Part 2

122 6 0
                                    

Hari ini, Fisya terpaksa bangun lebih awal padahal ini hari minggu, hari yang paling pas buat molor.

Drrrtttt... Drrrtttt...

"Ya? Gue masih di jalan 15 menit lagi gue nyampek jangan bawel. Lu spam chat lagi gue block lu. Oke see you."

Fisya pun memasukkan ponselnya asal, setelah ia memasang earphonenya pada kedua telinganya mendengarkan lagu kesukaannya untuk menghilangkan sepi saat perjalanan.

"Mbak sudah sampai." Ucap sopir ojek online setelah menghentikan laju motornya.

"Oh iya terima kasih ya pak." Fisya turun dari motor dan membayar ongkosnya tak lupa ia tersenyum tipis kepada supir ojek tersebut.

"Huft menyebalkan sekali, harusnya aku puas tidur hari ini." batin Fisya.

Fisya menyeka keringat di dahinya, cuaca pagi ini memang terasa sedikit menyengat dan fisya memilih duduk di kursi taman yang kosong.

"Gerah sekali pagi ini, mana lagi ini si pengganggu tidur nyenyak gue." gerutu fisya sambil mencoba menghubungi shila yang memaksa mengajaknya jogging pagi ini.

"Ah sial kenapa diriject mulu sih." Fisya makin merasa kesal.

"Nahlo sendirian mulu sih neng." Fisya pun mendongak saat mendengar suara pria di dekatnya.

"Eh ada lo lagi, ngapain disini?" Ucap Fisya sambil tersenyum. Fisya tak menyangka akan bertemu dengan pria yang tak sengaja ditabraknya beberapa hari yang lalu.

"Ya ampun pertanyaan lo ga mutu banget, gue disini ya jogging lah." Ucapnya sambil mengacak rambut fisya gemas.

"Eits suka banget sih berantakin rambut gue, makin kesel kan gue." Kata fisya cemberut sambil merapikan rambutnya lagi sedangkan pria itu malah cekikikan di depan fisya.

"Oiya waktu itu kita belom kenalan kan ya?" Tanya pria itu dengan senyum manisnya.

"Eh iya ya hehe." Fisya baru tersadar padahal pria itu sudah beberapa kali bertemu dengannya bahkan pernah membantunya.

"Nama gue Rio, Mario stevan." Ucapnya sambil mengulurkan tangannya pada fisya.

"Gue Fisya, Fisya umari." Ia membalas uluran tangan rio dan pria itu hanya mengangguk saja.

"Suka jogging juga lo?" Tanya rio dengan peluh yang bercucuran di dahinya. Kok makin keren ya kalo lagi keringetan gini.

"Eh enggak gue dipaksa nih, eh yang maksa malah ngilang. Ditelfon diriject pula, kan ngeselin." Ucap fisya dan kembali menunjukkan muka betenya.

"Ga usah cemberut gitu kali neng jelek ntar wkwk, yaudah jogging sama gue aja, gue sendiri nih joggingnya." Ucap rio sambil mengusap puncak kepala fisya lagi.

"Aish tapi yaudah deh gue ngikut aja dari pada gue makin kesel nungguin yang ga pasti ya kan." Ucap fisya "Tapi gue laper hehe." Lanjutnya sambil nyengir kuda.

"Aelah dasar cewek yaudah yuk cari makan dulu, itu di sana ada soto ayam enak. Mau kan?" Ajak rio sambil menarik lengan fisya. Sedangkan yang ditarik hanya senyum-senyum ga jelas.

"Lo suka soto ayam kan?" Tanya rio memastikan

Fisya tidak mendengarkan pertanyaan rio, ia terus memperhatikan tangan rio yang berada di lengannya.

Merasa pertanyaannya diabaikan, rio mengalihkan pandangannya ke arah fisya. Ia menyadari jika fisya terus saja memperhatikan tangannya.

"Ehemm." Rio berdehem menyadarkan Fisya.

"Eh iya?" Dengan wajah bingung ia menyahuti. "Lo tadi bilang apa?" Ia bertanya sambil memperlihatkan deretan giginya.

"Gue tanya, lo suka soto ayam kan?" Rio gemas sendiri dengan ekspresi yang ditunjukkan fisya padanya.

