Panggung Ilusi

1.9K 178 52
                                    

Genre: Poetry
Note: Ini puisi, bukan cerpen.

Mereka tertawa.
Mereka mencela.
Namun tak apa,
balaslah dengan senyum tanpa rasa.

Kau mungkin lelah,
mungkin kau merasa salah,
kau kalah dan hilang arah,
tak lagi mampu merengkuh resah.

Namun tak apa.
Meski tangis menyisa dahaga,
luluh lantak raga disiksa rasa,
kau masih mampu berdiri, dengan setitik asa yang ada.

Panggung ilusi.
Panggung tempatmu berdiri.
Tempat yang kelak kan kausadari,
ternyata tak lebih dari sebuah delusi.

Dunia, hanya sebuah panggung semu.
Kelambu yang sembunyikan mereka yang meragu.

Dunia, tak lebih dari sebuah alur abu-abu.
Lantas apa yang kautunggu?

Berdirilah di sana.
Rajutlah sebuah asa.
Dengan setitik harap yang ada.
Dan buat mereka terkesima!

Ciptalah realita serupa drama,
menggilalah di atas panggung dosa,
meski hanya semu yang tercipta,
kaubisa tentukan akhir yang kausuka.

END

Catatan penulis.

Ahhahah. Enggak. Ini bukan cerita. Ku lagi-lagi cuma iseng nulis puisi padahal aku bego soal itu. XD

Abis baca puisinya anak-anak NPC sih. Ku jadi gatel juga pengen bikin.

Puisi di atas dibikin kurang dari 20 menit, di tengah-tengah jam kuliah pula. Jadi maklumlah kalo gaje sangat. XD

Udahan ahh. Makasih banyak udah mampir. Sampai jumpa di lain waktu. :3

Best regards, Cherry.

Ps: Tolong jangan tanya "Kak, kapan apdet?". Sedang diusahakan kok. Masih tanya juga, kutimpuk bakiak ntar. XD //plak!

Antologi Cerpen CherryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang