8

47.5K 6.5K 783
                                    

Katanya, langit berlaku adil pada semua orang.
Mereka salah. Langit tidak adil kepadaku.
Buktinya, kau pergi.

***AQUA World***

Untuk pertama kalinya sejak kenaikan air yang drastis beberapa hari yang lalu, aku menemukan daratan.

Aku bisa merasakan bagaimana sampan itu menabrak sesuatu di depan kami. Aku tidak tahu, apa itu, yang jelas, sejak insiden tenggelamnya bumi, aku belum pernah sekalipun menemukan sesuatu untuk ditabrak oleh sampanku.

Ath tidak berbohong soal pegunungan yang belum tenggelam. Saat ini aku hanya mampu melihat samar-samar karena adanya bulan yang menerangi area di sekitar sana. Yang kutahu, di sini benar-benar dingin.

"Ath, apa kau tidak merasa dingin di dalam air?" tanyaku sambil bernafas diantara kedua telapak tanganku, mencoba menghangatkan diriku.

Ath naik di atas sampan, lalu menyandari sisi sampan. "Suhu air di Atlantik bisa lebih dingin dari ini, aku sudah terbiasa."

Sial, Skye, kenapa kau terus melupakan kenyataan bahwa dia bukanlah manusia?!

Ath bilang dia akan membantuku menemukan daratan, kan? Aku sudah menemukannya, namun belum beranjak naik dari sampan karena belum siap untuk menginjak dataran yang baru saja kutemui, terlebih lagi saat ini masih gelap.

Bukankah itu berarti kami akan berpisah di sini?

"Aku tidak yakin kau bisa bertahan hidup kalau kau sendirian di sini," komentarnya yang membuatku tersentak. "Maksudku, kau bahkan tidak memakan makanan yang ada di sekelilingmu."

Aku menatapnya datar. "Maaf saja, tetap saja rasanya mengerikan jika aku memakan sesuatu yang seharusnya bergerak dan hidup. Meskipun makhluk itu mati sekalipun, rasanya tetap mengerikan untuk dibayangkan."

"Kalau begitu, jangan dibayangkan!"

Aku tertawa masam. "Andai itu semudah itu."

Kalau aku punya bakat untuk tidak terus mengenang sesuatu yang seharusnya ada, aku tidak akan ingat bahwa ketinggian air di bumi seharusnya hanya sebetis, di kotaku. Masalahnya, aku paham betul bahwa diriku ini memang punya kebiasaan untuk mengingat sesuatu yang ada di masa lalu. Lebih singkatnya, aku lebih menyukai cerita masa lalu daripada perkembangan yang apa yang ada saat ini.

Memang benar, aku hanya seorang gadis yang selalu menoleh ke belakang. Katanya, itu satu-satunya kelemahan seorang Skye yang membuatku tidak dapat berkembang. Bukan hanya dalam pelajaran renang, tapi hampir dalam semua bidang. Semua hal itu berlaku.

"...Jadi, buat apa kau masih di sini?" tanyaku.

Bukan bermaksud mengusirnya, aku hanya ingin tahu.

"Kau benar-benar tak tahu terima kasih ya?" tanyanya dengan nada tidak senang. "Aku akan melanjutkan perjalananku saat matahari muncul nanti."

Aku memiringkan kepalaku, menatapnya penasaran. "Kau mau kemana, sebenarnya?" tanyaku ingin tahu.

Mumpung Ath akan pergi dalam beberapa waktu lagi, lebih baik kutanyakan daripada mati penasaran.

Misiku memang hanya satu; menemukan daratan untuk bertahan dari sampan yang terombang-ambing beberapa hari ini, memberikan sinyal SOS ketika menemukan pesawat yang lewat. Yah, aku sudah mempelajari itu di Survivalife.

"Pasifik," balasnya yang membuatku lagi-lagi menaikan alis, "Tapi ini pertama kalinya aku pergi ke sana, jadi, aku sedikit tersesat."

Tentu saja aku tahu tentang samudera pasifik. Samudra itu adalah samudra terluas di bumi. Aku tidak tahu apa yang ada di pikiran Ath, tapi seingatku, setelah melewati zona teritorial, seharusnya kami sudah berada di antara samudra Pasifik.

AQUA WorldWhere stories live. Discover now