakai hari ini. Ada sebuah struk pembayaran untuk pembelian tas mahal.

Tas?

Anggun tidak terlalu suka tas, apalagi tas semahal ini. Jelas ini bukan untuknya. Anggun mengambil kemeja yang dipakai suaminya hari ini. Siapa tahu ada sesuatu lagi. Dan benar, Anggun bisa mencium aroma parfum wanita.

Parfum Mamanya?

Jelas ini tidak mungkin. Parfumnya berbau khas wanita muda. Dan kesimpulan itu muncul di kepalanya. Anggun meremas kemeja suaminya hingga kusut sekali.

"Kamu selingkuh, Mas? Teganyakamu sama aku..." lirihnya. 

TBC

Akhirnya keluar juga nih cerita setelah kemaren nangkring cuma dengan cover haha... Aneh ya, ini lagi sibuk-sibuknya ujian eh diriku malah bisa publish cerita baru. Agak jenuh sih, makanya sampe publish cerita. Semoga suka dengan cerita baruku. Ditunggu vote dan komennya.

5 April 2017

Something #1 Journey Of Love SeriesKde žijí příběhy. Začni objevovat