; sepuluh

2.9K 560 160
                                    

gua memutuskan untuk ngga datang ke acara ulang tahun calum. gua tahu ini keputusan yang amat sangat bodoh, tapi gua ngga pernah ketemu zayn lagi semenjak lima tahun yang lalu, papa dan mama kenal sama dia. sementara calum? kalo gua memutuskan untuk ngga menjemput zayn ke acara ulang tahun pria yang mereka anggap asing, pasti gua akan kena omel.

jadi disinilah gua sekarang, di timezone bermain bersama zayn dan hazel. sebenarnya zayn dan hazel yang sedang asik melemparkan basket-basket ke dalam ringnya. sementara gua duduk sendirian di depan mesin permen. merenungkan bagaimana calum yang menunggu gua datang.

tiba-tiba gua mendengar suara menjerit yang tertahan, itu suara hazel. "VELMA!" jeritnya

gua menoleh lesu. "kenapa, vel?" tanya gua.

"lu inget jessica anak sekolahnya calum yang lagi itu kita liat depan gerbang nggak? yang meluk-meluk calum nggak jelas itu?" tanya hazel. gua hanya mengangguk pelan. lalu hazel menunjukan foto yang ia dapatkan.

calum dan jessica yang sedang berpelukan.

astaga, bahkan calum aja nggak mau disentuh sama gua. tapi ini? gua hampir saja meneteskan air mata gua karena lelah dengan ini semua, tapi hazel menahannya. lalu ia menghubungi michael.

awalnya hazel cuma berkata "iya, iya, mungkin." beberapa kali sambil menunjukan wajah cemas.

"kenapa, za?" tanya gua akhirnya.

tiba-tiba hazel mengubah mode ponselnya menjadi loud speaker, dan gua mendengar semuanya dengan jelas, begitu jelasnya sampai gua nggak tahu lagi harus menanggapinya gimana. karena semuanya memang nyata.

"calum.. calum tidur sama jessica."

***

air mata gua udah kering. udah nggak ada guna lari dari masalah dan nangis bombay semaleman. hari ini zayn bakal jemput gua untuk anterin ke sekolah. gua nggak tahu harus gimana kalau nanti ketemu muka sama calum. disini kita sama-sama salah.

"vel, lama amat sih beres-beresnya," ujar zayn sembari memasuki kamar gua. gua yang memang sedari tadi sudah selesai namun hanya melamun memandangi cermin hanya melemparkan senyum kecil pada zayn.

zayn mengacak rambut gua pelan. "yuk, berangkat. nggak usah mikirin macem-macem, velma."

gua mengikuti zayn yang menarik gua keluar rumah dan memasuki mobilnya. gua nggak melakukan banyak hal di dalam mobil, kebanyakan cuma mendengarkan senandung zayn mengikuti radio mobilnya.

"makasih ya, zayn. hati-hati loh. jauh-jauh dari amrik cuma buat jadi supir pribadi gua," ujar gua dengan senyum kecil.

"lu juga ati-ati, vel. jangan sedih mulu."

setelah menutup pintu mobil zayn, gua berjalan memasuki gerbang sekolah gua, namun sebelum gua sempat masuk, gua melihat calum yang turun dari mobilnya. baru saja gua ingin memanggilnya, namun mata kami sudah keburu bertemu. daj bahkan sebelum gua sempat untuk memberikannya senyum,

calum sudah mengalihkan pandangannya dari gua.




anjir akhirnya apdet juga setelah sekian lama. gais aku lagi preparing ff baru lhooooo heheheh tunggu yaaa

skinship//calum.Where stories live. Discover now