LARASATI #2

30.7K 2K 429
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Sudah hampir 5 tahun aku diasingkan di tempat orang. Tapi, selama 5 tahun juga aku ndhak berdiam diri seperti orang bodoh di Sumatera. Aku bukanlah Kang Masku, yang saat diperintah untuk diam, maka aku akan benar-benar diam. Atau, saat aku diperintah untuk menjulurkan lidah, aku akan benar-benar menjulurkan lidah.

Aku bukan binatang peliharaan siapa pun. Aku manusia, Adhimas dari manusia pun anak dari manusia. Yang kebetulan, Romo dari anak itu adalah Romo... biadab.

Rasanya ndhak perlu kujelaskan di sini bagaimana sikap Romoku. Kurasa, sudah cukup jelas bagaimana bangsatnya dia dari apa-apa yang telah diceritakan Larasati. Dia, bukan hanya menyiksaku, bukan pula hanya membuat Biungku disebut sebagai orang gila. Bahkan, dia juga telah merenggut satu-satunya orang yang paling dekat denganku. Yaitu... Kang Masku, Juragan Adrian.

Alasanku dulu kuliah di Jawa bukan untuk apa-apa. Hanya saja, aku ingin sekedar bertemu dengan Biungku yang sejak dari kepergianku ke Jambi, beliau dipasung.

Percayalah, Biung bukan gila seperti apa yang dituduhkan oleh Marji di cerita terdahulu. Aku lebih tahu Biung, bahkan lebih dari Kang Masku sendiri.

Biung dibuat seolah-olah gila, oleh laki-laki jahanam yang telah menikahinya. Hanya untuk apa? Agar harta warisan Biung semua jatuh ke tangannya. Dan, agar dia bisa dengan leluasa menikahi pun menjamah para perempuan jalang yang dia suka. Ndhak... ndhak, kurasa ndhak begitu. Sebab, bagiku... suka dari kaca mata Romo bukanlah jenis suka ingin menjaga. Namun, perasaan suka yang ingin menjamah dan menikmati saja. Setelah puas, mereka akan dilempar seperti sampah.

Dan, itu adalah satu-satunya alasan terbesarku untuk ndhak mau jatuh hati. Dan membenci apa pun yang berhubungan dengan kata 'cinta'. Sebab, cinta yang dikenalkan Gusti Pangeran kepadaku adalah, cinta Romo yang menghancurkan kehidupan Biungku. Cinta yang dikenalkan Gusti Pangeran padaku adalah, cinta Kang Mas yang tega membuang Adhimasnya sendiri. Lalu, apakah aku masih harus percaya dengan cinta?

Ck! Sialan jika aku masih percaya! Semua orang mengatas namakan cinta untuk menyakiti orang lain. Dan, aku sangat membencinya!

Jika pun nanti, aku menikah. Aku ndhak akan peduli dengan urusan hati. Sebab, bagiku... hal pertama yang harus pada diri calon istriku adalah, dia perempuan baik-baik. Dia bukan seorang simpanan atau pun jenis perempuan jalang lainnya. Untuk masalah hati, itu urusan nanti. Hati pasti akan bisa saling mengerti seiring berjalannya waktu, tanpa ada yang harus disakiti. Sebab prinsipku, aku ndhak ingin memiliki banyak istri. Karena, aku ndhak ingin mengulang kesalahan yang dibuat oleh Romoku. Meski aku harus menentang hukum sialan yang mengharuskan seorang Juragan memiliki lebih dari seorang perempuan.

"Seharusnya, Juragan Muda ndhak harus seperti ini," ujar Marji.

Saat ini, aku sedang berada di belakang gubug kediamanku. Menyamar menjadi seorang abdi dalem Romo hanya untuk bertemu dengan Biung. Mana mungkin aku datang langsung sebagai Nathan. Aku tahu pasti, bukan hanya Romo, bahkan... Kang Mas pun pasti akan mengusirku, dan aku ndhak mau itu.

LARASATI #2 (Penggoda Terindah)Where stories live. Discover now