18

686 97 0
                                    

"Jadi sebenarnya kau dan chanyeol bukanlah saudara kembar?"

Saat ini dua gadis tengah berbincang di atas kasur berukuran queen size dengan bed cover bernuansa tokoh kartun pikachu.

"Mmm" jawab wendy menyeringai pertanyaan seulgi

"Astaga wen? Mengapa kau tidak menceritakannya dari awal?" Tanya seulgi sambil memegang kening nya melampiaskan rasa kecewanya

"Maafkan aku seul, aku telah berbohong. Ini semua merupakan rencana Chanyeol agar aku dapat bersekolah" jawab wendy sambil menunduk.

"Baiklah aku mengerti. Lalu jelaskan hubungan mu dengan chanyeol yang sebenarnya" tanya seulgi mulai mengubah nada bicaranya.

"kau tak akan percaya seul"

"Mengapa? Tentu saja aku akan mempercayaimu. Kau kan sahabatku!" Ujar seulgi meyakinkan wendy

"Aku akan memberitahumu. Tapi tolong, jangan memberi taunya kepada siapapun!"

"Aku berjanji"

Wendy mulai mengarahkan jari telunjuknya kearah meja belajar seulgi yang berantakan.

Dia mulai mengucapkan mantra dalam pikirannya.

Maka seberkas cahaya menerangi ujung telunjuk wendy.
Jangan tanya reaksi seulgi bagaimana.

buku-buku yang berserakan diatas meja seulgi perlahan-lahan bergerak hanya dengan arahan telunjuk wendy. meja seulgi sudah rapih kembali.

"A..ap..apa itu tadi wen?" Seulgi gelagapan melihat apa yang terjadi beberapa detik lalu dari pandangannya

"aku sejujurnya adalah seorang bidadari. Nama asliku Wendy Florania dari negri Lavernania. aku tau kau pasti akan sulit memercayai perkataanku, tapi aku sudah memberi taumu yang sebenarnya" ujar wendy lalu tersenyum renyah.

"Apa aku sedang bermimpi? Aww sakit sekali" ujar seulgi sembari mencubit pipinya lumayan kuat

"Kau sedang tidak bermimpi Kang Seulgi, ini lah yang sebenarnya. Tapi benar kan yang kukatakan, ini semua sulit dipercayai" wendy menundukkan kepalanya.

"Wen" seulgi melangkahkan kakinya mendekati wendy.

Seulgi memegang kedua pundak wendy
"Terima kasih!" Ujarnya lalu tersenyum

"Untuk?" Tanya wendy dan ia mendongakkan kepalanya

"Terima kasih sudah meyakinkanku bahwa bidadari itu ada. Selama ini aku hanya berkutat dengan pikiranku sendiri. Sedari kecil Aku sangat suka membaca buku fantasi. hobiku itu membuatku terlihat aneh didepan orang. Mereka menganggapku berpikiran seperti anak anak. Oleh karena itu, sebelum aku bertemu denganmu, aku tidak memiliki sahabat Dan saat aku bertemu denganmu, aku sangat terkejut, akhirnya ada orang yang mempunyai arah pembicaraan yang sangat aku sukai. Kau dengan santainya mampu menjawab segala pertanyaanku tentang dunia fantasi. Dan aku percaya bahwa kau itu ada wen, kau hidup." Jelas seulgi dengan mata berkacanya.

Wendy menghapus jejak air mata di ujung matanya dan mengenggam tangan seulgi

"Terima kasih sudah mau menganggapku sahabatmu"

Mereka pun berpelukan dan wendy merasa bebannya sedikit berkurang.

"Tolong jangan sihir aku peri!" Ujar seulgi dengan maksud menghilangkan suasana sedih di kamarnya tersebut.

"Yak! peri? Kau pikir aku tinkerbell?" Ujar wendy sambil menyeka air matanya dan melepas pelukannya dengan seulgi.

"Kau kan temannya tinkerbell" ujar seulgi sambil tersenyum

MISSING YOU LIKE CRAZYWhere stories live. Discover now