Chap 1. Two Moons

42.2K 5K 1.2K
                                    

Today, I still couldn't see that miracle...

Don't ask if this is a dream anymore...

I'm waiting, my heart is burning...

Time is being wasted...

It's too wasteful to just pass this by tonight...

***

Kisah ini berawal dari sebuah kelahiran. Kelahiran yang akhirnya menuntun mereka pada sebuah nasib dan takdir. Takdir yang bergulir antara bahagia dan duka, yang mengalun dalam setiap garis nasib. Takdir itu menuntun setiap pemiliknya pada garis cerita yang berbeda. Bisa saja terhubung, namun akan selalu punya perbedaan.

Hari itu dua bayi lahir pada sebuah rumah sakit. Dua bayi itu akan mengukir cerita baru dalam kisah ini. Dua bayi yang punya nasibnya sendiri, namun akan segera terhubung melalui nasib.

Seperti dua bulan yang bertemu melalui perantara banyak hal...

"Lelaki...." Mereka bersorak bahagia. Tangis bahagia menyelinap di antara dua keluarga itu. Hanya saja kebahagiaan mereka berbeda.

"Selamat datang, Park Chanyeol! Ibu sangat mengharapkan kehadiranmu." Wanita yang terbaring lemah di atas kasur rumah sakit itu tersenyum. Mereka berada di kelas VIP, menikmati segala pelayanan yang ada di sana.

"Ayah juga sangat menunggumu, Nak!" Suami wanita itu bersuara.

Mereka mencium bayi mungil dalam pelukan si Wanita dan tertawa bahagia. Bulan baru sudah bersinar cerah, menerangi keluarga Park yang memang sedang menunggu penerus kerajaan bisnis mereka sejak lama.

Bulan lainnya juga sedang menangis, namun dalam keadaan yang berbeda. Byun Baekhyun tidak terlahir seberuntung itu. Meski dia juga menangis, bahkan ibunya juga menyambutnya bahagia... namun perekonomian keluarga Byun tidak semudah itu.

"Anakku... maafkan Ibu, Nak!" Ibu Baekhyun menangis sedih sekaligus terharu. Anaknya baru saja lahir ke dunia ini, namun dalam keadaan yang tidak beruntung. Wanita itu menanggung hutang yang sangat besar, sementara suaminya meninggal dunia belum lama ini.

"Ibu berjanji akan melindungimu. Ayahmu di sana pasti sangat bahagia, Nak."

Baekhyun kecil hanya bisa menangis. Ketika Chanyeol di sana sudah mendapatkan hadiah berupa saham bahkan ketika masih bayi, Baekhyun mendapatkan warisan hutang dari mendiang ayahnya. Dua bayi itu terlahir pada rumah sakit yang sama, namun pada kelas yang berbeda. Dengan perlakuan dan ekspresi berbeda.

Baekhyun kecil menangis. Ibunya juga ikut menangis. Wajah anaknya terlihat menawan. Dia cemas. Dia takut dengan kemungkinan buruk yang bisa saja terjadi dalam hidup bayi mungilnya. Mereka hidup tanpa pengawasan. Bahkan mereka juga tidak punya rumah. Mereka hanya punya tempat bernaung sementara. Itu juga berada jauh dari pusat kota, dekat dengan kolong jembatan yang selalu banjir ketika hujan tiba.

Berbeda dengan kehidupan Chanyeol kecil. Kelak, dialah yang akan meneruskan kerajaan bisnis keluarganya. Bahkan kakeknya yang sangat kaya itu juga sudah memberikan hampir tujuh puluh persen kekayaannya untuk sang Cucu. Cucu lelaki semata wayangnya.

Dua bayi itu kelak akan terhubung melalui takdir yang berbeda. Kelak mereka akan segera bertemu dalam sebuah kisah yang tidak akan pernah kita duga sebelumnya. Mereka terhubung oleh tangis. Di hari yang sama.

Lalu diikat oleh benang merah aneh yang sejak lahir mereka bawa.

***

Ibu Baekhyun kembali mengerjap dengan tatapan sedih. Baekhyun kecil di pelukannya menangis. Mereka tidak boleh pulang sebelum biaya rumah sakit dilunasi. Bahkan dengan kelas biasa saja mereka tidak sanggup membayar. Ibu Baekhun mencoba meminjam uang dari orang yang dia kenal, namun mereka pura-pura tidak bisa membantu. Ibu Baekhyun makin tersiksa. Sementara itu Chanyeol kecil juga masih belum diperbolehkan pulang. Kesehatan si Kecil yang kaya akan dipantau oleh dokter ahli, jadi Chanyeol kecil masih belum boleh pulang.

My Poor HousemateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang