Prolog

562K 19.4K 661
                                    

"Matt and Mou" : BOOK 2

A Novel by. Wulan Fadila F

Wow, 1 million reads! I'm so grateful, thank you, Guys! :)

© Copyright 2014

Matt and Mou Trailer ---------->

--- Prolog ---

Lo tau, kisah klise tentang persahabatan cowok-cewek yang saling jatuh cinta dan akhirnya bersama?

Ya, mungkin cerita gue merempet ke arah kisah klise itu. Minus berakhir bersama tentunya.

Karena gue bukan tipe cowok lucu yang sering muncul di novel remaja, apalagi tipe cowok romantis yang sering diimpikan para cewek. Gue cuman-yah bisa dikatakan begini-cowok pendiam.

Dari keenam temen cowok gue, gue lah yang paling diam. Gue terkadang malas berbicara. Juna sampai menyebut gue cowok salju. Padahal salju "dingin", gak ada hubungannya dengan "malas bicara".

Malas bergaul sih tepatnya.

Namun sejak kecil ada satu orang yang terus memaksa untuk masuk ke hidup gue. Dia itu ... apa ya? Jika dibuat metafora, dia itu seperti matahari yang dikelilingi planet-planet. Sementara gue, si Pluto yang udah gak dianggap planet oleh tata surya.

Anehnya dia dari dulu selalu nempel pada gue seperti lem.

Waktu kelas 5 SD kebiasaannya tetep gak berubah. Dia selalu menyatroni rumah gue tiap pagi untuk berangkat sekolah bareng. Saat jam istirahat di sekolah, dia selalu duduk di samping gue. Pernah dia nyaris mengikuti gue ke toilet cowok.

Semua hal gila yang dia lakukan membuat kesabaran gue habis.

Dan gue berakhir membentaknya.

"Lo, dan kelakuan gila lo, buat gue muak! Gue gak suka lo ganggu gue. Gue gak suka sama sikap sok deket lo. Please, jangan ganggu gue lagi!"

Dulu, gue yakin dia bakal menangis dan berlari menjauh setelah gue bentak seperti tadi. Persis saat gue menolak pernyataan cinta anak kelas sebelah dengan mengatakan, "Hormon lo meluber ya sampe-sampe kelas 5 udah berani nembak cowok?!"

Oke, tambahan. Selain pendiam, omongan gue tajam.

Tapi dia malah nyengir kocak dan duduk di sebelah gue. Gue cepat-cepat menyingkir. Saat itu suara cerianya menelusup telinga gue.

"Abisan, dari TK sampe sekarang Matt sendirian mulu, sih. 'Kan Mou mau nemenin."

Mou.

Saat itu, gue baru sadar ternyata dia punya nama yang unik. Gue terdiam. Mata kami saling menatap. Gue ingat, Mou sering menatap gue sedangkan gue selalu membuang muka kala sosoknya hadir di kelas.

Bibir gue hanya membentuk senyum kecil, namun Mou langsung melompat senang dan berteriak. "Akhirnya, Matt bisa senyum ke Mou!!"

Gue bengong.

"Karena Matt udah mau senyum ke Mou, mulai sekarang kita temenan ya!" tangan Mou terulur, meminta gue menjabatnya.

Tadinya gue enggan menjabat tangan itu. Namun gue gak bisa menghindari mata penuh harap Mou. Gue pun dengan berat hati menjabatnya. Dia langsung memekik girang.

Itulah awal pertemanan kami. Awal kisah klise kami. Dan awal perasaan itu tumbuh di diri kami.

1525 hari berlalu sejak hari itu. 10 musim telah kami lalui. 5 tahun ganti kelas. 5 tahun dilewati dengan suka duka.

5 tahun bersama.

Dan ... di tahun ke-6, gue bakal menyatakan perasaan gue yang sesungguhnya pada Mou.

Apa gue bisa?

Gue Matt, dan ini cerita gue di bulan Maret sampai April.

===Matt and Mou===

Okay, Welcome Maret!

Cek multimedia, banner dari rdnanggiap tersayang

TRS (2) - Matt and MouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang