CEO's Dark Lust

CH. 01 PUASKAN AKU ATAU ....

BAB 1 PUASKAN AKU ATAU ....

Namanya Sean Evander Albright. Dia biasa dipanggil Sean oleh orang sekitar. Tinggi dan gagah, itu tubuhnya. Rambut cokelat gelap dengan ceruk mata yang tajam, itu sisi tampannya. Membuat rona misterius menghiasi wajah.

Seorang pemilik sekaligus CEO dari sebuah perusahaan bernama Albright Gold Company. Tentu saja, ia bergerak di bidang penambangan emas. Tidak hanya di USA, tetapi di seluruh dunia.

Orang tua? Masih lengkap dan sedang menikmati masa pensiun. Adik? Seorang lelaki dan perempuan. Apakah mereka akrab? Jawabannya … tidak.

Sean adalah seorang penikmat wanita tanpa status. Tidak mau dengan yang biasa di-booking, dia lebih memilih dengan dasar suka sama suka. Lagipula, menurutnya itu lebih bersih.

Gaya bercinta? Sedikit di luar kebiasaan. Sean menyukai gaya yang a little bit rough, alias kasar. Tidak semua wanita menyukainya, tetapi bila setelah itu mendapat sedikit kemewahan dari pemuda terkaya di New York? Apa pun mereka lakukan.

“Ah, ah! Teruskan, Sean! Aku hampir sampai! Goddamn! Kamu ... ouh, jantan sekali!” pekik seorang wanita berambut merah terang di atas pangkuan sang CEO.

Sean menghunjamkan kejantanannya ke arah atas hingga masuk sangat dalam, mungkin sampai ke ujung rahim wanita itu. Kedua tangan kekarnya melingkar di pinggang si red hair, sementara bibir sibuk mencicipi puncak dada yang terus berguncang akibat desakkannya dari bawah.

Sesekali ia menggigit puting payudara yang merekah tersebut. Menimbulkan rasa sakit sedikit bagi lawan bercintanya. Akan tetapi, mereka memang menginginkan hal ini untuk terjadi. Sedikit rasa sakit akan semakin menambah gelora pergumulan.

Mereka sedang bercinta dengan sangat panas. Wanita itu bernama Tracy Hopman. Dia adalah direktur keuangan di Albright Gold Company. Setiap Sean memanggil dengan aksen yang berbeda, Tracy sudah tahu apa yang harus dilakukan.

Tidak ada sesuatu yang spesial di antara mereka. Tracy sendiri sudah menikah dan memiliki satu anak balita. Hanya saja, ketampanan serta kejantanan Sean memang sulit untuk ditolak.

“Fuck! Aakkhh!” umpat Sean terus menggerakkan pinggul beruratnya ke atas. Setelah setengah jam lebih mereka bercinta, dirinya hampir mencapai klimaks.

“Sean! Aku … aku … aaaakkkhhh!” Tracy kembali menjerit.
Raga wanita itu mengejang dan punggung melengkung ke belakang.

Ia cengkeram tengkuk bosnya sangat erat sementara tubuh bergetar tidak karuan. Menghentak berkali-kali, dengan pinggung melonjak ke atas dan ke bawah. Dia sudah klimaks terlebih dahulu.

Lalu, begitu irama puncak Tracy mulai berkurang, ganti Sean yang menghentak hingga ia berseru tertahan. “Fucking fuck! Aaah, gonna fuck you hard, Tracy!”

Melenguh kencang sambil menekan tulang pinggul teman bercintanya ke bawah. Ingin agar seluruh kejantanan masuk sempurna di dalam sana saat memancarkan semua lava pijar dari dalam tubuh.

“Fuck, fuck, fuuuccckkk!” puncak Sean tak tertahan lagi.

Mengumpat sekaligus menggelontorkan setiap ledakan hasrat di dalam darah.

Tracy tetap menekan pinggulnya ke bawah agar bisa menahan satu hentakan pamungkas tersebut. Senyumnya menggulung manis, puas karena telah berhasil memuaskan orang nomor satu di Albright Gold Company.