Chapt 4

560 35 12
                                    


* * *

Kringgg Kringgg Kringgg Kringgg...

Suara ribut alarm dari jam weker milik Lourey berbunyi diatas nakas disamping ranjangnya.

Lourey bangun dari tidurnya dengan mata yang masih terpejam dan mengambil benda ribut yang membangunkannya.

Praaannggg...

Sehabis membanting benda ribut itu Lourey kembali melanjutkan tidurnya dengan nyenyak.

* * *

Sementara dikamar Ryan. Ryan kaget dengan suara ribut yang berasal dari sebelah kamarnya,  yaitu kamarnya lourey.

"astagah... Jam yang keberapa lagi dibanting sisumo itu! " gumam Ryan frustasi yang langsung keluar dari kamarnya dan menuju kamar lourey.

Brukh...

Ryan membuka pintu kamar Lourey dengan kasar.

"he sumo bangun lo!" teriak Ryan sambil menendang kaki Lourey.

"apasih lo! Gw lagi tidur juga. " gumam Lourey dengan suara khas orang baru bangun tidur.

"peduli gw!? Mending lo mandi sana udah telat juga masih molor aja lo. " ketus Ryan.

"mandi? emang mau kemana? " tanya lourey dengan kening mengkerut.

Ryan yang mulai frustasi dengan kelakuan lourey, langsung menjitak kepala Rey yang bodohnya sampe luar kepala.

"ehk sumo, lo belom tua udah pensiun duluan gimana kalo udah tua. Paling nama lo sendiri lo lupa!"

"pensiun. Lo tuh yang pensiun, dasar lolly!" ketus lourey langsung bangun dari ranjangnya dan menuju kekamar mandi.

"Dasar SUMO! " Teriak Ryan dan langsung berjalan kearah ruang makan.

--------------------------------------------------------------------------------

Diruang makan Army terus saja bergumam dengan kesal, karna kelakuan anaknya yang sangat keras kepala.

"Pagi Ma? " ucap Nathan dan duduk disalah satu kursi meja makan yang berhadapan dengan Army ibunya.

"Pagi! " ketus Army. Dan berjalan kearah dapur untuk membantu bi sumi menyiapkan makanan diatas meja.

Mama aneh deh - batin nathan

Seorang lelaki paruh baya berjalan kearah ruang makan dan memandangi Nathan dengan tajam.

"pagi pa!" sapa Nathan.

"Pagi! " ketus Andi ayahnya Nathan.

"kalian aneh tau gk, masih pagi kok udah ketusin nathan si pa? Salah nathan apa!" ucap nathan.

"salah kamu banyak! Pake nanya lagi. " saut Army yang entah sejak kapan sudah duduk disebelah Andi suaminya.

"lah. Emang apa!" ucap Nathan.

"karna kamu gk mau mama jodohin. Padahalkan anaknya baik, cantik, pintar, dan penurut tapi kamu tetap keras kepala gk mau mama sama papa jodohin. " ucap Army panjang lebar.

"ma, mending Nathan jomblo seumur hidup dari pada dijodohin. " ketus Nathan.

"kalo fasilitas kamu mama sita gimana? "

"jangan nyangkutin itu ma! "

"kamu harus mau nathan, karna papa udah keluarin uang banyak untuk pesta pernikahan kamu. " sambar Andi.

"tapi nathan masih skolah pa"

"kan gpapa, nathan. " bentak Andi. Nathan langsung berdiri dari tempat duduknya dan berjalan keluar tanpa sarapan, dan pamit kepada Army dan Andi.

"keras kepala! " gumam Andi.

"udah pa, nnti juga dia tetap bakalan nurutin kemauan kamu. Mungkin dia cuman butuh waktu. " ucap Army.

* * *

Nathan memarkirkan motornya ditempat khusus. Yaitu tempat parkir yang bertuliskan namanya sendiri.

Ia berjalan dengan setengah memikirkan perkataan Army mamanya, yang menyuruhnya untuk menerima perjodohan itu.

Kalau gw trima, apa untungnya buat gw - batin nathan

Nathan yang sedang melamun dari tadi tidak dapat menahan keseimbangan tubuhnya langsung jatuh akibat ditabrak seseorang dari belakang.

"ck, sialan! " gumam Nathan menahan emosinya.

"astagah, maaf-maaf gw sengaja__ ehk maksudnya gw gk sengaja. Astagah mulut gw! " Ralat Lourey, ternyata yang sudah menabrak Nathan.

Nathan berdiri dari lantai dengan mengusap lutut celananya yang kotor, akibat terjatuh tadi.

"gw gk trima permintaan maaf! " ketus Nathan.

"tapi gw gk sengaja. Sumpah" ucap Rey dengan perasaan yang sedikit takut.

Lourey tidak pernah takut dengan siapapun kecuali, mama, papanya, gelap, pembunuhan, orang gila, dan yang terakhir cowok kurang ajar.

"lo harus tanggung jawab. " bisik Nathan ditelinga lourey.

Tanggung jawab? Emang kapan gw hamilin dia!?  - batin lourey

Diam-diam lourey tersenyum tipis karna mengingat perkataan batinnya barusan.

"kenapa lo malah senyam senyum gitu! " ketus Nathan.

"gkpapa. Oh ya tadi lo suruh gw tanggung jawab kan? " ucap lourey. Nathan langsung menganggukan kepalanya tanda 'iya'.

"tenang gw bakal tanggung jawab. Emang udah berapa bulan kandungan lo? Nnti gw beliin susu ibu hamil ya!" ledek lourey dan langsung pergi meninggalkan nathan yang menahan malu dan emosinya yang menggebu.

Ternyata lo gak tau siapa gw!  - batin nathan

Nathan menggantikan emosinya dengan tersenyum miring, dan berjalan menuju kekelasnya.

----------------









Voment.👇










Next chapt?

Young MarriageWhere stories live. Discover now