BAGIAN 6

3.7K 267 5
                                    

"Kenapa kau bilang jika kalian tidak saling kenal?" Entah sudah berapa kali Ino menanyakan hal itu dan jawaban Hinata pun hanya berupa gelengan lemah. Ino tak habis pikir dengan jalan pikiran ibu satu anak itu, kenapa tidak terus terang saja agar semua jelas dan cepat selesai?

"Kenapa Hinata. Harusnya kau bilang semuanya pada si brengsek itu" desak Ino. Si pirang tak tega melihat Hinata murung karena semua ini.

"Ti-tidak Ino-nee. Dia.. S-Sa-suke sudah melupakanku, bahkan t-ti-dak me-ngenalku" Hinata sudah sekuat tenaga menahan air matanya agar tidak tumpah didepan Hikaru, namun kini Hikaru sudah terlelap dan Hinata tak mampu lagi bertahan.

"Bisa saja dia berbohong Hinata! Atau ada yang terjadi padanya!" Ino ikut terluka jika melihat adik kesayangan mendiang Neji itu menangis.

"S-su-dah cu-cukup ba-giku j-jika dia me-melu-pakan-ku. I-ini sa-salahku sendiri y-yang ter-la-lu ber-harap" air matanya tak mau berhenti mengalir merefleksikan betapa hatinya hancur dengan kenyataan Sasuke yang melupakannya.

Bahkan ayah dari anaknya itu melupakan jika mereka sebelumnya lebih dari sekedar saling mengenal. Apakah cinta yang selalu Sasuke katakan dulu hanya imajinasinya saja? Buktinya hanya dalam waktu 4 tahun pria itu sudah tak mengenalinya lagi.

"Sudahlah jika maumu seperti itu. Apapun yang kau lakukan aku yakin kau sudah memikirkan semuanya. Yang harus kau tau, aku dan Sai-kun menyayangi kalian dan aku tak akan tinggal diam jika dia membuatmu lebih menderita lagi" Ino memeluk Hinata erat.  Dalam hati Ino berjanji akan menemukan penyebab ayah Hikaru seperti itu. Apakah dia hanya ingin membuat Hinata menderita atau ada penyebab lain, mungkin saja dia amnesia?.

Hinata hanya mengangguk mendengar pernyataan Ino. Biarpun dia terpuruk namun dia masih memiliki Ino yang begitu peduli padanya dan Hikaru. Hinata patut bersyukur untuk itu.
...
...
Hari itu Sasuke tak kembali ke kantor namun memilih pulang ke apartement sementaranya. Pikirannya benar-benar kacau, ditambah laporan dari orang suruhannya yang mengawasi Shion bahwa Shion bertemu dengan dua orang laki-laki yang masing-masing bersurai orange dan merah serta seorang wanita bersurai biru.

Setau Sasuke, Shion tak mempunyai teman dengan ciri-ciri yang disebutkan anak buahnya. Jika berambut merah apakah Gaara? Bisa jadi. Tapi untuk apa? Entahlah. Kepalanya benar-benar pening. Ia butuh istirahat.

Sasuke POV

Aku merebahkan diri diranjang setelah sampai apartement. Hari ini benar-benar melelahkan dan membuat kepalaku sakit. Aku tidak mengerti dengan semua ini, wanita itu aku yakin dia mengenalku. Aku belum tuli, aku yakin dia menyebut namaku saat dia baru melihatku. Oke, aku memang seorang Uchiha tapi aku benci menjadi sorotan sehingga banyak yang tak terlalu mengenalku sebagai anak dari Fugaku Uchiha. Media lebih sering menyebut Itachi. Apalagi 4 tahun terakhir aku berada di Amerika. Jadi aku yakin dia benar-benar mengenalku sebagai Sasuke. Tapi kenapa dia bilang tidak?  Dan anak itu, kenapa aku merasa anak itu mirip denganku? Dia mengingatkanku pada diriku diusia yang sama yang pernah kulihat di album foto yang ibu simpan. Tapi tidak mungkin! Jangan gila Sasuke!

Ah, memikirkannya membuat kepalaku semakin pening. Belum lagi perkataan Suigetsu tentang Shion. Siapa yang ditemuinya? Bukan, aku sama sekali tidak cemburu. Entahlah terkadang aku merasa aneh pada diriku sendiri yang tak pernah merasa cemburu jika Shion dekat dengan pria lain

Apa aku memang tidak mencintai Shion? Lalu kenapa semua bilang aku yang memintanya menjadi kekasihku?

Ah, entahlah. Lebih baik aku tidur sebelum kepalaku semakin berdenyut menyakitkan.

Sasuke endPOV

Sasuke benar-benar terlelap tanpa mengganti bajunya. Namun baru 20 menit ia tertidur dengan tenang kini seperti terusik. Terlihat dari kengernyitan didahinya, sepertinya dia bermimpi.
Ya, mimpi yang beberapa bulan ini mengusiknya namun ini agak lain. Jika sebelumnya hanya bayangan wanita dan anak kecil, saat ini Sasuke seperti kembali ke masa SMAnya. Dan lagi bayangan gadis itu terlihat meski masih buram. Sasuke merasa tengah duduk di bangku di sebuah ruangan penuh buku, ah perpustakaan, dan disebelahnya gadis itupun tengah duduk sambil membaca buku.

HATE AND LOVEWhere stories live. Discover now