"Suka kok suka." Fisya menjawab dengan semangat. Dan rio tersenyum melihat reaksi fisya yang lucu itu.

***

Ting

"Lo dimana?" Satu pesan dari shila menyadarkan fisya tujuan awal datang ke taman ini.

"Gue di warung soto ayam deket ayunan. Lo?"

"Gue di deket air mancur. Cepet kesini!!" Astaga nih anak, tadi ditungguin lama gak dateng-dateng, sekarang dia main nyuruh-nyuruh seenak jidatnya. Dumel fisya.

"Hmmm." Balas fisya sekenanya. Kemudian dia berdiri dari kursinya hendak membayar sotonya.

"Mau kemana?" Rio menahan lengan fisya.

"Gue mau bayar ini. Terus nyamperin temen-temen gue."

"Gausa, gue aja yang bayar sekalian gue anterin ke temen-temen lo." Rio ikut berdiri kemudian menuju ke penjual soto untuk membayar makanan mereka.

"Ayo." ucap rio setelah selesai membayar lalu menggandeng lengan fisya

"Hmm" fisya hanya menjawab sekenanya lalu rio tersenyum sambil mengusap puncak rambut fisya

"Oiya dimana temen temen lo?" tanya rio

"Katanya sih di deket air mancur tapi gue gak tau itu dimana." jawab fisya dengan muka kusutnya

"Oh deket kok tuh disitu" ucap rio sambil menunjuk ke arah tujuan

Tak butuh waktu lama bagi fisya dan rio menemukan shila dan sivia. Setelah fisya menemukan kedua temannya itu rio meninggalkan fisya bersama teman temannya.

"Nah udah ketemu kan, kalo gitu gue duluan yaa" pamitnya sambil memamerkan senyum manisnya itu. Yaampun senyumnya kok bikin kesel ilang ya.

"Iya makasih" ucap fisya dan rio hanya mengangguk sebagai jawaban

Setelah rio pergi fisya pun merajuk pada kedua temannya itu, menumpahkan kekesalannya dan hanya dibalas kekehan dari teman temannya.

"Utuk utuk sini sini peluk jangan marah lah sama kita ya siapa suruh lama" ucap sivia dan membuat fisya bergidik

"Idih najis"

"Udah sya ga usah ngedumel mulu lo, ntar cepet keriputan wkwkwk" jawab shila dan berhasil membuat fisya makin kesal

"Lagian ga ada kita lu beruntung kan bisa ngedate pagi pagi sama si Rio itu" jawab sivia menggoda fisya

"Ngedate pala lu gue gak sengaja kok ketemu itu anak."

"Alah alesan lu klasik sya bilang aja janjian ya kan" ucap shila sambil mencubit pipi fisya yang chubby

"Dih terus aja terus puas puasin bully gue, liat lo berdua ya gue abisin besok" ucap fisya menahan pipinya yang mulai memanas

"Udah udah kalian apaan sih, liat tuh shil si fisya tanduknya udah keluar" ucap sivia menengahi dan malah mendapat pelototan tajam dari fisya sedangkan shila puas menertawakan ekspresi fisya

"Yaudah deh kan udah siang juga nih, mending kita pulang terus buat gantinya besok kita nonton aja gimana" ucap sivia dengan senyum palsunya berharap fisya tak terlalu marah padanya dan shila

"Kalian pulang bareng gue aja, gue bawa mobil" ucap shila dan mereka pun berjalan menuju parkiran mobil shila

******

Yeeyyy gue udah update lagi nih senengnyaa.

Semoga gini terus yaa sampek akhir biar kalian gak nunggu lama kayak kemaren kemaren.

Siapa yang punya temen kayak shila sama sivia yang kalo janjian malah ngilang tiba tiba?

Baca terus keseruan tridi ini yaa

NB : Tridi (trio idiots) ya itu fisya, shila sama sivia.

Di mulmed ada fisualisai nya rio sama bily(mantan fisya)

Semoga sukak

Gue kangen deh sama mereka wkwk udah pada sibuk sendiri sendiri.

See u next part yaa thanks buat yang udah vote sama komen.

10 April 2017

Broken AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang