Obat

1.7K 158 25
                                    

Genre: Slice of Life

Es krim strawberry yang mencair menetes di telapak tanganku, membuat lamunanku buyar. Aku merogoh tas kecil yang kubawa, mencari tisu yang biasanya selalu ada kapan pun aku pergi.

Sudah lama sekali rasanya aku tidak menghirup udara sesegar ini. Kupikir aku sudah lupa bagaimana hangatnya udara sore di taman yang selalu kudatangi bersama ibu. Lelah juga terus-terusan mengurung diri di rumah.

Di hadapanku, tiba-tiba seorang bocah kecil berlari, melintas dengan cepat mengejar sekumpulan merpati yang kemudian beterbangan. Disusul seorang wanita muda yang menyusul di belakangnya.

“Sayang, hati-hati, nanti—”

Bruk!

Belum selesai ucapannya, bocah itu terjatuh. Tak butuh waktu lama untuknya mengambil ancang-ancang dan menarik napas dalam. Ia terduduk di tanah, menangis keras sembari memegangi lututnya yang berdarah, membuat ibunya terlihat gelagapan.

“Aduh, makanya Ibu bilang hati-hati, ‘kan?”

Anak itu masih menangis, dengan sabar kulihat ibunya mengusap luka itu dengan air dan saputangan. Sebelum kemudian melayangkan kecupan kecil pada luka anak itu, dan secara ajaib, dia berhenti menangis.

“Ayo, kita beli es krim di ujung sana,” tutupnya, kemudian mereka pergi.

Sesuatu yang panas menggalir di pipi tanpa kusadari. Sesak yang berhari-hari bertahan di dadaku tiba-tiba kurasakan lepas begitu saja.

Ternyata benar … obat yang paling manjur untuk semua rasa sakit adalah cinta seorang ibu.

Kurasa aku harus mengunjungi ibu hari ini. Aku sungguh merindukannya.

Ibu … meskipun kau tidak bersamaku  lagi di dunia, bukankah kau melihatnya? Anakmu ini sedang sakit.

Meskipun kau tidak bisa menjawabku dari sana, bukankah kau bisa mendengarkanku?

Ibu … tolong obati aku.

Aku ingin bertemu ibu. Sekali saja ….

END


Catatan penulis.

Yahh, lagi-lagi kuapdet ini daripada ga nulis aja. Wkakakakak.

Masih sama seperti yang sebelumnya, ini juga cuma tulisan hasil duel di NPC. Ditulis dalam 15 menit, jadi yah maklumi aja kalo seadanya. XD

Makasih udah mampir.

Oke, pamit lagi. XD //kembali menggelinding ke goa.

Best regards, Cherry.

Antologi Cerpen CherryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang