14. Just to keep you safe!

2K 169 31
                                    

"Akira! Kau lihat berita hari ini?"

Akira mengangguk. "Aku tak menyangka si brengsek itu mati!"

"Apa kau tahu jika tempat ia kecelakaan adalah arah dari tempatmu?"

Akira terhenyak, ia teringat semalam pria brengsek itu mendatanginya. "Louis, kau tahu? Aku semalam hampir di bunuh olehnya, aku jatuh dari-" Akira menutup rapat mulutnya.

"Jatuh? Kau jatuh darimana Akira?"

Nada bicara Louis sedikit cemas.

"Bodoh, jika ia tahu aku jatuh dari balkon dan diselamatkan seseorang. Ia akan curiga siapa yang telah menolongku!" Batin Akira.

"Aku jatuh di kamar saat pria brengsek itu hendak menyentuhku, Louis!" Ucap Akira berdusta.

Louis memekik. "Apa? Dasar brengsek!"

"Louis, seluruh tempat ini dipasangi CCTV, jika polisi mendapatkan CCTV dimana John menemuiku, maka aku akan dikaitkan dengan kematiannya.." ujar Akira sedikit panik.

"Tenang Akira, kau tenang saja. Aku yakin CCTV disaat si brengsek itu mendatangi apartementmu pasti rusak!"

"Louis itu tidak mungkin!" Sergah Akira. "Apartement ini memiliki CCTV yang tak pernah rusak. Itu tak mungkin..." Akira berujar lirih. "Aku pasti akan di seret polisi karena tuduhan kesengajaan membunuh John apalagi di kendaraannya polisi tak menemukan kerusakan apapun." Akira terus memantau perkembangan kematian John di televisi.

"Akira, aku harus pergi. Ada pelanggan datang. Dan kau tenang saja, CCTV itu pasti tak berfungsi!"

Akira menghela nafas beratnya, mana mungkin CCTV di apartement ini ada gangguannya?

"Baiklah, terimakasih..dan Louis, jika sempat datanglah kemari.." pinta Akira lembut lalu mematikan sambungan teleponnya.

Namun tak lama kemudian, terdengar suara sirine mobil polisi di bawah lobi membuat Akira memandang ke arah Lobi dan melihat beberapa mobil polisi terparkir di halaman lobi. "Aku akan segera di tangkap!" Akira jatuh terduduk. "John! Kau hidup menyakitiku, dan kau mati menyusahkanku!" Sungut Akira

Gadis itu mulai beranjak menuju ruang depan apartementnya seolah menunggu polisi, namun hingga ia menunggu lama. Polisi itu tak kunjung datang ke kamarnya dan malah mendengar suara sirine mobil polisi yang menjauh dari halaman apartement.

"Kenapa mereka tak menangkapku? Bukankah mereka pasti mengincar rekaman CCTV?" Tanya Akira tak mengerti.

Gadis itu buru-buru berlari menuju balkon kamarnya dan melihat rombongan polisi itu sudah pergi menjauh. "Kenapa?" Tanyanya tak mengerti.

Tok...tok...

Akira terkejut mendengar suara ketukan pelan di kamarnya, ia yakin pasti itu Louis.

Dengan tergesa wanita itu berjalan ke arah pintu, membukanya tanpa melihat siapa yang anda.

Lengan Akira buru-buru menarik lengan pria yang ia kira Louis tanpa membuka matanya.

"Hhh akhirnya kau datang, kau tahu aku sudah ketakutan menunggumu setengah mati disini!" Rutuknya.

Akira menutup pintu lalu berbalik dan melihat seseorang yang ia tarik masuk.

Matanya membulat penuh saat pria itu tersenyum jahil di depannya.

"Terkejut Ms.Braille?"

"Peter? Kau? Ada apa kemari?" Akira memandang ke arah lain.

"Aku hanya mengikuti insting saja.." ucapnya biasa. "Apa kau tak mempersilakan aku duduk?" Peter melirik ke arah sofa.

"Kau bahkan tak aku undang!" Akira mendengus sebal.

Love of The VampiresTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang