Just One Day

1.1K 130 177
                                    

Chapter 34

Author Pov

Jae Rin masih mematung ditempatnya saat Jungkook sudah melirik kebelakang sambil sedikit meringis dan menutup matanya kuat.

BUGH!

"Taehyung!" pekik Eunji yang terkejut saat tiba-tiba saja June menarik kerah kemeja pemuda yang hampir saja menciumnya itu, lalu meninju wajahnya hingga Taehyung jatuh terduduk diatas aspal panas sekolah mereka ini.

"Wae? Bukankah kau yang memintaku untuk membuktikan ucapanku itu?" tanya Taehyung sambil tersenyum miring.

'DUGH'

"Aarrghh!"

June sudah akan kembali melayangkan bogem mentahnya pada Taehyung sebelum Jae Rin menghampiri mereka dan menendang tulang keringnya kuat.

"Aisssh Noona, kan sudah kubilang jangan dilihat" ujar Jungkook gusar. Sebenarnya ia juga tahu kalau June akan memukul Taehyung. Tapi kali ini Jungkook tak mau ikut campur urusan mereka. Biarlah kali ini Hyung sepupu kesayangannya itu menyelesaikan masalahnya sendiri.

Sedangkan Jae Rin kini malah beradu tatapan tajam dengan June yang masih mengusap kaki nya sambil meringis kesakitan.

Oh.  Siapapun tahu itu. Pasti rasanya sakit sekali jika tulang keringmu tak sengaja terantuk sesuatu. Apalagi jika sengaja ditendang dengan kekuatan super milik Jae Rin? Taehyung, Eunji dan Jungkook sempat menelan ludah ketika melihatnya tadi.

June masih menatap Jae Rin tajam sebelum namja itu mulai mendekatkan tubuhnya pada Jae Rin lalu berbisik pelan di telinganya.

"Lakukan hal terbaik yang kau bisa untuk Peterpan sialanmu itu. Tinker bell!" Dan setelahnya ia memungut tas sekolahnya yang tadi terjatuh saat Taehyung menarik Eunji agar berhenti.

Kemudian langsung pergi dari sana meninggalkan sejuta pertanyaan dalam benak Jae Rin.

'Apa maksud pernyataannya itu?'
'Apa dia tahu kalau Jae Rin menyimpan perasaan pada Taehyung?'
'Tapi bagaimana bisa? mereka kan tidak mengenal cukup dekat?'

"Noona, apa yang dia katakan padamu?" tanya Jungkook yang membuyarkan segala lamunan Jae Rin.

"A-aniyo" gugup Jae rin sambil tersenyum kikuk lalu membalikkan tubuhnya berniat melihat keadaan sahabatnya.

Dan saat itu juga Jae Rin menyesal.

"Gwencanha?" tanya Eunji sambil mengusap ujur bibir Taehyung yang mengeluarkan sedikit cairan merah kental itu dengan lembut.

"Tak apa, jangan khawatir" Taehyung segera berdiri dibantu Eunji disebelahnya.

"Terima kasih. Sudah menolongku untuk yang kesekian kalinya"

"Semoga setelah ini dia tak akan mengganggumu lagi.  Dan, soal tadi itu... Maaf jika aku mengaku sebagai kekasihmu. Juga soal.... " Taehyung menggantungkan kalimatnya hingga Eunji menatap karahnya yang kini sudah bersemu merah.

"Tak apa, aku tahu kau tak berniat untuk melakukannya" ujar Eunji sambil tersenyum

"Hmm... Ayo, biar aku antar kau pulang. Kumohon jangan tolak aku lagi kali ini. Okay?" Taehyung menghigit bibir harap-harap cemas menunggu jawaban Gadis dihadapannya ini.

Pasalnya, Selama ini jika Taehyung mengajak Eunji untuk pulang bersama, ia pasti selalu menolaknya dengan berbagai alasan.

"Eum...  Baiklah"

Taehyung sudah melompat kegirangan saat Eunji menyetujui untuk pulang bersama.

"Yes! Jae rin, kita pulang bertiga hari in....." Namja itu membolak-balikkan tubuhnya sambil mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru sekolah.  tapi yang di dapatinya hanya dedaunan kering yang bergerak kesana kemari karena terbawa angin.

TWINS BROTHER [ KTH-V-MYG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang