Cara Membuka Tulisan Agar Langsung Memikat

777 8 2
                                    



Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Membuat kalimat pembuka seringkali merepotkan. Setiap penulis feature mencoba membuat lead atau pembuka cerita dengan semenarik mungkin. Jika Anda gagal menulis lead, maka pembaca akan kabur tanpa menengok lagi. Itulah sebabnya, semua penulis berjuang sekuat tenaga untuk membuat kalimat pembuka semenarik mungkin.

Untuk mendapatkan lead yang bagus, penulis menyepi cari tempat nyaman terlebuh dulu. Ada yang berputar-putar di halaman kantor, duduk di bawah pohon, bersantai di taman dan seterusnya untuk mencari inspirasi. Setelah kalimat lead ditemukan, ia baru kembali ke meja untuk menulis.

Tantangan penulis makin berat saat ini. Sekarang, saat internet merajalela, perilaku pembaca telah berubah. Mereka ingin membaca cepat, tak mau berlama-lama. Karena itu, lead yang cepat lebih menarik daripada yang berputar-putar.

The Associated Press Stylebook 2012, menyatakan bahwa menulis lead perlu memperhatikan beberapa hal.

Perhatikan 5 W dan 1 H

Kita tahu dalam menulis, kita mengenal 5 W yaitu what (apa), who (siapa), when (kapan), where (di mana) , why (mengapa), dan 1 how (bagaimana). Dari semua aspek itu, kita perlu menentukan mana yang lebih penting apakah itu soal tokoh (who), petistiwa(what) atau yang lain?

Misalny cerita perjuangan seorang pahlawan, kita akan menulis dari aspek mana yang paling dipentingkan? Jika kita ingin membuat cerita khususnya mengenai profil maka kita membuat lead yang terkait profil terlebih dahulu siapa dia dan Mengapa kita perlu menulis tentang dia.

Jika kita ingin menulis peristiwanya maka kita bisa menulis tentang peristiwa yang paling tragis menarik dan alasan mengapa kita menuliskannya.

Jika kita ingin menuliskan tempat dimana peristiwa itu berlangsung kita tuliskan beberapa cerita unik dan kita beri alasan mengapunhal itu unmperlu dituli. Intinya teka kan kepada salah satu aspek dari 5W 1H tersebut.

Konflik Selalu Menarik

Pembuka cerita seringkali dimulai dengan kisah pertentangan atau konflik seperti halnya kita lihat di cerita fiksi. Konflik belum tentu dalam pengertian adu fisik tapi bisa pula dalam pertentangan agumentasi yang kontroversial. Pembaca pada prinsipnya sangat menyukai cerita-cerita yang bersifat konflik atau pertentangan ini. Wajar jika banyak penulis menggunakan konflik sebagai pembuka tulisan.

Fokus Jangan Ngambang

Di jaman serba sibuk, pembaca sangat benci dwngan pembukaan cerita yang mengambang. Kalimatnya kemana-mana, tidak jelas apa yang mau ditulis. Penulis harus tahu cerita mana yang akan diutamakan. Penulis harus fokus kepada inti cerita yang ingin diulas.

Hindari kalimat-kalimat yang tidak fokus Buatlah pembuka cerita dengan dua atau tiga kalimat yang bisa menarik pembaca secara cepat. Ingat, pada saat ini para pembaca cenderung memiliki waktu yang sedikit untuk membaca sehingga mereka tidak mau bertele-tele. Mereka ingin langsung fokus pada masalah dan tidak ingin membuang waktu dengan membaca kalimat tidak penting.

Kalimat Positif

Penulis sering membuat kalimat negatif yang ditandai dengan obyek diletakkan di awal kalimat. Misalnya:

Sepeda motor ditabrak bus (negatif)

Bus menabrak sepeda motor (positif)

Secara psikhologis, kalimat negatif sering dibuat oleh penulis yang tidak percaya diri. Hal itu

terlihat dari caranya dia mendahulukan objek daripada subjek.

Kalimat positif akan membuat sebuah cerita lebih mengalir dibandingkan dengan kalimat negatif. Pembaca seperti tersendat-sendat saat membaca kalinat negatif. Jadi sebaiknya kita mengutamakan kalimat positif, tetapi memang bukan berarti kita harus menggunakan seluruhnya kalimat positif.

Kalau kita menulis seluruhnya dengan kalimat positif maka tulisan akan terasa monoton. Penulis harus kreatif.

Perhatikan Pengetahuan Pembaca

Pada saat ini, ketika televisi dan online memberitakan informasi dari detik ke detik, pemahaman membaca terhadap berita sudah cepat dengan para pembaca. Karena itu ketika kita menulis sebuah berita, kita harus pastikan bahwa cerita yang kita tulis memiliki konten menarik.

Janganlah mengemukakan sesuatu yang sudah diketahui publik sehingga terkesan apa yang kita sampaikan adalah informasi basi. Apalagi jika kita menulis untuk sebuah koran yang akan ditulis yang akan dibaca besok hari.

Orisinal

Setiap penulis memiliki gaya dan teknik tersendiri. Karena itu hadirkan sesuatu yang orisinil melalui gaya Anda sendiri. Buat cerita unik dibandingkan berita yang sudah beredar di tempat lain. Mungkin saja tema sama tetapi karena Anda menghadirkan sudut pandang yang berbeda, maka tulisan anda tetap menarik. Meskipun yang dibahas bukan baru tetapi pembaca merasakan ada sesuatu yang baru.

Pembaca merasa tidak menyia-nyiakan waktu dengan menikmati tulisan Anda. Jadi pastikan tulisan Anda berharga untuk pembaca. Rihad

Cara Menulis FeatureWhere stories live. Discover now