SAMKAL #3

26 8 0
                                    

Aku duduk sendiri sambil menatap di luar jendela, lagi dan lagi aku bosan dengan suasana ini. Entah kenapa cuaca hari ini sangat mendukung dengan perasaanku.

Aku merasa ada sesuatu yang kurang, tapi aku tidak tahu apakah itu.

Memikirkannya membuat kepalaku pusing. Ada terlintas sebuah ide dalam pikiranku.

Aku kembali memikirkan ide itu. Apakah ide itu buruk ataukah baik.

Pikiranku mengatakan aku harus melakukannya, tetapi hatiku terus menolak ide gila ini. Ide gila ini terus menyelimuti pikiranku. Akupun terpaksa melakukan ide gila ini. (picking nose)

Aku menaruh sebuah lem di tempat duduk ketua kelasku yang sok kegantengan. Dengan cepat aku melakukan ide gila ini. Dan aku tak lupa mengoleskan *p*l di mejanya. (picking nose)#NgupilBerfaedah #Ngupilnesia :v

Nah itu dia, dia udah muncul.

Duduk...

Duduk...

Ya, dilapin tempat duduknya, rencana aku gagal lagi. Tenang aku masih ada rencana B.

Aku tersenyum sinis. Sepertinya dia belum tau kalau di mejanya ada *p*l.

Yes...

Kena... Ia menatap ku tajam, tapi sungguh aku tidak bisa menahan tawaku. Saat jari tangannya menyentuh *p*l.

"Huaahhaha-" tawaku meledak begitu saja, tanpa aba-aba. Seluruh siswa yang ada dikelas menatapku dengan tatapan aneh, "Kaboor"

"TAEEE," teriak ketua kelas sambil berlari mengejarku.

Dan alhasil aku kejaran-kejaran bak film india yang ku nonton. Sampai bel masuk berbunyi.

Bole chudiyan....., bole kangna.........
Haai main ho gayi........ teri saajna........
Tere bin jiyo naiyo lag da main te margaiya....
"AWWW," teriakku

Aku pun terjatuh di pelukan doi-ku, ralat ketua kelas sok kegantengan. Lama saling bertatapan mata.

Semakin lama ku melihatnya-

Dia...

Dia... bikin aku tertawa lagi. "Huaaahaha-" kali ini aku tidak mengerti apa yang terjadi pada diriku.

Apakah aku digilakan akan cinta? Apakah aku benar benar gila? Ada apa denganku?

"No!!! Itu tidak boleh terjadi!!!"batinnku

"Hmm... sampai kapan kamu terus begitu? badan kamu berat kaya gajah."ucapnya.

Aku pun menjauhkan badanku darinya sambil menatapnya tajam.

Tadi dia bilang aku GAJAH.

Badanku yang seperti gitar spanyol, disamain dengan gajah.

"PAKKETU TAEE," teriakku yang sangat kencang. "Jangan harap lo bisa kabor!" teriakku sekale lage.

Ishh awas aja, tapi etsss aku nggak ngejar. Aku pun memulai action ku.

"Awww, kakiku terkilir, ran tolongin aku, help me!!" ujarku memelas

Yes berhasil...

Dia kembali kearahku...

Tapi kok...

"Masa bodo!" ucapnya dan langsung berlari menuju kelas.

"Awas aja Ran, dasar cowok nggak punya perasaan!!!"teriakku

Aku pun menyusulnya, dan memberi pukulan mematikan, ya setidaknya pukulanku sudah sakit meskipun tidak mematikannya.

Oh tidak pikiranku salah. Itu benar benar pukulan yang sangat sangat mematikan. Randi jatuh pingsan dan aku pun ikut ikutan pingsan.

Aku dan randi dibawah kerumah sakit tapi sebelum dibawa ke ruang ICU. kita meninggal berdua di ambulance.

Dan dia berjanji akan menemaniku di alam gaib.

-Tamat-

Sambung KalimatWhere stories live. Discover now